Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Reduksi Volatile Solid VS

50 Pada gambar 4.9 juga dapat dilihat rata-rata konsentrasi VSS untuk masing-masing rasio recycle sludge adalah 17.367±1.534 mgl, 14.700±3.852 mgl, 15.673±4.901 mgl, dan 9.527±719 mgl. Untuk sistem recycle sludge variasi rasio recycle sludge 15 , 25, dan 35 konsentrasi VSS mengalami fluktuasi dengan konsentrasi VSS tertinggi pada saat rasio recycle sludge 25. Pada rasio recycle sludge 35, konsentrasi VSS mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pertumbuhan mikroba mengalami penurunan pada saat rasio recycle sludge 15. Pertumbuhan kembali meningkat ketika rasio recycle dinaikkan menjadi 25, hal ini menandakan mikroba sudah dapat menyesuaikan diri. Pertumbuhan mikroba kembali menurun pada rasio recycle 35 yang dapat disebabkan oleh perbadingan umpan segar dan sludge yang terlalu besar. Konsentrasi VSS meningkat hingga rasio recycle sludge tertentu lalu mengalami penurunan pada rasio recycle sludge yang lebih besar [48]. Oleh sebab itu disarankan untuk menggunakan rasio recycle sludge yang tidak lebih besar dari 25.

4.3.3 Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Reduksi Volatile Solid VS

Keberlangsungan proses digestasi anaerobik dapat dilihat dari degradasi bahan organik dalam substrat yang diolah. Kandungan VS digunakan sebagai indikator banyaknya bahan organik dalam substrat [49]. Reduksi VS menandakan besarnya degradasi bahan organik dalam substrat. Reduksi VS dihitung berdasarkan selisih VS influent dan VS effluent. Analisis terhadap VS dilakukan setiap hari selama operasi target. Pengaruh rasio recycle sludge terhadap reduksi VS ditunjukkan oleh gambar 4.10. Universitas Sumatera Utara 51 Gambar 4.10 Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Reduksi VS Gambar 4.10 menunjukkan nilai VS influent dan VS effluent yang berfluktuasi terhadap setiap variasi rasio recycle sludge. Pada rasio recycle sludge 0 tanpa recycle diperoleh rentang VS antara 14.080-33.840 mgl, pada rasio recycle sludge 15 diperoleh rentang VS antara 18.940-28.100 mgl, pada rasio recycle sludge 25 diperoleh rentang VS antara 15.260-30.400 mgl, dan pada rasio recycle sludge 35 diperoleh rentang VS antara 16.320-27.360 mgl. Gambar 4.11 Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Rata-rata VS dan Reduksi VS 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 60 70 80 90 100 110 120 VS m g L Hari ke- VS effluent VS influent 35 15 25 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 15000 17000 19000 21000 23000 25000 27000 29000 31000 33000 35000 10 20 30 40 Reduk si VS VS m g L Rasio recycle sludge VS effluent VS influent Reduksi VS Universitas Sumatera Utara 52 Pada gambar 4.11 dapat dilihat pengaruh rasio recycle sludge terhadap rata-rata nilai VS influent dan VS effluent untuk tiap variasi rasio recycle sludge. Rata-rata nilai VS influent untuk variasi rasio recycle sludge 0, 15, 25, dan 35 masing-masing adalah 29.947 ± 4.229 mgl, 24.700 ± 2.134 mgl, 26.334 ± 3.129 mgl, dan 24.747 ± 2.848 mgl, sementara rata-rata nilai VS effluent untuk masing-masing variasi rasio recycle sludge adalah 27.915 ± 4.485 mgl, 23.617 ± 2.022 mgl, 22.585 ± 3.233 mgl, dan 20.687 ± 2.264 mgl. Selisih antara nilai VS influent dan VS effluent merupakan reduksi VS yang menunjukkan terjadinya penguraian substrat. Persentase Reduksi VS untuk masing-masing rasio recycle sludge adalah 6,79 ; 4,38 ; 14,24 ; dan 9,06. Menurut M.A dela Rubia, et al, 2006, Reduksi VS mengalami peningkatan seiring betambahnya rasio recycle sludge. Namun hal tersebut juga dipengaruhi oleh pertumbuhan bakteri. Penurunan reduksi VS ketika rasio recycle sludge 15 dapat disebabkan pertumbuhan mikroba yang juga menurun. Hal yang sama juga terjadi pada rasio recycle sludge 35. Reduksi VS terbesar terjadi pada rasio recycle sludge 25, dimana pada kondisi ini pertumbuhan mikroba juga tinggi. Profil Reduksi VS mirip dengan profil pertumbuhan mikroba, hal tersebut menandakan reduksi VS dipengaruhi oleh pertumbuhan mikroba.

4.3.4 Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Reduksi Chemical Oxygen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

3 61 86

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

4 122 113

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN RASIO RECYCLE SLUDGE PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) PADA KEADAAN AMBIENT SKRIPSI

0 0 18

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 6

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN LAJU PENGADUKAN PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) PADA KEADAAN AMBIENT SKRIPSI

1 0 18