4. Pengertian Rasio Keuangan.
Menurut Riyadi 2004:137, “rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk menjelaskan hubungan
antara kedua data keuangan tersebut yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam persentase atau kali.” Hasil perhitungan rasio ini dapat
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank selama periode
keuangan tersebut. Rasio perbankan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Capital
Adequacy Ratio CAR, Debt to Equity Ratio DER, Non Performing Loan NPL, Operating Ratio OR, Loan to Deposit Ratio LDR, dan Return On
Equity ROE
a. Capital Adequacy Ratio
Menurut Dendawijaya 2004:12 “CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko kredit penyertaan,
surat berharga, tagihan pada bank lain untuk dibiayai dari dana modal bank sendiri, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar, seperti
dana masyarakat, pinjaman utang dan lain-lain.”
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : CAR = Modal x 100
ATMR Modal bank bukan saja sebagai salah satu sumber penting dalam memenuhi
kebutuhan dana bank, tetapi juga posisi modal bank akan mempengaruhi keputusan-keputusan manajemen dalam hal pencapaian tingkat laba, di satu pihak
Universitas Sumatera Utara
dan kemungkinan timbulnya resiko di pihak lain. Modal yang terlalu besar misalnya, akan dapat mempengaruhi jumlah perolehan laba bank. Sedangkan
modal yang terlalu kecil di samping akan membatasi kemampuan ekspansi bank, juga akan mempengaruhi penilaian khususnya para deposan, debitur, dan juga
pemegang saham bank. Dengan kata lain, besar kecilnya permodalan bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan keuangan
bank yang bersangkutan. Hal itu semakin menguatkan argumen bahwa modal memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bank Kasmir, 2004:
47. Menurut Peraturan Bank Indonesia No.321PBI2001 tanggal 13
Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8. Hal ini didukung oleh Peraturan Bank
Indonesia No.512PBI2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar
market risk dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8 dengan
memperhitungkan risiko pasar Menurut Riyadi 2003:150 minimum Capital Adequacy Ratio sebesar 8
ini, dari waktu ke waktu akan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perbankan yang terjadi, dengan tetap mengacu pada standar internasional, yaitu
Banking for International Settlement BIS yang berpusat di Geneva. Sementara itu, Bank Indonesia telah menetapkan kewajiban penyediaan modal inti minimum
Universitas Sumatera Utara
bank umum sebesar Rp.80 Milyar pada akhir tahun 2007 dan meningkat menjadi Rp.100 Milyar pada akhir tahun 2010.
Tinggi rendahnya CAR suatu bank akan dipengaruhi oleh 2 faktor utama yaitu besarnya modal yang dimiliki bank dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut
Resiko ATMR yang dikelola oleh bank tersebut. Hal ini disebabkan penilaian terhadap faktor permodalan didasarkan pada rasio Modal terhadap Aktiva
Tertimbang menurut Resiko ATMR
Menurut Kasmir 2004:257, dalam praktiknya modal terdiri dari dua macam yaitu modal inti dan modal pelengkap. Modal inti merupakan modal
sendiri yang tertera dalam posisi ekuitas. Sedangkan modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan cadangan revaluasi aktiva serta cadangan penyisihan
penghapusan aktiva produktif. Rincian masing-masing komponen masing-masing modal bank di atas adalah sebagai berikut :
1. Modal inti terdiri dari :
a. Modal disetor
Merupakan modal yang telah disetor oleh pemilik bank, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Agio saham
Merupakan kelebihan harga saham atas nilai nominal saham yang bersangkutan.
c. Modal sumbangan
Merupakan modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham, termasuk modal dari donasi dari luar bank
d. Cadangan umum
Merupakan cadangan yang diperoleh dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak.
e. Cadangan tujuan
Merupakan bagian laba setelah dikurangi pajak yang telah disisihkan untuk tujuan tertentu.
f. Laba ditahan
Merupakan saldo laba bersih setelah diperhitungkan pajak dan telah diputuskan RUPS untuk tidak dibagikan.
g. Laba tahun lalu
Merupakan seluruh laba bersih tahun lalu setelah diperhitungkan pajak. h.
Rugi tahun lalu Merupakan kerugian yang telah diderita pada tahun lalu.
i. Laba tahun berjalan
Universitas Sumatera Utara
Merupakan laba yang telah diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak.
j. Rugi tahun berjalan
Merupakan rugi yang telah diderita dalam tahun buku yang sedang berjalan.
2. Modal pelengkap terdiri dari :
a. Cadangan revaluasi aktiva tetap
Merupakan cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang dimiliki bank.
b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif
Merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara membebankan kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterima seluruh
atau sebagian aktiva produktif maksimum 1,25 dari ATMR
c. Modal pinjaman
Merupakan pinjaman yang didukung oleh warkat-warkat yang memiliki sifar seperti modal maksimum 50 dari jumlah modal inti.
d. Pinjaman subordinasi
Merupakan pinjaman yang telah memenuhi syarat seperti ada perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman, memperoleh
persetujuan BI dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan perjanjian lainnya.
Menurut Siamat 2005:253, Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR terdiri atas:
1 aktiva neraca yang diberikan bobot sesuai kadar resiko kredit yang
melekat pada setiap pos aktiva, 2 beberapa pos dalam daftar kewajiban komitmen dan kontijensi off
balance sheet account yang diberikan bobot dan sesuai dengan kadar resiko kredit yang melekat pada setiap pos, setelah terlebih dahulu
diperhitungkan dengan bobot faktor konversi.
b. Debt to Equity Ratio “Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur