54
3.2.14 Penggelontoran Kota
Kota Pematangsiantar mempunyai dua bagian dalam penggelontoran kota dengan pintu air spoleading yakni 1 Penggelontoran Cornel Simanjuntak yang
membersihkan kawasan Siantar Selatan; 2 Penggelontoran Rajawali membersihkan kawasan Siantar Utara, Siantar Barat; Siantar Timur. Pintu air yang di bangun oleh
Belanda pada tahun 1942 dengan fungsinya adalah pintu pertama di buka pada saat hujan turun dan air membuang ke sungai dalam hal ini sebagai reservoar dan pintu ke
dua untuk penggelontoran kota dan mencuci pajak Dwikora dan pajak Horas Gambar 3.7. Kondisi pintu ini masih berfungsi dengan baik namunada beberapa yang rusak
seperti disekitar jalan Toba dan Tarutung juga di jalan Cornel Simanjuntak. Dari hasil pengamatan langsung di lapangan pintu air yang masih berfungsi kurang terawat dan
hasil wawancara dengan instansi yang selama ini bertugas dan bertanggungjawab dalam pengoperasiannya bahwa keadaan genangan yang terjadi di kota
Pematangsiantar ada pengaruh dari pintu air yang tidak difungsikan pada saat hujan turun sehingga menambah debit air pada saluran. Menurut informasi dari kepala seksi
pemeliharaan drainase Departemen Pekerjaan Umum bahwa tanggung jawab
pengoperasian pintu air sudah diberikan kepada masing-masing Lurah setempat.
Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008
55 Gambar 3.7: Peta Sistem Penggelontoran Drainase Kota Pematangsiantar
S P
O E
L E
A D
IN G
Lok asi
Gen ang
an
Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008
56
3.3 Hidrologi 3.3.1 Data curah hujan
Curah hujan yang diperlukan untuk menyusun suatu rancangan pemanfaatan air, dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah
yang bersangkutan, bukan curah hujan pada suatu titik tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan wilayahdaerah dan dinyatakan dalam satuan milimeter
Soemarto, 1995 Besarnya tinggi rata-rata curah hujan untuk daerah yang bersangkutan
didapatkan dengan mengambil nilai rata-rata Tabel 3.2.
Tiurma Elita Saragi: Tinjauan Manajemen Sistem Drainase Kota Pematang Siantar, 2007. USU e-Repository © 2008