Kriteria Perhitungan Debit Banjir Kriteria perhitungan hidrolika

58

3.3.2 Kriteria Perhitungan Debit Banjir

Menghitung debit banjir rencana tergantung pada data yang tersedia Soemarto, 1995. Asumsi dasar yang ada selama ini adalah bahwa kala ulang debit ekivalen dengan kala ulang hujan. Debit rencana untuk daerah perkotaan umumnya dikehendaki pembuangan air yang secepatnya, agar jangan ada genangan airbanjir pada daerah perkotaan tersebut. Untuk memenuhi tujuan ini saluran-saluran harus disesuaikan dengan debit rancangan. Faktor-faktor yang menentukan sampai berapa tinggi genangan air yang diperbolehkan agar tidak menimbulkan kerugian pada masyarakat perkotaan adalah : a. berapa luas daerah yang akan digenangi b. berapa lama waktu penggenangan Kriteria perhitungan debit banjir menggunakan metode rasional, dengan koefisien limpasan run-off sebagai berikut : Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 59 Tabel 3.3: Koefisien Limpasan Run-Off No Tata Guna Lahan Koef. Run off 1 Daerah Komersial Perdagangan 0,75 – 0,95 2 Daerah Industrti 0,50 – 0,90 3 Daerah Pemukiman dengan kepadatan: • Rendah, 20 rumah ha 0,25 – 0,40 • Sedang, 20 – 40 rumah ha 0,40 – 0,60 • Tinggi, 40 rumah ha 0,60 – 0,75 4 Daerah Pertanian 0,45 – 0,55 5 Daerah Perkebunan 0,20 – 0,30 6 Daerah kosong, datar dan kemiringan • Kemiringan 20 0,10 – 0,50 • Kemiringan = 2 – 7 0,10 – 0,15 Sumber : Haryono, 1999

3.3.3 Kriteria perhitungan hidrolika

Perhitungan hidrolika dilakukan untuk memperoleh debit aliran air yang terjadi berdasarkan kapasitas saluran ataupun sebaliknya, untuk memperoleh kapasitas rencana saluran berdasarkan debit banjir rencana yang diperoleh pada Tabel 3.4 dibawah ini. Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 60 Tabel 3.4: Debit pada daerah aliran kota Pematangsiantar No. Luas ha Debit m3det Debit m3det Debit m3det Nama Kelurahan 5 Tahun 10 Tahun 25 Tahun KECAMATAN SIANTAR TIMUR 1 46.00 41.089 48.973 58.935 Kel. Asahan 2 23.00 20.544 24.487 29.467 Kel. Merdeka 3 25.50 22.777 27.148 32.670 Kel. Pardomuan 4 42.00 37.516 44.715 53.809 Kel.Pahlawan 5 91.00 61.286 96.883 116.587 Kel.Tomuan 6 37.50 33.496 39.924 48.043 Kel.Kebun Sayur 7 187.00 167.040 199.09 239.583 Kel.Siopat Huta KECAMATAN SIANTAR BARAT 1 68.00 60.741 72.396 87.120 Kel. Bantan 2 36.00 32.257 38.326 46.122 Kel. Banjar 3 42.00 43.769 44.715 53.089 Kel. Simarito 4 37.50 33.496 39.924 48.043 Kel. Timbanggalung 5 38.50 34.390 40.989 49.326 Kel. Proklamasi 6 25.00 22.330 26.616 32.029 Kel. Dwikora 7 36.00 32.157 38.326 46.122 Kel. Reladan 8 37.50 33.496 39.924 48.043 Kel.Sipinggol-pinggol KECAMATAN SIANTAR UTARA 1 117.00 104.512 124.561 149.899 Kel. Bane 2 58.00 51.808 61.749 74.308 Kel. Sigulang-gulang 3 45.00 40.197 47.908 57.652 Kel. Kahaen 4 51.00 45.556 54.297 65.340 Kel.Sudadame 5 32.00 28.684 34.068 41.001 Kel.Martoba 6 25.00 22.330 26.616 32.029 Kel. Baru 7 37.00 33.049 39.391 47.403 Kel. Melayu KECAMATAN SIANTAR SELATAN 1 26.50 23.671 28.212 33.951 Kel. Simalungun 2 33.50 29.923 35.665 42.919 Kel. Karo 3 28.00 25.011 29.809 35.872 Kel. Toba 4 37.50 33.496 39.924 48.043 Kel. Kristen 5 49.50 44.215 52.699 63.418 Kel. Martimbang 6 27.00 24.117 28.744 34.591 Kel. Aek Nauli Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008 61

3.3.4 Disain Dimensi Drainase