Kendala Orang Tua Masa Puber Anak Tunanetra dan Kendala yang dihadapi orang tuaguru

gambar: Frans memegang tas Ida Ketika seorang anak tunanetra tidak dapat melihat apa yang disekitanya, mereka dapat melihat dengan cara menggunakan indra penciuman terkadang mereka menggunakan indra pendengar yaitu telinga mereka agar dapat mengenali orang-orang yang di sekitar. Seperti Henita yang menggunakan bahasa tubuh dan mengenali aroma badan teman sekitar. Dalam hal ini dapat dikatakan teori Greetz bahwa simbol merupakan suatu proses kebudayaan yang harus dipahami, diterjemahkan, dan di interprestasikan. Bentuk simbolissi oleh manusia adalah melalui bahasa, manusia juga berkomunikasi dengan menggunakan tanda simbol dalam gerak-gerik, postur tubuh, dan masih banyak lagi Greetz dalam Saifuddin, 2005. Dengan bahasa tubuh body language yang mengatakan bahwa bahasa tubuh juga dapat menjadi sarana komunikasi dalam komunikasi sosial. Komunikasi sosial bagi anak tunanetra dari pemaparan di atas mereka lebih menggunakan indra penciuman dan pendengaran bagi orang yang ada disekitanya, seperti mencium aroma tubuh lebih cepat bagi anak-anak. Mendengar suara mereka berbicara dan juga mendengar suara sepeatu temannya mereka dapat menemukan temannya.

4.2.1 Kendala Orang Tua

Universitas Sumatera Utara Bagi orang tua puber merupakan hal yang tidak tabu lagi bagi mereka melainkan hal yang sudah biasa, karena mereka sudah terlebih dahulu mengalami hal yang seperti itu. mereka seharusnya tidak susah lagi mengajarkan hal-hal yang positif kepada anak. Namun jika mengajarkan anak-anak tunanetra tentang pubertas mungkin sedikit agak susah ketimbang anak normal yang mimiliki pengelihatan. Untuk orang tua yang anak mereka sudah memasuki usia remaja akan memiliki kendala seperti kenakalan yang sering dilakukan bahkan sering sekali seorang anak tidak mau mendengarkan perintah orang tua. Sering juga orang tua karena terlalu kuatir jika anak gadisnya di tinggal sendiri. Seperti wawancara yang mendukung : “Paman Aisyah selalu menjemput Aisyah jika sudah pulang sekolah, terkadang saya juga mau menjemput jika saya ada waktu luang. Anak saya ini sudah memasuki usia remaja. Kalau pulang sekolah belum datang jemputan maka dia saya suruh untuk menunggu di dalam sekolah. Jika dibiarkan sendiri maka dia akan takut terjadi apa-apa dengan Aisyah. Karena banyak larangan yang saya buat untuk dia, apabila nanti dia ke jalan raya maka yang saya. Abang saya juga melarang saya untuk jauh darinya karena takut dia digangguin orang lain. Terlebih-lebih preman” tutur ibu Aisyah Banyak anak menjadi penakut karena terlalu banyak larangan-larangan yang di beri oleh orang tua. Bukan membuat seorang anak menjadi mandiri malah membuat seorang anak menjadi lebih ketakutan akan dunia nyata. Sehingga kendala ini bisa diatasi sendiri oleh orang tua seperti memberi semangat dan keyakinan. Melakukan tindakan-tindakan yang positif terhadap anak tunanetra tersebut. Agar mereka merasa bahwa mereka tidak ada berbeda dengan yang lain. Tidak jauh berbeda dengan anak laki-laki kelas tiga. Rudi, seorang anak yang memiliki usia menjalani 13 tahun. Maka gejolak-gejolak yang ada dalam dirinya akan kelihatan sekali. Jika orang tua datang menjemput ke sekolah dia bisa menjadi anak yang pemalu namun jika Universitas Sumatera Utara pamannya yang menjemput maka sepertinya ada yang berbeda. Mengenai anak-anak ini orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga si anak kurang perhatian pada masa pubernya. Hasil wawancara yang mendukung : “Rudi anak yang memiliki daya ingat yang kuat, seorang anak yang tidak selalu menanyakan tentang apa yang belum di tauknya dan pertanyaan itu terkadang di ulang-ulang olehnya. Dalam masa perkembangan Rudi banyak hal yang terjadi, sejak usianya 9 tahun ia mengenali orang dengan cara meraba terlihat memang membuat orang risih, namun bagi dia untuk mengenali seseorang dengan cara seperti itu. terkadang pikiran seorang rudi terlalu jauh, dia juga memikirkan wanita dan sering membayakan seseorang yang ada di kelasnya. Dia sering bercerita tentang cewek-cewek yang di sukainya kepada pamannya. Berbeda dengan kepada saya dia lebih banyak diam dan terkadang saja mau cerita banyak. Namun untuk masa pubertas belum di alami hanya saja perasaan-perasaan yang berbeda dengan lawan jenis sudah kelihata. tutur ayah Rudi Banyak kendala yang dihadapi orang tua dalam mengahadapi anak berkebutuhan seperti tunanetra dengan pubertasnya, mereka memiliki kendala jika seorang anak tidak mau berterus terang dengan apa yang dirasakannya pada saat dia merasa senang, sedih, susah mengontrol diri itulah anak tunanetra. Orang tua harus dapat membuat seorang anak nyaman dalam tempat dan lingkungan sendiri. Mampu menjadikan anak sebagai teman, untuk mendengarkan cerita seorang anak, dan begitu juga orang tua tidak hanya menjadi pendengar tetapi mereka harus dapat membuat seorang anak menjadi nyaman dan tidak berketergantungan.

4.2.2 Kendala Guru