Uji organoleptik warna ampas seduhan Infused leaf numerik

dilakukan secara inderawi organoleptik yang ditentukan berdasarkan skala numerik. Untuk skala penampakan partikel adalah sebagai berikut : Tabel 9. Uji hedonik penampakan partikel appearance Skala Numerik Keterangan 4 Sangat baik Very Good 3 Baik Good 2 Kurang baik Unsatisfactory 1 Tidak baik Bad Keterangan : Sangat baik = Tidak ada partikel Baik = Sedikit partikel Kurang baik = Banyak partikel Tidak baik = Sangat banyak partikel

7. Uji organoleptik warna ampas seduhan Infused leaf numerik

Soekarto, 1981. Diseduh 2 gram teh daun kopi dengan air panas sebanyak 200 ml selama 3 menit.Uji organoleptik dilakukan oleh sebanyak 10 orang panelis.Pengujian dilakukan secara inderawi organoleptik yang ditentukan berdasarkan skala numerik. Untuk skala warna ampas seduhan adalah sebagai berikut : Tabel 10. Uji hedonik warna ampas seduhan Infused leaf Skala Numerik Keterangan 4 Ampas sangat hitam 3 Ampas hitam 2 Ampas agak hitam 1 Ampas tidak hitam Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Skema Pembuatan Teh Daun Kopi Pucuk Daun Kopi Pelayuan dengan suhu 29 o C selama 17 jam Penggilingan Fermentasi dengan suhu kamar Pengeringan selama 60 menit Bubuk teh Analisa 1. Kadar Tanin 2. Kadar Air 3. Kadar Abu 4. Organoleptik Rasa 5. Organoleptik Warna Air Seduhan 6. Organoleptik Penampakan Partikel 7. Organoleptik Warna Ampas Seduhan P 1 = 80 o C P 2 = 85 o C P 3 = 90 o C P 4 = 95 o C L 1 = 60 menit L 2 = 90 menit L 3 = 120 menit L 4 = 150 menit Universitas Sumatera Utara HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Parameter yang Diamati Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama fermentasi daun kopi memberikan pengaruh terhadap kadar tanin, kadar air, kadar abu, uji organoleptik rasa, warna air seduhan, penampakan partikel dan warna ampas seduhan yang dihasilkan dari teh daun kopi, seperti terlihat pada Tabel 11. Tabel 11. Pengaruh lama fermentasi daun terhadap parameter yang diamati Lama fermentasi Kadar Tanin Kadar Air Kadar Abu Uji Organoleptik Numerik Rasa Warna Air Penampakan Warna Ampas bb bk Seduhan Partikel Seduhan L 1 5.33 3.36 5,37 2.53 2.76 2.70 2.83 L 2 4.68 3.57 5,05 3.14 2.88 2.74 2.99 L 3 3.64 3.77 4,75 3.11 3.01 2.81 3.09 L 4 3.51 3.94 4,48 2.61 3.09 2.94 3.14 Keterangan : L 1 = 60 menit, L 2 = 90 menit, L 3 = 120 menit, L 4 = 150 menit Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa lama fermentasi memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Kadar tanin tertinggi terdapat pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 5,33 dan terendah pada perlakuan L 4 yaitu sebesar 3,51. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 yaitu sebesar 3.94 bb dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 3.36 bb. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 5,37 bk dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 4.48 bk. Uji organoleptik rasa tertinggi terdapat pada perlakuan L 2 yaitu sebesar 3,14 dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 2,53. Uji organoleptik warna air seduhan tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 yaitu 3,09 dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 2,76. Uji organoleptik penampakan partikel tertinggi terdapat pada perlakuan L 1 yaitu Universitas Sumatera Utara sebesar 2,94 dan terendah terdapat pada perlakuan L 4 yaitu sebesar 2,7. Uji organoleptik warna ampas seduhan tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 yaitu sebesar 3,14 dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 yaitu sebesar 2,83. Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Parameter yang Diamati Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengeringan memberikan pengaruh terhadap kadar tanin, kadar air, kadar abu, uji organoleptik rasa, warna air seduhan, penampakan partikel dan warna ampas seduhan yang dihasilkan dari teh daun kopi, seperti terlihat pada tabel 12. Tabel 12. Pengaruh suhu pengeringan terhadap parameter yang diamati Suhu Pengeringan Kadar Tanin Kadar Air Kadar Abu Uji Organoleptik Numerik Rasa Warna Air Penampakan Warna Ampas bb bk Seduhan Partikel Seduhan P 1 4.94 4.01 4,45 2.79 3.08 2.84 3.06 P 2 4.68 3.8 4,73 2.83 2.99 2.8 3.04 P 3 3.90 3.56 5,08 2.91 2.89 2.8 3 P 4 3.64 3.27 5,39 2.86 2.79 2.75 2.94 Keterangan : P 1 = 80 o C, P 2 = 85 o C, P 3 = 90 o C, P 4 = 95 o C Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa lama fermentasi memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Kadar tanin tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 4,94 dan terendah pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 3,64. