48 recycle sludge semakin besar. Umpan LCPKS segar yang dicampur dengan sludge
yang berasal dari keluaran fermentor menyebabkan kenaikan pH dan menyuplai alkalinitas. Ketika rasio recycle sludge semakin besar, semakin sedikit pula
NaHCO
3
yang diperlukan untuk mengontrol pH. Pada recycle sludge 25 pemakaian NaHCO
3
berkurang hingga 50 dibandingkan saat tanpa recycle, dengan jumlah yang sama penambahan NaHCO
3
pada recycle sludge 35 hanya perlu dilakukan setiap 3 hari. Meskipun terjadi fluktuasi, nilai alkalinitas masih
dalam rentang nilai yang wajar untuk proses asidogenesis, yaitu 542 mll hingga 3.580 mgl[3].
Gambar 4.7 Pengaruh Recycle Sludge terhadap Rata-rata Alkalinitas Error Bar Menyatakan Standar Deviasi
Pada gambar 4.7 dilihat bahwa nilai rata-rata alkalinitas yang mengalami penurunan dengan bertambahnya rasio recycle sludge. Nilai alkalinitas tertinggi
terjadi pada kondisi tanpa recycle sludge 0, sedangkan alkalinitas terendah terjadi pada rasio recycle sludge 35. Recycle sludge berkontribusi menyuplai
alkalinitas dan juga meningkatkan penguraian bahan organik [46]. Selain itu, recycle sludge menurunkan konsumsi alkali yang dibutuhkan untuk mengontrol
pH proses asidogenesis ke nilai yang diinginkan [47].
4.3.2 Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Pertumbuhan Mikroba
Pada subbab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pertumbuhan mikroba dinyatakakan sebagai konsentrasi VSS. Pada gambar 4.8 pengaruh rasio recycle
2000 2200
2400 2600
2800 3000
3200 3400
3600
10 20
30 40
Alk a
li n
ita s
m g
L
rasio recycle sludge
Universitas Sumatera Utara
49 sludge terhadap konsentrasi VSS. Data diambil pada hari ke 10, 13 dan 15 untuk
masing-masing variasi.
Gambar 4.8 Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Konsentrasi VSS Pada gambar 4.8 konsentarsi VSS yang berfluktuasi setiap perubahan
rasio recycle sludge. Konsentrasi VSS pada 0 recycle sludge tanpa recycle sludge mengalami peningkatan pada hari ke 10, 13 dan 15 yaitu 16.120-19.080
mgl, konsentrasi VSS pada rasio recycle sludge 15 berfluktuasi dengan rentang nilai 12.060-19.120 mgl, konsentrasi VSS pada rasio recycle sludge 25,
mengalami peningkatan dengan rentang nilai 12.200-21.280 mgl dan konsentrasi VSS pada saat rasio recycle sludge 35 mengalami penurunan dengan rentang
nilai yaitu 8.720-10.100 mgl.
Gambar 4.9 Pengaruh Recycle Sludge terhadap Rata-rata konsentrasi VSS Error Bar Menyatakan Standar Deviasi
5.000 10.000
15.000 20.000
25.000
60 70
80 90
100 110
120
VSS m
g l
Hari Ke-
15 25
35
5000 10000
15000 20000
25000
5 10
15 20
25 30
35
V SS
m g
L
Rasio recycle sludge
Universitas Sumatera Utara
50 Pada gambar 4.9 juga dapat dilihat rata-rata konsentrasi VSS untuk
masing-masing rasio recycle sludge adalah 17.367±1.534 mgl, 14.700±3.852 mgl, 15.673±4.901 mgl, dan 9.527±719 mgl. Untuk sistem recycle sludge
variasi rasio recycle sludge 15 , 25, dan 35 konsentrasi VSS mengalami fluktuasi dengan konsentrasi VSS tertinggi pada saat rasio recycle sludge 25.
Pada rasio recycle sludge 35, konsentrasi VSS mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Pertumbuhan mikroba mengalami penurunan pada saat rasio recycle sludge 15. Pertumbuhan kembali meningkat ketika rasio recycle dinaikkan
menjadi 25, hal ini menandakan mikroba sudah dapat menyesuaikan diri. Pertumbuhan mikroba kembali menurun pada rasio recycle 35 yang dapat
disebabkan oleh perbadingan umpan segar dan sludge yang terlalu besar. Konsentrasi VSS meningkat hingga rasio recycle sludge tertentu lalu
mengalami penurunan pada rasio recycle sludge yang lebih besar [48]. Oleh sebab itu disarankan untuk menggunakan rasio recycle sludge yang tidak lebih besar dari
25.
4.3.3 Pengaruh Rasio Recycle Sludge terhadap Reduksi Volatile Solid VS