Jaminan kebendaan yang berlaku saat ini, antara lain:
45
1. Hipotek
, dasar hukumnya adalah Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata buku kedua.
Saat ini, yang berlaku hanya untuk hipotek kapal laut, sementara hipotek untuk pesawat udara semula berlaku
berdasarkan Undang-Undang Penerbangan No. 15 Tahun 1992, kemudian Undang-Undang itu dicabut dengan Undang-Undang
Penerbangan No. 1 Tahun 2009 yang tidak menyebutkan lagi tentang hipotek atas pesawat terbang. Jadi, hipotek kembali hanya
dapat diikatkan kepada kapal laut saja.
2. Hak Tanggungan
, berobjekkan hak tanah serta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, dengan dasar hukumnya Undang-Undang
hak tanggungan. 3. Gadai
, berobjekkan benda-benda bergerak, dengan dasar
hukumnya Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 4. Gadai Tanah
, berobjekkan tanah, dengan dasar hukumnya adalah
hukum adat dan dikuatkan oleh Undang-Undang Pokok Agraria. 5. Fidusi
a, berobjekkan benda bergerak berwujud ataupun tidak
berwujud dan benda tidak bergerak khususnya yang tidak dapat dibebani dengan hak tanggungan dengan dasar hukumnya adalah
Undang-Undang Fidusia.
45
Munir Fuady, op.cit, hal. 10.
Universitas Sumatera Utara
Jaminan perorangan adalah jaminan yang hanya mempunyai hubungan langsung dengan pihak pemberi jaminan, bukan terhadap benda tertentu.
Jaminan perorangan ini hanya dapat dipertahankan terhadap orang-orang tertentu. Nantinya, seorang kreditur lewat jaminan ini dapat saja
mengambil harta debitur yang wanprestasi, dengan atau tanpa pranata hukum yang disebut “sita jaminan”. Bagaimanapun juga yang terikat
sebagai jaminan di sini bukanlah barangnya, melainkan orangnya. Jaminan perorangan dalam arti yang luas dapat diklasifikasi lagi ke
dalam tiga golongan, yaitu:
46
- Garansi pribadi personal guarantee;
- Jaminan perusahaan corporate guarantee;
- Garansi bank bank guarantee.
Perbedaan di antara ketiga jenis jaminan perorangan tersebut adalah tentang siapa yang menjadi subjek pemberi garansi: terhadap garansi
pribadi, yang menjadi subjek pemberi jaminannya adalah orang secara pribadi; terhadap garansi perusahaan, yang menjadi subjek tersebut adalah
pihak perusahaan yang berbentuk badan hukum; sementara jaminan dalam bank garansi diberikan oleh suatu bank, yang biasanya tidak
dimaksudkan sebagai jaminan kredit tetapi hanya jaminan atas pembayaran sejumlah uang tertentu atau atas pelaksanaan suatu pekerjaan
tertentu performance guarantee dalam praktiknya, garansi bank kadang- kadang dikenal juga dalam bentuk standby letter of credit.
46
Ibid, hal. 11.
Universitas Sumatera Utara
e. Jaminan Regulatif dan Jaminan Nonregulatif
Jaminan regulatif adalah jamiann kredit yang kelembagaannya sendiri sudah diatur secara eksplisit dan sudah mendapat pengakuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tergolong ke dalam jaminan regulatif ini antara lain adalah hipotek, gadai, hak tanggungan, akta
pengakuan utang. Sedangkan Jaminan nonregulatif adalah bentuk-bentuk jaminan yang tidak diatur atau tidak khusus diatur dalam berbagai
peraturan perundang-undangan, tetapi dikenal dan dilaksanakan dalam praktek. Jaminan nonregulatif ini ada yang berbentuk jaminan kebendaan
seperti pengalihan tagihan dagang, pengalihan tagihan asuransi, tetapi ada juga jaminan nonregulatif yang semata-mata hanya bersifat kontraktual,
seperti kuasa menjual dan lain-lainnya.
47
f. Jaminan Konvensional dan Jaminan Nonkonvensional
Suatu jaminan kredit dikatakan konvensional jika pranata hukum tentang jaminan tersebut sudah lama dikenal dalam sistem hukum kita,
baik yang telah diatur dalam perundang-undangna seperti Kitab Undang- Undang Hukum perdata, yang terdapat dalam hukum adat, ataupun juga
yang tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan dan bukan berasal dari hukum adat tapi sudah lama dilaksanakan dalam praktik. Jaminan
yang tergolong ke dalam jaminan kredit yang konvensional, antara lain:
48
- Hipotek;
- Credietverband sekarang tidak berlaku lagi;
47
Rachmadi Usman, op.cit, hal. 291.
48
Munir Fuady, op.cit, hal. 13.
Universitas Sumatera Utara
- Hak tanggungan;
- Gadai benda bergerak;
- Gadai tanah;
- Fidusia
- Garansi;
- Garansi bank;
- Personal guarantee garansi personal;
- Corporate guarantee garansi perusahaan;
- Akta pengakuan utang dalam artian praktik.
Terdapat juga bentuk-bentuk jaminan yang nonkonvensional, yakni bentuk-bentuk jaminan yang meskipun sudah dilaksanakan secara meluas
tetapi eksistensinya dalam sistem hukum jaminan masih terbilang baru sehingga pranatanya belum sempat diatur secara rapi.
Terdapat sebuah pengecualian, meskipun dalam perundang-undangan sudah mendapat pengaturan yang relatif detail, hak tanggungan atas tanah
masih digolongkan sebagai nonkonvensional karena masih terbilang baru dilahirkan dalam Undang-Undang Pokok Agraria, serta berlaku setelah
keluarnya Undang-Undang Pokok Agraria tersebut dan Undang-Undang tentang Hak Tanggungan No. 4 Tahun 1996.