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 4,01 bb dan terendah terdapat pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 3.27 bb. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 5,39 bk dan terendah terdapat pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 4.45 bk. Uji organoleptik rasa tertinggi terdapat pada perlakuan P 3 yaitu sebesar 2,91 dan terendah terdapat pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 2,79. Uji organoleptik warna air seduhan tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 yaitu 3,08 dan terendah terdapat pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 2,79. Uji Universitas Sumatera Utara organoleptik penampakan partikel tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 2,84 dan terendah terdapat pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 2,75. Uji organoleptik warna ampas seduhan tertinggi terdapat pada perlakuan P 1 yaitu sebesar 3,06 dan terendah terdapat pada perlakuan P 4 yaitu sebesar 2,94. Pengaruh Interaksi Antara Lama Fermentasi dan Suhu Pengeringan Terhadap Parameter yang Diamati Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara lama fermentasi dan suhu pengeringan memberikan pengaruh terhadap kadar tanin, kadar air, kadar abu, uji organoleptik rasa, warna air seduhan, penampakan partikel dan warna ampas seduhan yang dihasilkan teh daun kopi dapat dilihat pada tabel 13. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Pengaruh interaksi antara lama fermentasi dan suhu pengeringan terhadap parameter yang diamati Perlakuan Kadar Tanin Kadar Air Kadar Abu Uji Organoleptik Numerik Rasa Warna Air Penampakan Warna Ampas bb bk Seduhan Partikel Seduhan L 1 P 1 6.24 3.62 4.81 2.35 2.85 2.7 2.85 L 1 P 2 5.72 3.42 5.24 2.45 2.8 2.65 2.85 L 1 P 3 5.2 3.36 5.60 2.65 2.7 2.75 2.85 L 1 P 4 4.16 3.03 5.84 2.65 2.7 2.7 2.75 L 2 P 1 5.2 4.07 4.67 3 3.05 2.8 3.05 L 2 P 2 5.2 3.79 4.86 3.05 2.95 2.75 3 L 2 P 3 4.16 3.41 5.16 3.25 2.85 2.7 3 L 2 P 4 4.16 3.02 5.53 3.25 2.65 2.7 2.9 L 3 P 1 4.16 4.14 4.27 3.25 3.15 2.85 3.1 L 3 P 2 4.16 3.90 4.54 3.05 3.05 2.85 3.15 L 3 P 3 3.12 3.69 4.94 3.15 3 2.8 3.05 L 3 P 4 3.12 3.37 5.26 3 2.85 2.75 3.05 L 4 P 1 4.16 4.21 4.05 2.55 3.25 3 3.25 L 4 P 2 3.64 4.11 4.29 2.75 3.15 2.95 3.15 L 4 P 3 3.12 3.80 4.65 2.6 3 2.95 3.1 L 4 P 4 3.12 3.66 4.95 2.55 2.95 2.85 3.05 Keterangan : L 1 = 60 menit, L 2 = 90 menit, L 3 = 120 menit, L 4 = 150 menit, P 1 = 80 o C, P 2 = 85 o C, P 3 = 90 o C, P 4 = 95 o C Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa interaksi antara lama fermentasi dan suhu pengeringan memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Kadar tanin tertinggi terdapat pada perlakuan L 1 P 1 yaitu sebesar 6,24 dan terendah pada perlakuan L 3 P 3 , L 3 P 4 , L 4 P 3 , dan L 4 P 4 yaitu sebesar 3,12. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 P 1 yaitu sebesar 4,21 bb dan terendah terdapat pada perlakuan L 2 P 4 yaitu sebesar 3.02 bb. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 P 1 yaitu sebesar 5,83 bk dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 P 4 yaitu sebesar 4.04 bk. Uji organoleptik rasa tertinggi terdapat pada perlakuan L 2 P 3 , L 2 P 4 dan L 3 P 1 yaitu sebesar 3,25 dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 P 1 yaitu sebesar 2,35. Uji organoleptik warna air seduhan tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 P 1 yaitu 3,25 dan terendah terdapat pada perlakuan Universitas Sumatera Utara L 1 P 1 yaitu sebesar 2,85. Uji organoleptik penampakan partikel tertinggi terdapat pada perlakuan L 1 P 1 yaitu sebesar 3,00 dan terendah terdapat pada perlakuan L 4 P 2 yaitu sebesar 2,65. Uji organoleptik warna ampas seduhan tertinggi terdapat pada perlakuan L 4 P 1 yaitu sebesar 3,25 dan terendah terdapat pada perlakuan L 1 P 4 yaitu sebesar 2,75.

1. Penentuan Kadar Tanin