Peran Guru dalam Proses Belajar

b. Memberikan perhatian dan pengarahan yang lebih khusus kepada tunanetra di dalam kelas yang berada dalam tanggung jawabnya. 4. Guru kelas merupakan gurutenaga pendidik yang secara keseluruhan yang mengajar pelajaran dari TKLB, SDLB sampai SMPLB. Memiliki tugas dan kewajiban : a. memberikan perlajaran kepada anak tunanetra . b. memberikan pengarahan dan bimbingan kepada anak tunanetra. Sumber : Kepala sekolah Karya Murni Medan Dengan adanya pembagian masing-masing guru seperti diatas tersebut tidaklah merepotkan bagi pihak sekolah melainkan sangat membantu bagi kelangsungan proses belajar mengajar baik guru maupun murid sehingga murid dapat membedakan pelajaran yang akan dipelajari. Setiap guru harus dapat menguasai setiap anak didik mereka tidak dapat dengan paksaan melainkan dengan kasih sayang, jika ada yang dipaksa untuk melakukan sesuatu maka si anak juga bisa jadi pembangkang. Sehingga guru harus dapat memahami setiap anak dengan dapat mengevaluasi setiap masuk ke dalam kelas, memahami proses belajar dan memberikan metode belajar yang baik dan bermanfaat bagi anak tunanetra yang mudah dipahami oleh mereka.

3.4.1 Peran Guru dalam Proses Belajar

Materi pelajaran adalah pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didiknya. Proses ini terjadi bisa di dalam kelas bisa juga di luar kelas menurut guru yang mengajarkan materinya masing-masing, materi pelajaran tidak hanya ada dalam buku paket misalnya ketika mereka harus mengenali benda-benda di luar dari kelas mereka mereka tidak bisa tertuju pada buku paket karena mereka anak yang memiliki kebutaan maka mereka harus mengenali dengan cara meraba seperti gambar di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 1 : anak-anak kelas 1 belajar mengenal tanaman Seperti gambar yang terlihat materi pelajaran yang sangat sulit untuk diajarkan karena mereka harus mengenali satu persatu tanaman yang ada dilingkungan sekolah mereka. Disinilah seorang guru tidak bisa menyerah untuk memberi perhatian kepada seorang anak karena tidak semua cepat merespon materi pelajaran dengan cepat. Semua materi pelajaran harus di buat secara sistematis agar mudah dipahami oleh siswa dan begitu juga dengan guru yang memberikan materi kepada anak didiknya. Sekolah luar biasa yang berada dalam naungan Karya Murni ini memberikan materi pelajaran kepada anak tunanetra yang lebih khusus lagi. Kekhususan dalam pengajaran membutuhkan metode bagi si pendidik agar dapat memberi materi pelajaran kepada anak. Metode digunakan untuk menjelaskan dengan mengulang pelajaran setiap kali masuk dalam kelas, bisa juga dengan menggunakan alat peraba, alat pendengar, dan bisa juga seorang guru menjelaskan dengan menggunakan imajinasi mereka karena bisa dikatakan anak tunanetra memiliki imajinasi yang tinggi walaupun mereka tidak dapat melihat benda disekelilingnya sehingga pelajran yang diajarkan tersebut dapat tersalur dengan baik dan mereka dapat memahami juga dengan baik. Kurikulum yang dipakai anak tunanetra sekarang ini adalah kurikulum tunanetra sendiri karena mereka harus mencetak buku sendiri karena buku anak tunanetra belum ada di jual Universitas Sumatera Utara sehingga bagian sekolah harus dapat mencetak sendiri buku untuk keperluan sekolah mereka. Materi yang diajarkan kepada anak tunanetra tersebut sama saja dengan materi pelajaran anak normal lainnya. Bedanya hanya pada cara penyampaian dan metode yang digunakan masih berbeda jika si anak normal masih bisa menguasai dirinya di dalam kelas berbeda dengan anak tunanetra. Karena mereka memiliki ketunaan sehingga konsentrasi mereka harus stabil sehingga guru sering sekali mengajar dengan membuat yang lucu dan bercerita yang dapat membuat mereka lebih terpacu dalam hal belajar.

3.4.2 Peran Guru Menghadapi Anak Tunanetra Masa Pubertas