Pengaruh HRT terhadap Degradasi Chemical Oxygen Demand COD Pengaruh HRT terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid VFA

43 Pada HRT 10 hari dan 5 hari konsentrasi VSS mengalami fluktuasi, namun tidak terlalu besar dengan rentang nilai 11.520-13.520 mgl dan 12.960-14.340 mgl. Pada HRT ini pertumbuhan mikroba sudah mulai stabil. Pada HRT 4 hari, pertumbuhan mikroba sudah menuju stabil, dimana pada kondisi tersebut alkalinitas juga pada kondisi yang cukup stabil dengan nilai VSS yang cenderung meningkat. Peningkatan nilai VSS tersebut menandakan proses berjalan dengan baik dan pertumbuhan mikroba yang meningkat.

4.2.3 Pengaruh HRT terhadap Degradasi Chemical Oxygen Demand COD

COD merupakan parameter yang mengindikasikan total bahan yang dapat teroksidasi secara kimia dalam sampel dan juga menunjukkan kandungan energi dalam bahan baku [40]. Analisis COD digunakan untuk mengevaluasi efisiensi asidogenesis [41]. Selama proses loading up, COD influent dan COD influent dianalisis untuk mengetahui pengaruh reduksi HRT terhadap reduksi COD. Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar 4.3 Gambar 4.3 Pengaruh Reduksi HRT terhadap Reduksi COD pada Proses Loading Up Pada gambar 4.3 dapat dilihat reduksi COD untuk masing masing HRT. Reduksi COD diperoleh berdasarkan COD influent dan COD effluent. Nilai reduksi COD merupakan rata-rata dari hari ke 10, 13, dan 15 untuk masing masing HRT. Reduksi COD tertinggi diperoleh pada HRT 20 hari reduksi COD 59,04 53,97 56,52 31,38 29,93 10 20 30 40 50 60 70 10 20 30 40 50 60 70 80 HRT hari Reduk si CO D HRT 20 HRT 15 HRT 10 HRT 5 HRT 4 Universitas Sumatera Utara 44 sebesar 59,04, sedangkan reduksi COD paling kecil terjadi pada HRT 4 hari yaitu 29,93. Pada HRT besar, yaitu HRT 20 hari, 15 hari, dan 10 hari memiliki reduksi COD yang cukup besar dikarenakan bahan organik yang diumpankan juga masih sedikit dibandingkan dengan HRT 5 hari dan 4 hari. Reduksi COD menggambarkan pertumbuhan mikroba, tetapi dengan reduksi yang tidak begitu besar untuk proses asidogenesis [3]. Efisiensi pengurangan COD menjadi kecil pada HRT yang pendek yang disebabkan fase wash-out karena meningkatnya konsentrasi biomassa dalam reaktor [39]. HRT yang pendek umumnya digunakan pada tahap asidogenesis karena dapat menyebabkan washout terhadap bakteri metanogenesis [41].

4.2.4 Pengaruh HRT terhadap Pembentukan Volatile Fatty Acid VFA

Volatile fatty acids VFA merupakan produk intermediet yang penting dalam produksi metana, dan konsentrasinya mempengaruhi efisiensi proses asidogenesis [12]. VFA yang dianalisis pada proses loading up ini adalah asam asetat, asam propionat,dan asam butirat yang dianalisis pada setiap hari ke 10, 13, dan 15 untuk masing-masing variasi HRT. Gambar 4.4 Pengaruh Reduksi HRT terhadap Pembentukan VFA pada Proses Loading Up Pada gambar 4.4 dapat dilihat produksi VFA untuk masing-masing variasi HRT. Produksi VFA mengalami peningkatan dari HRT 20 hari menuju HRT 10 hari dan mengalami penurunan pada HRT 5 hari dan 4 hari. Produksi VFA 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 20 15 10 5 4 A. Asetat A. Propionat A. Butirat Total VF A m g L HRT hari Universitas Sumatera Utara 45 tertinggi terjadi pada HRT 10 hari dengan total VFA 7.297 mgl diikuti oleh HRT 5 hari dan HRT 4 hari dengan total VFA masing-masing 6.380 mgl dan 5.583 mgl. Meskipun produksi VFA terbesar terjadi pada HRT 10 hari, namun pada HRT 4 hari juga memiliki produksi VFA yang cukup besar dengan bahan organik yang diolah lebih banyak. Komposisi VFA yang dihasilkan tergantung pH selama proses asidogenesis [42]. Asam asetat merupakan komponen VFA yang paling besar untuk setiap HRT. Senyawa ini sangat diharapkan untuk proses selanjutnya karena dapat digunakan langsung oleh bakteri metanogenesis untuk memproduksi metana, sedangkan asam propionat dan asam butirat harus diubah terlebih dahulu menjadi asam asetat melalui proses asetogenesis. Konsentrasi asam propinoat lebih dari 2000 mgl dapat menghambat proses pembentukan metana dan efek inhibisi asam propionat juga berdampak negatif baik terhadap mikroorganisme yang menghasilkan VFA maupun terhadap mikroorganisme yang mengolah VFA [12,13]. Selama proses loading up konsentrasi asam propionat yang dihasilkan masing dibawah 2000 mgl yang menandakan bahwa asam propionat belum menghambat proses asidogenesis.

4.2.5 Pengaruh HRT terhadap Rasio VFAAlkalinitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

3 61 86

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

4 122 113

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Rasio Recycle Sludge pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN RASIO RECYCLE SLUDGE PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) PADA KEADAAN AMBIENT SKRIPSI

0 0 18

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan pH pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 6

Pengaruh Hydraulic Retention Time (HRT) dan Laju Pengadukan pada Proses Asidogenesis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) pada Keadaan Ambient

0 0 5

PENGARUH HYDRAULIC RETENTION TIME (HRT) DAN LAJU PENGADUKAN PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) PADA KEADAAN AMBIENT SKRIPSI

1 0 18