Hasil Analisa Kondisi drainase saat ini

88 sampah sembarang 6 Kebijakan Pemerintah ̇ Kebijakan yang dituangkan dalam peraturan daerah masih belum mengikat dalam pelestarian lingkungn ̇ Perlunya kerja sama semua pihak baik Pemerintah Kota, tokoh- tokoh masyarakat, pengusahastakeholders. DPRD dalam menyusun suatu kebijakan pelestarian lingkungan 7 Manajemen pengelolaan drainase ̇ Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, operasi dan pemeliharaan, organisasi , kepemimpinan, pengendalian sampai controling serta mitigasi dalam penanganan banjir di Kota Pematangsiantar belum optimal ̇ Perlu diterapkan Best Mangement Practise untuk pengelolaan drainase kota Pematangsiantar mulai dari manajemen struktur organisai pengelolaan drainase, manajemen pendanaan, dampak banjir dan, kelembagaan

4.3.1 Hasil Analisa Kondisi drainase saat ini

1. Kondisi saluran yang rusak Dari kondisi eksisting drainase sekunder sepanjang 136.4 km dan tertier 363 km terdapat saluran yang rusak dan hal ini dapat kita lihat pada Tabel 4.5 di bawah ini. Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 89 Tabel 4.5: Kondisi saluran yang rusak No Saluran Drainase Panjang Baik Rusak 1 Sekunder 136.4 54.56 81.84 2 Tersier 363 181.5 181.5 Kerusakan Drainase Sekunder 2 Rusak 60 1Baik 40 1 2 Kerusakan Drainase Tersier 2 Rusak 50 1Baik 50 Gambar 4.3: Gambar kondisi saluran yang rusak 2. Sedimentasi Pada saluran Drainase sekunder dan tertier kota Pematangsiantar hampir 90 kita temukan sedimen. Hal ini dapat kita lihat pada Tabel 4.6 di bawah ini. Tabel 4.6: Kondisi saluran yang penuh sedimen No Saluran Drainase Panjang Bersih Sedimen 1 Sekunder 136.4 13.64 122.76 2 Tersier 363 54.45 308.55 Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 90 Sedim entasi Drainase Sekunder 2 Lancar 90 1Sumbat 10 1 2 Sedim entasi Drainase Tersier 2 Lancar 85 1 Sumbat 15 Gambar 4.4: Kondisi saluran sumbat akibat sedimen dan sampah 3. Tenaga Operasional dan Perawatan Akibat kondisi saluran drainase kota Pematangsiantar yang penuh sampah dan sedimen sangat perlu ditingkatkan sistem operasional dan perawatan. Dalam hal ini dibutuhkan tenaga yang ideal untuk mengerjakan sesuai dengan panjang saluran. Jumlah tenaga yang ideal dapat kita lihat pada Tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7: Jumlah tenaga yang ideal untuk operasional dan perawatan No Saluran Drainase Panjang Ideal Yang ada 1 Sekunder 136.4 14 5 2 Tersier 363 36 5 Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 91 O pe rasional dan Pe rawatan Drainase Te rtie r 1 Idealnya 74 2 Yang ada 26 1 2 Gambar 4.5: Kondisi tenaga kerja untuk operasional dan perawatan 4. Sosial Budaya Masyarakat terhadap kebersihan saluran Dalam kondisi saluran drainase kota Pematangsiantar yang kotor hanya beberapa kelompok masyarakat saja yang perduli dalam hal kebersihan saluran. Pada Tabel 4.8 dapat kita lihat berapa kilometer saluran yang tersumbat dan berapa yang lancar akibat sosial budaya masyarakat yang perduli dengan kebersihan. Operasional dan Perawatan Drainase Sekunder 1 Idealnya 67 2 Yang ada 33 Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 92 Tabel 4.8: Kondisi saluran akibat kepedulian Masyarakat No Saluran Drainase Panjang Lancar Sumbat 1 Sekunder 136.4 47.74 88.66 2 Tersier 363 188.76 174.24 Kondisi Saluran akibat keperdulian masyarakat pada Drainase Sekunder 2 Yang sumbat 65 1 Yang lancar 35 Gambar 4.6: Kondisi saluran akibat keperdulian masayarakat

4.3.2 Prioritas Tindakan