3.3 Fotocopy kartu NISN Dan sekolah asal 3.4 Fotocopy surat permandian bagi agama Kristen dan katolik
3.5 Fotocopy kartu keluarga 3.6 Untuk peserta didik pindahan, melampirkan fotocopy raport, fotocopy kartu
MISN, dan surat keterangan dari sekolah sebelumnya 3.7 Mengisi formulir yang disediakan sebelumnya
Sumber data : ruang kepala sekolah SLB Karya Murni Medan
2.7 Visi, Misi Dan Motto Sekolah Luar Biasa Karya Murni Medan
2.7.1 Visi
Adapun yang menjadi Visi dari Sekolah Luar Biasa Tunanetra Karya Murni adalah “terwujutnya keyakinan dari tunanetra akan kemandirian dan harkat manusia yang sama
dengan sesamanya di tengah masyarakat, melalui pemberdayaan berlandaskan ajaran dan moral katolik”
2.7.2 Misi
Misi Sekolah Luar Biasa Tunanetra Karya Murni adalah: 1. Memberdarayakan para tunanetra agar mampu merealisasikan potensi yang ada dalam
dirinya 2. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan fisik dan
kejiwaan 3. Mengadakan pelatihan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan
Universitas Sumatera Utara
4. Menyediakan ‘komunitas’ terpadu dan sarana selama mereka berada dalam pembinaan dan dalam jenjang social
5. Mengintregasikan siswa tunanetra lulusan SD kependidikan SLTP umum 6. Memperdayakan tenaga pengajaran yang frofesional
7. Menyediakan sarana dan fasilitas yang menunjang pembelajaran yang baik 8. Meningkatkan kehidupan rohani melalui pendidikan agama dan pembinaan iman dan
retret.
2.7.3 Motto
“Venerate Vitam = Hormatilah Hidup” Venerate vitam adalah motto dari Sekolah Luar Biasa Tunanetra Karya Murni yang
artinya hormatilah hidup. Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusiaan, Karya Murni memegang teguh prinsip bahwa mereka harus menghormati hidup. Karya Murni lebih
menekankan hormat terhadap hidup ini entah bagaimana kualitasnya menurut pandangan umum. Dalam Karya Murni semua manusia diperlakukan dan dihormati tanpa memandang
asal-usul atau keadaan fisik.Sebagai lembaga sosial kemanusiaan, karya murni memberikan perhatian khusus pada para penyandang cacat seperti tunanetra, tunarunggu, tunawicara serta
anak-anak piatu dan lemah ekonomi. Anak-anak tunanetra dibesarkan, didik, dan diberdayakan bukan karena mereka
dipandang sebagai anak yang mesti dikasihani. Karya Murni mempunyai keyakinan dasar bahwa sebagai ciptaan mereka adalah citra atau gambaran Tuhan yang sederajat dengan
orang lain. Mereka mempunyai hak untuk mewujudkan jati diri mereka tapi proses itu dilakukan mesti dengan menghormati kemungkinan yang ada dalam diri mereka. Mereka
sendiri mesti ikut serta menentukan proses pemberdayaan yang dapat mereka jalani sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam diri mereka. Hidup pertama-tama harus dihormati entah bagaimanapun wujudnya dalam diri anak-anak Tuhan. Setiap manusia entah
bagaimanapun keadaannya mestilah dihormati dan berdasarkan keadaan itulah mereka ditolong untuk memberdayakan diri.
Karya Murni yakin dengan memulai dengan menghormati hidup itu, maka proses pemberdayaan dapat dilakukan dengan benar dan berbuah kebaikan. Prinsip menghormati
hidup itulah yang menyanggupkan para tenaga pendidik di Sekolah Luar biasa tunanetra dalam menjalankan tugas mereka.Itulah yang dipegang dan sekaligus menjadi filosofi dasar
bagi para guru atau pendidik. Motto yang dipegang teguh oleh Sekolah karya murni merupakan satu hal yang dapat
membuat orang-orang, suster-suster ataupun tenaga pendidik yang berada didalamnya sangat menghormati hidup sehingga anak-anak tersebut dapat dijadikan anak yang mempunyai
kelebihan dan dibanggakan didalam masyarakat. Sehingga anak-anak tunanetra di dalam sekolah memiliki kelebihan tersendiri dan dapat belajar hidup mandiri tanpa harus selalu
dibantu orang-orang terdekat mereka. Anak-anak tersebut dapat hidup selayak anak normal lainnya.
2.8 Profil Anak Tunanetra