Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS HASIL PENELITIAN

Dengan kriteria: H diterima jika f hitung f tabel untuk α = 5 Ha diterima jika f hitung f tabel untuk α = 5 Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 9,089 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan F tabel sebesar 2,351658 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa capital adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap return on equity karena F hitung F tabel 9,089 2,351658 dan sig penelitian 0,05 0,000 0,05.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,360. Hal ini berarti bahwa 36 variasi atau perubahan dalam return on equity dapat dijelaskan oleh variasi dari capital adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio, sedangkan sisanya 64 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial capital adequacy ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on equity, sedangkan non performing loan, operating ratio, dan loan to Universitas Sumatera Utara deposit ratio mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return on equity perusahaan. Dari hasil tersebut, maka hipotesis Ha dapat diterima, dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pengaruh capital adequacy ratio terhadap return on equity Dari penjelasan uji t diatas diketahui bahwa capital adequacy ratio X 1 memiliki koefisien regresi yang negatif, yaitu sebesar sebesar -0,1024 yang mana setiap perubahan Capital Adequacy Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan return on equity sebesar 0,1024 dengan asumsi variabel lain tetap. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa capital adequacy ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Artinya, pengaruh krisis global berdampak pada penggunaan modal yang dimiliki oleh bank. Pihak bank sadar bahwa keberadaan modal yang kuat akan membentengi mereka dari terpaan krisis, namun di sisi lain mereka kurang berani untuk memanfaatkan dana yang melimpah tersebut untuk menyalurkan kepada masyarakat. Yang pada akhirnya keberadaan CAR pada saat krisis ini tidak berpengaruh terhadap pengembalian atas ekuitas. Hasil ini bertolak belakang dengan hasil yang diperoleh Imam Gozali 2007, dimana variabel CAR memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap ROE. 2. Pengaruh debt to equity ratio terhadap return on equity Dari penjelasan uji t diatas diketahui bahwa debt to equity ratio X2 memiliki koefisien regresi yang negatif, yaitu sebesar -0,000081 yang mana setiap perubahan Debt to Equity Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Universitas Sumatera Utara return on equity sebesar 0,000081 dengan asumsi variabel lain tetap. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return on equity. Artinya, sama dengan kondisi CAR diatas, rasio permodalan pada saat krisis ini tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian atas ekuitas tersebut. Hal ini bertolak belakang dengan hasil yang diperoleh oleh Ni Putu Marberya 2007, dimana variabel DER secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap profitabilitas. 3. Pengaruh non performing loan terhadap return on equity Dari penjelasan uji t diatas dapat dilihat bahwa variabel non performing loan memiliki koefisien regresi yang negatif, yaitu sebesar sebesar -0,201601 dimana setiap perubahan Non Performing Loan sebesar 1 akan diikut i oleh penurunan return on equity sebesar 0,201601 dengan asumsi variabel lain tetap. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa non performing loan berpengaruh signifikan dan negatif terhadap return on equity. Artinya sejalan dengan teori Almilia,2002:7, bahwa semakin tinggi rasio ini maka akan semakin semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar yaitu kerugian yang diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet. Sebaliknya apabila semakin rendah NPL maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan Hasil ini ternyata sama dengan dengan penelitian yang dilakukan Universitas Sumatera Utara oleh Imam Gozali 2007, dimana variabel return on equity memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap return on equity. 4. Pengaruh operating ratio terhadap return on equity Dari penjelasan uji t diatas dapat dilihat bahwa variabel operating ratio memiliki pengaruh yang negatif terhadap return on equity, dimana koefisien regresi adalah sebesar -0,5776 menunjukkan bahwa setiap perubahan Operating Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan return on equity sebesar 0,5776 dengan asumsi variabel lain tetap. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa operating ratio berpengaruh signifikan dan negatif terhadap return on equity. Artinya dari sisi operating ratio, bank-bank harus lebih mengefisiensikan pendapatan operasional yang didapat antara lain dari tabungan. Semakin efisien bank menggunakan pendapatan operasional yang diperoleh maka rasio biaya operasional bank dapat berkurang yang akan menyebabkan tingkat kesehatan bank semakin meningkat atau baik. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Imam Gozali 2007, dimana variabel operating ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return on equity. 5. Pengaruh loan to deposit ratio terhadap return on equity Dari penjelasan uji t diatas dapat dilihat bahwa variabel loan to deposit ratio memiliki pengaruh yang negatif terhadap return on equity, dimana koefisien regresi adalah sebesar -0,252004 menunjukkan bahwa setiap perubahan Loan to Deposit Ratio sebesar 1 akan diikuti oleh penurunan Universitas Sumatera Utara return on equity sebesar -0,252004 dengan asumsi variabel lain tetap. Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa loan to deposit ratio berpengaruh signifikan dan negatif terhadap return on equity. Artinya, semakin tinggi loan to deposit ratio maka memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Imam Gozali 2007, dimana variabel loan to deposit ratio memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap return on equity. Dari hasil pengujian secara simultan dalam penelitian ini, diketahui bahwa capital adequacy ratio, debt to equity ratio, non performing loan, operating ratio, dan loan to deposit ratio secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity. dengan demikian, hipotesis Ha dapat diterima. Hal ini kosisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Imam Gozali 2007. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio X1 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity ROE. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,350 0,05. 2. Debt to Equity Ratio X2 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity ROE. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,853 0,05. 3. Non Performing Loan X3 memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return on equity ROE. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,009 0,05. 4. Operating Ratio X4 memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap return on equity ROE. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,002 0,05. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cost To Income Ratio (CIR), Debt To Equity Ratio (DER), Size Bank, Return On Asset (ROA), Earnings Per Share (EPS), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 118 116

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia

1 76 125

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96