Disain Detil Pembangunan Pengelolaan Drainase Kota Pematangsiantar .1 Struktur Organisasi

69 ̇ Perumusan kebijakan teknis dibidang pemukiman dan prasarana wilayah Kota Pematangsiantar; ̇ Pemberian perijinan dan pelaksanaan umum; ̇ Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dan cabang dinas dibidang permukiman dan prasarana wilayah Kota Pematangsiantar; ̇ Pengelolaan urusan ketatausahaan dinas.

3.5.2 Disain Detil

Dalam perencanaan infrastruktur perlu SDM yang kuat, hal ini diperlukan dalam proses memilih dan menentukan langkah yang akan datang. Dalam susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum kota Pematangsiantar sudah tercantum seksi untuk perencanaan namun wadah desain detil engeneering belum terpenuhi. Dalam keputusan Walikota Pematangsiantar dalam Surat No. 200a tahun 2001 tentang penjabaran tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Pematangsiantar dalam Pasal 8c dan Pasal 9c yang menerangkan bahwa sudah tegas adanya susunan tugas untuk perencanaan drainase kota Pematangsiantar. Namun sumber daya manusianya yang kurang berfungsi dalam mengawasi pekerjaan perencanaan sampai pengawasan. Hal ini terlihat dari ukuran dimensi drainase tertier dan sekunder yang hampir bersamaan dimensinya dilapangan bahkan ada yang besar di hulu dan kecil di muara. Seksi perencanaan drainase dan pengairan pada Sub dinas bina program dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berlatar belakang sarjana teknik sipil. Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 70

3.5.3 Pembangunan

Kondisi fisik Kota Pematangsiantar yang cukup baik seharusnya ditindak lanjuti dengan layout yang benar dalam pembangunan Drainase yang memerlukan design yang benar benar sesuai dengan wilayah atau lokasi bersangkutan agar dapat dengan segera membuang limpasan air hujan atau genangan, namun pada kenyataan pembangunan Drainase pada kota Pematangsiantar hanya membangun fisik drainase tanpa memperhitungkan keadaan lokasi, air yang datang, kemiringan saluran, air buang kemana, elevasi dari jalan dan daerah sekitar. Demikian juga lemahnya koordinasi dan sinkronisasi dengan komponen infrastruktur lainnya sehingga sering dijumpai Pipa air bersih PDAM memotong saluran pada penampang basahnya, penggalian saluran drainase dengan tak disengaja merusak prasarana yang telah terlebih dulu tertanam dalam tanah. Pemanfaatan lahan yang tidak tertib inilah yang mengakibatkan persoalan drainase di perkotaan menjadi sangat kompleks. Keterlibatan masyarakat secara aktif juga sangat perlu dalam proses pembangunan fisik maupun non fisik dalam segala kebijakan publik, sejak awal munculnya ide pembangunan infrastruktur sampai dengan pengoperasian atau proses pembangunan yang melibatkan masyarakat sejak awal, sehingga hasilnya diterima oleh masyarakat. Pada seksi drainase pada Sub Dinas peningkatan dan pembangunan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berlatar belakang sarjana teknik sipil. Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 71

3.5.4 Penanganan Banjir