Peran Orang Tua Menghadapi Anak Tunanetra Masa Pubertas

orang tua mereka beranggapan seorang anak yang memiliki kebutaan harus di jaga dan juga harus di bimbing dalam hal agama sehingga mereka yang di rumah lebih banyak waktu mereka bermain dan belajar. Mereka selalu mengandalkan orang tua mereka ketika tidak bisa lagi menanyakan teman-teman mereka di dalam kelas

3.3 Peran Orang Tua Menghadapi Anak Tunanetra Masa Pubertas

Orang tua adalah malaikat bagai seorang anak, dalam kehidupannya seorang anak lebih dekat terlebih dahulu kepada kedua orang tua lalu mereka akan mengenal saudara-saudara mereka. Adanya orang tua maka seorang anak dapat berkomunikasi dengan orang di luar dari keluarga. Peran orang tua bagi anak-anak sangat banyak mereka harus benar-benar dapat memperhatikan dengan baik, tanpa ada perhatian untuk mengawasi anak-anak maka orang tua sudah lalai menjalankan perannya. Anak tunanetra juga butuh perhatian dari orang tua walau pun terkadang anak tunanetra sudah tidak punya siapa-siapa. Tetapi mereka masih dapat menggangap suster dan perwat mereka seperti orang tua mereka sendiri. Anak yang tinggal bersama orang tua akan lebih banyak memahami keadaan-keadaan yang terjadi pada dirinya. Anak masih mendapatkan perhatian khusus dari orang tua dan mendapat pelajaran tentang apa yang terjadi nanti pada anak jika sudah memasuki usia remaja. Orang tua menjelaskan tentang pertumbuhan itu, perempuan dan laki-laki akan mengalami pertumbuhan bulu di sekitar kemaluan dan ketiak. Namun mereka tidak mau mendengarkan orang tua membicarakan tentang hal itu, karena mereka mengganggap hal itu tidak penting. Namun anak harus diajarkan tentang masalah pubertas saat memasuki usia reimaja hal ini dilakukan agar mereka tidak terkejut dengan dirinya nanti. Hal yang mendudukan seperti yang di jelaskan orang tua dari anak didik Di rumah saya selalu memberikan perhatian kepada anak-anak saya. Tidak ada perbedaan saya buat, namun anak saya aisyah ini ingin sekali di manja dan di beri perhatian secara terus menerus. Dia memasuki usia remaja pada Universitas Sumatera Utara saat kelas VIII dan pada saat itulah saya menerangkan tentang perubahan yang terjadi dalam diri Aisyah, namun dia tidak mendengarkan. Akhirnya pada mensturasi pertama dia menutup-nutupi apa yang terjadi padanya. Saya juga heran tidak seperti biasanya. Pada saat dia mandi saya melihat celana dalam sudah merah setelah itu saya menasihati dia dan memberitahukan kepadanya untuk memakai pembalut walau awalnya dia tidak mau namun lama-lama sudah kebiasaan dan mengatakan kepadanya bahwa dia sudah remaja dan bukan anak-anak lagi. tutur ibu Aisyah Orang tua adalah guru utama dan paling utama untuk memberikan pelajaran kepada anak. Orang tua di rumah tidak dapat melewatkan setiap perkembangan anak mereka, karena mereka harus bisa mengerti tentang keadaan anak mereka sendiri. Seperti orang tua yang memiliki anak berkebuthan seperti tunanetra ini harus lebih memberikan perannya. Mereka dapat memperhatikan tumbuh kembang si anak dan juga mengetahui keinginan anak mereka terlebih-lebih di masa mereka puber. Jika di masa puber mereka tidak diberikan apa yang mereka inginkan maka hasrat yang ada dalam diri mereka itu akan menjadi semakin tidak karuan. Bisa membentak-bentak tidak jelas bahkan diam-diam tidak jelas.

3.4 Anak Didik dan Guru