100
joint normal distribution dan conditional variance tidak diketahui sama kedua sampel bersifat independen dan datanya bersifat ordinal Siegel, 1986.
IV.2.2.1 Kriteria Pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua yang diajukan a dalah “Sistem pelayanan berhubungan
dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh
,” dimana: 1.
Ho : t
α2;n-2
= 0 Tidak ada hubungan antara sistem pelayanan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh 2.
H
1
: t
α2;n-2
≠ 0 Ada hubungan antara sistem pelayanan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh Pengujian dilakukan dengan menetapkan nilai kritis convident interval atau
alpha sebesar 5 persen, dengan pertimbangan bahwa populasi penelitian sangat besar sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya bias. Dalam pengujian
hipotesis kedua ini, kriteria pengujiannya adalah Ho diterima apabila r
s
≤ t
α2 ; n-2
dan Ho ditolak apabila r
s
t
α2 ; n-2
.
T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009
USU Repository © 2008
101
IV.2.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Tabel IV.13 Uji Nonparametric Correlations Hipotesis Kedua
Sistem Pelayanan
Standar Spearmans rho
Sistem Pelayanan Correlation
Coefficient 1.000
.713 Sig. 2-tailed
. .000
N 100
100 Standar
Correlation Coefficient
.713 1.000
Sig. 2-tailed .000
. N
100 100
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Hasil pengujian dengan teknik Korelasi Jenjang Spearman
Rank Correlation Spearman Method
dapat dilihat pada Tabel IV.13. Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh hasil dimana nilai r
s hitung
0.713 lebih besar dari r
s tabel
0.200 dengan
Asymp. Sig 2-tailed
0.000 lebih kecil dibandingkan dengan nilai
α 0.05. Hal ini berarti hasil penelitian menolak H
dan menerima H
1
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara sistem pelayanan dengan standar
pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh.
Ini menunjukkan korelasi sedang 0.50 – 0.79 antara sistem pelayanan
pemeriksaan kesehatan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang berarti semakin tinggi standar
pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia maka akan semakin tinggimeningkat sistem pelayanan pemeriksaan
kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh.
T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009
USU Repository © 2008
102
Hal ini menjelaskan bahwa selama ini sistem pelayanan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh telah baik dan ada
hubungan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009
USU Repository © 2008
103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
a. Kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pasien untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. Nilai
R
–
Square
= 0.683 mencerminkan bahwa variasi kualitas pelayanan mampu menjelaskan keputusan pasien sebesar 68.3 . Secara serempak kualitas
pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian dan empati berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan
pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. Secara parsial ada empat variabel kualitas pelayanan
yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh, yaitu
variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, dan jaminan kepastian, sedangkan variabel empati tidak berpengaruh terhadap keputusan pasien
melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. Dari kelima variabel bebas, yang paling dominan mempengaruhi
keputusan pasien melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh adalah variabel jaminan kepastian.
b. Sistem pelayanan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA
Banda Aceh berhubungan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang
T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009
USU Repository © 2008