Uji t-test Pengujian Hipotesis

68 Tabel 4.4 Hasil Uji Autokolerasi Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .303 a .092 .026 13.16688 1.893 a. Predictors: Constant, proporsi_hutang, subsidiaries, auditor_tenur, kualitas_audit, rasio_cepat, ukuran_perusahaan b. Dependent Variable: Audit_delay Kesimpulan: Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat nilai Durbin-Watson sebesar 1,893. Karena angka tersebut terletak diantara +2 dan -2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi adanya autokolerasi dalam penelitian ini.

4.4 Pengujian Hipotesis

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji menggunakan t-test dan F-test.

4.4.1 Uji t-test

Uji t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Universitas Sumatera Utara 69 Tabel 4.5 Hasil Uji t-test Coefficients a Model t Sig. 1 Constant 4.231 .000 ukuran_perusahaan -1.289 .201 subsidiaries 1.491 .140 auditor_tenur .741 .461 kualitas_audit .927 .357 rasio_cepat -1.067 .289 proporsi_hutang 1.191 .237 a. Dependent Variable: Audit_delay Kesimpulan: Berdasarkan tabel 4.5, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing – masing variabel independen yaitu dari ukuran perusahaan, subsidiaries yang dimiliki klien, auditor tenur, kualitas audit, rasio cepat, dan proporsi hutang perusahaan terhadap variabel dependen audit delay adalah sebagai berikut: H1a: Ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap audit delay Pada variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai t = -1,289 dengan nilai signifikan sebesar 0,201 yaitu lebih besar daripada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara Universitas Sumatera Utara 70 signifikan terhadap audit delay. Jadi H1a ditolak karena tidak didukung oleh data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian terdahulu. H1b: Subsidiaries Jumlah cabang perusahaan yang berpengaruh terhadap audit delay Pada variabel jumlah cabang diperoleh nilai t = 1,491 dengan nilai signifikan sebesar 0,140 yaitu lebih besar daripada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah cabang yang dimiliki klien tidak berpengaruh secara signifikan terhadap praktik audit delay. Maka H1b ditolak karena tidak didukung oleh data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian. H1c: Auditor tenur yang berpengaruh terhadap audit delay. Pada variabel auditor tenur diperoleh nilai t = 0,741 dengan nilai signifikan sebesar 0,461 yaitu lebih besar daripada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapat auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Maka H1c ditolak karena tidak didukung oleh data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian. H1d: Kualitas audit yang berpengaruh terhadap audit delay Universitas Sumatera Utara 71 Pada variabel kualitas audit diperoleh nilai t = 0,927 dengan nilai signifikan sebesar 0,357 yaitu lebih besar daripada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Maka H1d ditolak karena tidak didukung oleh data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian. H1e: Rasio cepat yang berpengaruh terhadap audit delay Pada variabel rasio cepat diperoleh nilai t = -1,067 dengan nilai signifikan sebesar 0,289 yaitu lebih besar daripada 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio cepat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Maka H1e ditolak karena tidak didukung oleh data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian. H1f: Proporsi hutang perusahaan yang berpengaruh terhadap audit delay Pada variabel proporsi hutang perusahaan diperoleh nilai t = 1,191 dengan nilai signifikan sebesar 0,237 yaitu lebih besar daripada 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proporsi hutang perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Jadi H1f ditolak karena tidak didukung oleh data dan tidak sesuai dengan ekspektasi penelitian. Universitas Sumatera Utara 72 Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y = 105,418 - 1,221X 1 + 0,392X 2 + 1,452X 3 + 2,902X 4 – 1,511X 5 + 4,138X 6 Dari model persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta adalah positif sebesar 105,418 berarti apabila seluruh variabel independen dianggap konstan, , maka audit delay yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan jasa yang diteliti adalah sebesar 105,418 hari. 2. Nilai koefisien regresi - 1,221 pada variabel ukuran perusahaan mengindikasikan adanya hubungan negatif dengan audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan dari ukuran perusahaan sedangkan variabel independen lainnya adalah konstan, tidak akan menyebabkan kenaikan natural logaritma dari audit delay sebesar nilai koefisiennya. 3. Nilai koefisien regresi 0,392 pada variabel jumlah cabang mengindikasikan adanya hubungan positif dengan audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan dari jumlah cabang akan menyebabkan kenaikan audit delay sebesar 0,392 hari. Universitas Sumatera Utara 73 4. Nilai koefisien regresi 1,452 pada variabel auditor tenur mengindikasikan adanya hubungan positif dengan audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa jika perusahaan yang berganti auditormya akan menyebabkan kenaikan dari audit delay sebesar 1,452 hari. 5. Nilai koefisien regresi 2,902 pada variabel kualitas audit mengindikasikan adanya hubungan positif dengan audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa jika perusahaan yang diaudit oleh perusahaan Big 4 akan menyebabkan kenaikan natural logaritma dari audit delay sebesar 2,902 hari. 6. Nilai koefisien regresi – 1,511 pada variabel rasio cepat mengindikasikan adanya hubungan negatif dengan audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa jika rasio cepat adalah rendah maka tidak akan menyebabkan peningkatan natural logaritma dari audit delay sebesar nilai koefisiennya. 7. Nilai koefisien regresi 4,138 pada variabel proporsi hutang perusahaan mengindikasikan adanya hubungan positif dengan audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu satuan dari proporsi hutang perusahaan maka akan menyebabkan kenaikan natural logaritma dari audit delay adalah 4,138 hari.

4.4.2 Uji F-test