LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT

Minyak kelapa sawit adalah salah satu tanaman khatulistiwa yang paling cepat berkembang dunia. Indonesia dan Malaysia adalah dua produsen kelapa sawit terbesar di dunia [17]. Melampaui Malaysia pada tahun 2008, Indonesia saat ini merupakan produsen terbesar minyak sawit di dunia dengan total produksi pada tahun 2012 mencapai 27 miliar ton yang dihasilkan dari sekitar 6 juta hektar perkebunan. Malaysia dan Indonesia bersama-sama menghasilkan sekitar 87 dari total minyak sawit dunia[2]. Gambar 2.1 Produksi Minyak Kelapa Sawit Dunia [4] Tabel 2.1 Produksi dan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia, Malaysia dan Thailand dalam kiloton [2] Negara 200708 200809 200910 201011 201112 Juli 201213 Indonesia -Produksi -Ekspor 18.000 13.969 20.500 15.964 21.000 16.200 23.600 16.422 25.400 18.000 27.000 19.100 Malaysia Produksi -Ekspor 17.567 14.644 17.259 15.485 17.763 15.530 18.211 16.307 18.300 16.600 18.500 16.700 Thailand -Produksi -Ekspor 1.050 360 1.540 114 1.345 130 1.288 382 1.546 500 1.700 520 Universitas Sumatera Utara 7 Budidaya kelapa sawit telah menjadi salah satu kegiatan pertanian yang dominan di Indonesia sejak akhir tahun 1990-an. Antara 1998 dan 2007 total luas ditanami dengan kelapa sawit meningkat dari 3,9 juta hektar hingga lebih dari 7,9 juta hektar [1]. Minyak kelapa sawit berasal dari mesocarp berdaging buah kelapa sawit Elaeis gunineensis. Satu hektar kelapa sawit menghasilkan 10 sampai 35 ton tandan buah segar TBS per tahun[17]. Kelapa sawit memiliki umur lebih dari 200 tahun, sementara umur ekonomisnya adalah sekitar 20-25 tahun. Periode pembibitan adalah 11-15 bulan dan panen pertama dilakukan setelah 32-38 bulan setelah penanaman. Dibutuhkan 5-10 tahun untuk pabrik kelapa sawit untuk mencapai hasil puncak. Dari 5,8 ton tandan buah segar sekitar 1 ton minyak sawit mentah CPO dihasilkan [17] Meskipun ekspansi industri kelapa sawit telah mendorong perekonomian nasional, Namun dihasilkan pula limbah yang berlimpah seperti limbah cair kelapa sawit atau POME Palm Oil Mill Effluent, Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS, cangkang, dan serat mesocarp selama pengolahan minyak kelapa sawit dari tandan buah segar TBS[1]. 2,5 ton limbah cair kelapa sawit LCPKS 60 dihasilkan untuk setiap ton minyak yang diproduksi. Pabrik kelapa sawit juga menghasilkan sejumlah besar limbah padat seperti Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS 23 , serat mesocarp fiber 12 ,dan cangkang shell 5 untuk setiap ton tandan buah segar TBS diproses di pabrik [3]. Dari limbah-limbah tersebut, LCPKS masih relatif belum dimanfaatkan dan akan menjadi ancaman bagi lingkungan jika langsung dibuang ke aliran air [1]. LCPKS adalah suspensi koloid yang mengandung 95-96 air, minyak 0,6- 0,7 dan 4-5 total padatan termasuk 2-4 padatan tersuspensi. Padatan tersuspensi yang terutama terdiri dari puing-puing mesocarp buah sawit dihasilkan dari tiga sumber utama, 1 sterilisasi kondensat, 2 pemisah lumpur dan 3 limbah hydrocyclone [18]. LCPKS umumnya mengandung limbah padat, minyak dan air limbah yang tinggi yang bersifat asam karena jumlah zat terlarutnya protein, karbohidrat, senyawa nitrogen, lipid dan mineral yang mungkin diubah menjadi bahan yang bermanfaat menggunakan proses mikroba [2]. Universitas Sumatera Utara 8 LCPKS terdiri dari kombinasi dari air limbah yang terutama dihasilkan dan dikeluarkan dari operasi pengolahan utama, seperti yang terlihat pada Gambar 2.2 [19]: • Sterilisasi Tandan Buah Segar - kondensat dari proses sterilisasi sekitar 36 dari total LCPKS; • Klarifikasi dari CPO - air limbah klarifikasi adalah sekitar 60 dari total LCPKS; • Clay bath Separation Hydrocyclone pemisahan campuran kernel dan cangkang - air limbah hidrosiklon adalah sekitar 4 dari total LCPKS pabrik kelapa sawit. Gambar 2.2 Pengolahan Minyak Kelapa sawit yang Menghasilkan LCPKS [5] Universitas Sumatera Utara 9 Tabel 2.2 Karakteristik Limbah Cair Kelapa Sawit [20] Parameter LCPKS Range LCPKS Rata-rata Temperatur o C 80-90 85 pH 3,4 – 5,2 4,2 Minyak dan Lemak 130 –18.000 mgl 6.000 mgl BOD 3 10.250 – 43.750 mgl 25.000 mgl COD 15.000 – 100.000 mgl 51.000 mgl Total Solid 11.500 – 79.000 mgl 40.000 mgl Suspended Solid 5.000 – 54.000 mgl 18.000 mgl Total Volatile Solid 9.000 – 72.000 mgl 34.000 mgl Total Nitrogen 180 – 1.400 mgl 750 mgl Ammoniacal nitrogen 4 – 80 mgl 35 mgl Tabel 2.3 Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Minyak Sawit [21] Parameter Kadar Maksimum mgl Beban Pencemaran Maksimum kgton BOD 5 250 1,5 COD 500 3,0 TSS 300 1,8 Minyak dan Lemak 30 0,18 Amonia Total sebagai NH 3 -N 20 0,12 pH 6,0 – 9,0 Debit Limbah Maksimum 6 m 3 ton bahan baku Kandungan organik yang tinggi pada limbah cair kelapa sawit LCPKS membuat limbah cair tersebut menjadi sumber yang baik untuk menghasilkan gas metana melalui digestasi anaerobik. Selain itu, LCPKS mengandung konstituen biodegradable dengan rasio BOD COD sebesar 0,5 dan ini berarti bahwa LCPKS dapat diolah dengan mudah menggunakan cara biologis [1].

2.2 LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT SEBAGAI SUBTRAT BIOGAS

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

3 61 86

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

4 122 113

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN RASIO RECYCLE SLUDGE PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) PADA KEADAAN AMBIENT SKRIPSI

0 0 18

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 6

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN LAJU PENGADUKAN PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) PADA KEADAAN AMBIENT SKRIPSI

1 0 18