Teh Hijau Daun Kopi Keripik Daun kopi

Kopi dan teh adalah minuman favorit banyak orang yang sama-sama mengandung kafein. Banyaknya kandungan kafein dalam kopi dan teh sangat bergantung dari proses pengolahan dan cara menyeduhnya. Semakin lama diseduh akan membuat kadar kafeinnya makin tinggi. Hal ini karena kopi atau teh yang lebih lama diseduh akan menyebabkan semakin banyaknya kafein yang keluar dari serbuk kopi atau teh yang lalu berpindah ke dalam cangkir Wordpress, 2010. Tanin Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk ke dalam golongan polifenol. Senyawa tanin ini banyak di jumpai pada tumbuhan. Tanin dahulu digunakan untuk menyamakkan kulit hewan karena sifatnya yang dapat mengikat protein. Selain itu juga tanin dapat mengikat alkaloid dan gelatin. Tanin secara umum didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi lebih dari 1000 dan dapat membentuk kompleks dengan protein Wordpress, 2010. Pengolahan Daun Kopi

1. Teh Hijau Daun Kopi

Pembuatan teh hijau dari wiwilan daun kopi merupakan merupakan salah satu bentuk inovasi pengolahan daun kopi. Teh daun kopi berbahan dasar dasar wiwilan daun kopi muda yang merupakan limbah bagi tanaman kopi. Teh daun kopi merupakan pengembangan pasca panen kopi yang bertujuan untuk membidik segmen pasar masyarakat perkotaan yang menggunakan segala sesuatu serba instan Ahmad, 2011. Universitas Sumatera Utara

2. Keripik Daun kopi

Daun kopi setengah tua, ternyata dapat diolah menjadi penganan yang bisa dikonsumsi. Bahkan, panganan satu ini memiliki khasiat obat yaitu, sebagai penghangat tubuh terutama penduduk di daerah yang berhawa dingin. Pengolahan daun kopi menjadi keripik bernilai ekonomi ini dilakukan Kelompok Wanita Tani KWT Desa Tista Kecamatan Busungbiu. Keripik daun kopi dibuat dari bahan- bahan seperti daun kopi setengah tua yang sudah dipilih. Pertama daun dibersihkan lanjut direndam dengan air hangat. Tujuannya, agar permukaan daun menjadi lemas dan untuk mematangkan serat daun Bisnisbali, 2010. Universitas Sumatera Utara TINJAUAN PUSTAKA Tanaman teh berasal dari pegunungan sekitar Tibet, dan Cina selatan pada daerah 25-35 o LU dan 95-100 o BT. Teh sudah dikenal sejak tahun 780 Masehi. Pada waktu itu di negeri Cina diterbitkan buku budi daya tanaman teh dan cara pengolahannya. Jepang mengenal teh pada tahun 800 Masehi, sedangkan pengembangannya dimulai 1800 dan sejak itu minum teh menjadi upacara tradisional setiap tahun Wikipedia 3 , 2011. Teh adalah produk pertanian berupa daun, tunas daun dan ruas dari tanaman Camelia sinensis, diracik dan disajikan dengan berbagai metode. Teh juga mengacu kepada minuman beraroma yang diracik dari daun-daunan berkhasiat dengan cara diseduh menggunakan air panas atau mendidih dan menjadi nama umum dari tanaman Camelia sinensis itu sendiri Wikipedia 2 , 2011. Teh merupakan minuman yang sudah dikenal secara luas di Indonesia dan di dunia. Minuman berwarna coklat ini umumnya menjadi minuman penjamu tamu. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Di samping itu, ada banyak zat yang memiliki manfaat yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Teh juga dapat digunakan sebagai antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, melangsingkan tubuh, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, melancarkan sirkulasi darah. Hal ini disebabkan karena teh mengandung senyawa-senyawa bermanfaat seperti polifenol, theofilin, flavonoid metilxantin, tanin, vitamin C dan E, catechin, serta sejumlah mineral seperti Zn, Universitas Sumatera Utara Se, Mo, Ge, Mg. Maka, tidak heran bila minuman ini disebut-sebut sebagai minuman kaya manfaat Wikipedia 1 , 2007. Industri teh di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan perkembangan situasi pasar dunia maupun keadaan di Indonesia sendiri yang mengalami krisis ekonomi pada waktu itu. Selama kedudukan tentara Jepang banyak perkebunan teh mengalami kehancuran lambat laun pulih kembali, setelah berakhirnya masa penjajahan, walaupun masih banyak mengalami gangguan keamanan pada tahun 1950, namun lambat laun budidaya teh pulih kembali hanya luas tanah ditanami belum menyamai apalagi menyamai sebelumnya, demikian pula kualitasnya masih kalah dengan kualitas teh yang dihasilkan oleh negara- negara lain misalnya India, Srilangka dan negara-negara Afrika Setyamidjaja, 2000. Selain manfaat teh, ada juga zat yang terkandung dalam teh yang berakibat kurang baik untuk tubuh. Zat itu adalah kafein. Kafein pada teh dapat menyebabkan proses penyerapan makanan menjadi terhambat. Batas aman untuk mengkonsumsi kafein dalam sehari adalah 750 mghari atau setara dengan 5 cangkir teh berukuran 200 ml Kompasiana, 2009. Kandungan zat pada daun-daunnya 1 - 4 kafeine, 7 - 15 tanin dan sedikit minyak atsiri. Dalam penggunaan sebagai obat antidotum pada keracunan oleh logam-logam berat dan alkaloida, petiklah kuncup daun berikut 2–3 helai daun dibawahnya, digulung dan difermentasikan untuk kemudian diberikan pada si penderita Kartasapoetra, 1992. Universitas Sumatera Utara Varitas Tanaman Teh Ada beberapa varitas tanaman teh yang dibudidayakan di dunia :

1. Teh Assam