Kriteria Pengujian Hipotesis Kedua Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Tabel IV.13 Uji Nonparametric Correlations Hipotesis Kedua

100 joint normal distribution dan conditional variance tidak diketahui sama kedua sampel bersifat independen dan datanya bersifat ordinal Siegel, 1986.

IV.2.2.1 Kriteria Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua yang diajukan a dalah “Sistem pelayanan berhubungan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh ,” dimana: 1. Ho : t α2;n-2 = 0 Tidak ada hubungan antara sistem pelayanan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh 2. H 1 : t α2;n-2 ≠ 0 Ada hubungan antara sistem pelayanan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh Pengujian dilakukan dengan menetapkan nilai kritis convident interval atau alpha sebesar 5 persen, dengan pertimbangan bahwa populasi penelitian sangat besar sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya bias. Dalam pengujian hipotesis kedua ini, kriteria pengujiannya adalah Ho diterima apabila r s ≤ t α2 ; n-2 dan Ho ditolak apabila r s t α2 ; n-2 . T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009 USU Repository © 2008 101

IV.2.2.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Tabel IV.13 Uji Nonparametric Correlations Hipotesis Kedua

Sistem Pelayanan Standar Spearmans rho Sistem Pelayanan Correlation Coefficient 1.000 .713 Sig. 2-tailed . .000 N 100 100 Standar Correlation Coefficient .713 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 100 100 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Hasil pengujian dengan teknik Korelasi Jenjang Spearman Rank Correlation Spearman Method dapat dilihat pada Tabel IV.13. Berdasarkan pada tabel di atas diperoleh hasil dimana nilai r s hitung 0.713 lebih besar dari r s tabel 0.200 dengan Asymp. Sig 2-tailed 0.000 lebih kecil dibandingkan dengan nilai α 0.05. Hal ini berarti hasil penelitian menolak H dan menerima H 1 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ada hubungan antara sistem pelayanan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. Ini menunjukkan korelasi sedang 0.50 – 0.79 antara sistem pelayanan pemeriksaan kesehatan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang berarti semakin tinggi standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia maka akan semakin tinggimeningkat sistem pelayanan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009 USU Repository © 2008 102 Hal ini menjelaskan bahwa selama ini sistem pelayanan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh telah baik dan ada hubungan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009 USU Repository © 2008 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

a. Kualitas pelayanan mempengaruhi keputusan pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. Nilai R – Square = 0.683 mencerminkan bahwa variasi kualitas pelayanan mampu menjelaskan keputusan pasien sebesar 68.3 . Secara serempak kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan kepastian dan empati berpengaruh sangat signifikan terhadap keputusan pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. Secara parsial ada empat variabel kualitas pelayanan yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pasien melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh, yaitu variabel bukti fisik, keandalan, daya tanggap, dan jaminan kepastian, sedangkan variabel empati tidak berpengaruh terhadap keputusan pasien melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh. Dari kelima variabel bebas, yang paling dominan mempengaruhi keputusan pasien melakukan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh adalah variabel jaminan kepastian. b. Sistem pelayanan pemeriksaan kesehatan pada Laboratorium BPK RSUZA Banda Aceh berhubungan dengan standar pemeriksaan kesehatan yang T.Edyansyah : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pasien Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Pada Laboratorium Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, 2009 USU Repository © 2008