Tabel 4.8 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .636
a
.404 .360
.0978298 1.812
a. Predictors: Constant, SQRT_X5, SQRT_X3, SQRT_X1, SQRT_X4, SQRT_X2 b. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Pada model summary, nilai koefisien korelasi R sebesar 0,636 yang
berarti bahwa korelasi atau hubungan antara return on equity SQRT_Y dengan variabel independennya SQRT_CAR, SQRT_DER, SQRT_NPL,
SQRT_OR, dan SQRT_LDR begitu kuat karena berada diatas 0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,360. Hal ini berarti
36 variasi atau perubahan dalam return on equity dapat dijelaskan oleh variasi dari capital adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing
loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio, sedangkan sisanya 64 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standar Error of Estimate SEE adalah
0,0978298, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
c. Uji t dan uji F
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji t t test dan uji F F test.
Universitas Sumatera Utara
1 Uji t t Test
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.9 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
1.691 .339
4.993 .000
SQRT_X1 -.320
.340 -.163
-.942 .350
.296 3.384
SQRT_X2 -.009
.047 -.036
-.187 .853
.243 4.115
SQRT_X3 -.449
.166 -.273
-2.698 .009
.865 1.156
SQRT_X4 -.760
.231 -.365
-3.282 .002
.720 1.389
SQRT_X5 -.502
.130 -.426
-3.866 .001
.734 1.363
a. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2009
a. Pengaruh capital adequacy ratio SQRT_X1 terhadap return on equity SQRT_Y diuji dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H : SQRT_X1 = 0, artinya variabel capital adequacy ratio SQRT_X1
tidak berpengaruh terhadap return on equity SQRT_Y. Ha : SQRT_X1
≠ 0, artinya variabel capital adequacy ratio SQRT_X1 berpengaruh signifikan terhadap return on equity SQRT_Y.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria: H
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Nilai t hitung untuk variabel capital adequacy ratio SQRT_X1 sebesar -0,942, dan t tabel dengan
α = 5 diketahui sebesar 1,993464. Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -0,942
1,993464. Selain itu, dengan melihat nilai signifikansi SQRT_X1, hasil hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,350 lebih besar
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa capital adequacy ratio secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return on equity. b. Pengaruh debt to equity ratio SQRT_X2 terhadap return on equity
SQRT_Y diuji dengan menggunakan hipotesis berikut: H
: SQRT_X2 = 0, artinya variabel debt to equity ratio SQRT_X2 tidak berpengaruh terhadap return on equity SQRT_Y.
Ha : SQRT_X2 ≠ 0, artinya variabel debt to equity ratio SQRT_X2
berpengaruh signifikan terhadap return on equity SQRT_Y. Kriteria:
H diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05 Nilai t hitung untuk variabel debt to equity ratio SQRT_X2 sebesar
-0,187, dan t tabel dengan α = 5 diketahui sebesar 1,993464. Dengan
demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -0,187 1,993464.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, dengan melihat nilai signifikansi SQRT_X2, hasil hipotesis juga menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,853 lebih besar dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on
equity. c. Pengaruh non performing loan SQRT_X3 terhadap return on equity
SQRT_Y diuji dengan menggunakan hipotesis berikut: H
: SQRT_X3 = 0, artinya variabel non performing loan SQRT_X3 tidak berpengaruh terhadap return on equity SQRT_Y.
Ha : SQRT_X3 ≠ 0 , arti nya variabel non performing loan SQRT_X3
berpengaruh signifikan terhadap return on equity SQRT_Y. Kriteria:
H diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05 Nilai t hitung untuk variabel non performing loan SQRT_X3
sebesar -2,698, dan t tabel dengan α = 5 diketahui sebesar 1,993464.
Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -2,698 1,993464. Selain itu, dengan melihat nilai signifikansi SQRT_X3, hasil
hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,009 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa non
performing loan secara individu parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity dengan arah pengaruh yang negatif.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengaruh operating ratio SQRT_X4 terhadap return on equity SQRT_Y diuji dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H : SQRT_X4 = 0, artinya variabel operating ratio SQRT_X4 tidak
berpengaruh terhadap return on equity SQRT_Y. Ha : SQRT_X4
≠ 0, artinya variabel operating ratio SQRT_X4 berpengaruh signifikan terhadap return on equity SQRT_Y.
Kriteria: H
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05 Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Nilai t hitung untuk variabel operating ratio SQRT_X4 sebesar - 3,282, dan t tabel dengan
α = 5 diketahui sebesar 1,993464. Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -3,282 1,993464.
Selain itu, dengan melihat nilai signifikansi SQRT_X4, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,002
lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa operating ratio secara individu parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return on equity dengan arah pengaruh yang negatif.
e. Pengaruh loan to deposit ratio SQRT_X5 terhadap return on equity SQRT_Y diuji dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H : SQRT_X5 = 0, artinya variabel loan to deposit ratio SQRT_X5
tidak berpengaruh terhadap return on equity SQRT_Y.
Universitas Sumatera Utara
Ha : SQRT_X4 ≠ 0, artinya variabel loan to deposit ratio SQRT_X5
berpengaruh signifikan terhadap return on equity SQRT_Y. Kriteria:
H diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Nilai t hitung untuk variabel loan to deposit ratio SQRT_X5 sebesar -3,866, dan t tabel dengan
α = 5 diketahui sebesar 1,993464. Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -3,866
1,993464. Selain itu, dengan melihat nilai signifikansi SQRT_X5, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi
sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa loan to deposit ratio secara individu parsial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap return on equity dengan arah pengaruh yang negatif.
2 Uji F F Test
Untuk melihat pengaruh capital adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio terhadap return on
equity secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.435 5
.087 9.089
.000
a
Residual .641
67 .010
Total 1.076
72 a. Predictors: Constant, SQRT_X5, SQRT_X3, SQRT_X1, SQRT_X4, SQRT_X2
b. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009
.
Untuk memprediksi pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan, digunakan hipotesis sebagai berikut:
H : SQRT_X1 = SQRT_X2 = SQRT_X3 = SQRT_X4 = SQRT_X5 = 0,
artinya variabel capital adequacy ratio SQRT_X1, debt to equity ratio SQRT_X2, non performing loan SQRT_X3, operating ratio
SQRT_X4 dan loan to deposit ratio SQRT_X5 secara bersama-sama simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
return on equity SQRT_Y. Ha : SQRT_X1 = SQRT_X2 = SQRT_X3 = SQRT_X4 = SQRT_X5
≠ 0, artinya variabel capital adequacy ratio SQRT_X1, debt to equity ratio
SQRT_X2, non performing loan SQRT_X3, operating ratio SQRT_X4 dan loan to deposit ratio SQRT_X5 secara bersama-sama
simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel return on equity SQRT_Y.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kriteria: H
diterima jika f hitung f tabel untuk α = 5 Ha diterima jika f hitung f tabel untuk α = 5
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 9,089 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,351658
dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa capital
adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
return on equity karena F hitung F tabel 9,089
2,351658
dan sig penelitian 0,05 0,000 0,05.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,360. Hal ini berarti bahwa 36 variasi atau perubahan dalam return on equity dapat dijelaskan oleh variasi dari
capital adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio, sedangkan sisanya 64 dijelaskan oleh
sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial capital
adequacy ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on equity, sedangkan non performing loan, operating ratio, dan loan to
Universitas Sumatera Utara