Operating Ratio Loan to Deposit Ratio

d. Operating Ratio

“Operating Ratio atau rasio BOPO adalah kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya.” Dendawijaya, 2005:119. Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Operating Ratio = Biaya Operasional x 100 Pendapatan Operasional Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien kinerja bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar. Menurut Riyadi 2004:141 Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52 , hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana misalnya dana masyarakat maka biaya dan pendapatan operasional didominasi oleh biaya bunga dan pendapatan bunga. Secara teoritis, menurut Kasmir 2004:110 biaya operasional terdiri dari biaya bunga, biaya umum dan administrasi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya lain-lain. Sementara itu, pendapatan operasional sebagian besar diperoleh dari interest income pendapatan bunga dari Universitas Sumatera Utara jasa pemberian kredit kepada masyarakat, seperti bunga pinjaman, provisi kredit dan komisi, laba selisih kurs – bersih, keuntungan dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah, dan pendapatan operasional lain-lain.

e. Loan to Deposit Ratio

Menurut Juli Irmayanto,dkk 2004:90 “LDR adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar semua dana masyarakat serta modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah didistribusikan ke masyarakat.” Dengan kata lain bank dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya, seperti membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencukupi permintaan kredit yang telah diajukan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : LDR = Jumlah Kredit yang diberikan x 100 Dana pihak Ketiga + KLBI + Modal Inti Dimana KLBI = Kredit Likuiditas Bank Indonesia Menurut Riyadi 2004:147 “LDR dapat dijadikan tolok ukur kinerja lembaga intermediasi yaitu lembaga yang menghubungkan antara pihak yang kelebihan dana unit surplus of funds dengan pihak yang membutuhkan dana unit deficit of funds.” Dalam tata cara penilaian tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia menetapkan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Untuk rasio LDR sebesar 110 atau lebih diberi nilai kredit 0, artinya likuiditas bank tersebut dinilai tidak sehat. 2. Untuk rasio LDR di bawah 110 diberi nilai kredit 100, artinya likuiditas bank tersebut dinilai sehat Melalui penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Loan to Deposit Ratio maka memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Menurut Dendawijaya 2005:117, sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari Loan to Deposit Ratio suatu bank adalah sekitar 80. Namun, batas toleransi berkisar antara 85 dan 100.

f. Return On Equity

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cost To Income Ratio (CIR), Debt To Equity Ratio (DER), Size Bank, Return On Asset (ROA), Earnings Per Share (EPS), Dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 118 116

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Firm Size (FS) terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 74 97

Pengaruh Pertumbuhan Laba, Return on Asset, Return on Equity, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan Terhadap Loan to Deposit Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia

1 76 125

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Return On Investment ( ROI), Debt to Equity Ratio ( DER), dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia

2 71 93

Pengaruh Return On Equity, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 45 79

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96