Jaminan yang termasuk dalam kategori jaminan kredit nonkonvensional antara lain, tetapi tidak terbatas pada:
49
49
Ibid, hal. 14.
Universitas Sumatera Utara
- Pengalihan hak tagih assignment of receivable for security
purpose; -
Pengalihan hak tagih klaim asuransi assignment of insurance proceeds;
- Kuasa menjual yang tidak dapat dicabut kembali;
- Jaminan menutupi kekurangan biaya cash deficiency;
- Cessie untuk menjamin utang assignment of receivable for
security purpose; -
Indemnity -
Bidtender bonds; -
Penyisihan dana dalam escrow account. g.
Jaminan Eksekutorial Khusus dan Jaminan Noneksekutorial Khusus Suatu jaminan kredit disebut jaminan eksekutorial khusus jika hukum
menyediakan cara tertentu bagi kreditur untuk melaksanakan eksekusi jaminan ketika terjadi kredit macet. Termasuk ke dalam jaminan
eksekutorial khusus ini antara lain, tetapi tidak terbatas pada:
50
- Hipotek, dengan fiat eksekusi atau parate eksekusi jika
diperjanjikan; -
Credietverband, dengan fiat eksekusi tetapi lembaga credietverband kemudian dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi
oleh Undang-Undang tentang Hak tanggungan No. 4 Tahun 1996 dan digantikan dengan hak tanggungan;
50
Ibid, hal. 14-15.
Universitas Sumatera Utara
- Hak tanggungan atas tanah, dengan fiat eksekusi dan parate
eksekusi jika diperjanjikan; -
Gadai, dengan parate eksekusi di depan umum; -
Kuasa jual, dengan parate eksekusi langsung atau sesuai ketentuan dalam akta kuasa jual;
- Akta pengakuan utang, dengan fiat eksekusi;
- Pengalihan tagihan debitur, dengan eksekusi secara cessie;
- Pengalihan tagihan klaim asuransi, dengan eksekusi secara cessie;
- Jaminan-jaminan atas kredit yang diluncurkan oleh pihak badan
usaha milik Negara, dengan fiat eksekusi lewat Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara BUPLN.
Di samping itu, yang dimaksud dengan jaminan noneksekutorial khusus adalah jaminan kredit yang tidak mempunyai cara-cara khusus
dalam hal eksekusinya. Jika hendak dieksekusi, maka harus tunduk kepada eksekusi yang berlaku umum, yaitu lewat pengadilan biasa dengan
prosedur biasa. Jaminan yang termasuk ke dalam jaminan noneksekutorial khusus ini antara lain, tetapi tidak terbatas pada:
51
- Personal guarantee garansi personal;
- Corporate guarantee garansi perusahaan.
h. Jaminan Serah Benda, Jaminan Serah Dokumen, dan Jaminan Serah
kepemilikan Konstruktif
51
Ibid, hal. 15.
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari segi adanya hal-hal yang diserahkan oleh debitur kepada kreditur, suatu jaminan kredit dapat dibagi ke dalam jaminan serah benda,
jaminan serah dokumen, dan jaminan serah kepemilikan konstruktif. Jaminan serah benda adalah jaminan kredit yang benda jaminannya
secara fisik diserahkan oleh debitur ke dalam kekuasaan kreditur, sementara kepemilikan tetap di tangan debitur. Biasanya, bersama dengan
penyerahan benda ikut pula diserahkan dokumen kepemilikan benda tersebut kepada pihak kreditur. Contoh jaminan kredit jenis ini adalah
gadai atas benda bergerak mencakup juga gadai saham atau gadai tanah versi hukum adat.
Di samping itu, terdapat juga jenis jaminan kredit yang tidak diserahkan benda jaminannya secara fisik ke dalam kekuasaan pihak
kreditur tetapi tetap dikuasai bahkan diambil hasil oleh pihak debitur, yaitu jaminan serah dokumen. Namun, pihak debitur tidak dibenarkan
mengalihkan kepada pihak-pihak lain walaupun dengan pengalihan tersebut belum tentu kepentingan kreditur dirugikan, mengingat hak
jaminan kebendaan itu selalu mengikuti bendanya ke manapun benda itu dialihkan. Benda objek jaminan tersebut pada prinsipnya juga tidak boleh
dijaminkan lagi, kecuali dengan jenis-jenis jaminan yang mengenal jaminan berlapis, contohnya hipotek pertama atau hipotek kedua, hak
tanggungan pertama atau hak tanggungan kedua, dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk menjamin kamanan pihak kreditur dari debitur yang
nakal, dalam praktiknya debitur diwajibkan menyerahkan seluruh
Universitas Sumatera Utara
dokumen kepemilikan kepada kreditur. Bahkan, kreditur berhak melakukan inspeksi secara insidentil terhadap benda yang menjadi objek
jaminan kredit tersebut. Selain itu, dalam jaminan serah kepemilikan konstruktif justru
kepemilikan benda jaminannya yang diserahkan oleh debitur kepada kreditur, walaupun hanya secara konstruktif belaka bukan dalam arti
sebenar-benarnya sementara kekuasaan dan hak untuk menikmati hasil atas benda jaminan tersebut tetap berada pada debitur. Karena kepemilikan
benda tersebut diserahkan kepada pihak kreditur, berarti dokumen kepemilikan ikut diserahkan, tetapi tanpa dilakukan balik nama. Bentuk
jaminan utang yang dikenal dengan fidusia termasuk ke dalam jenis jaminan kredit seperti ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN KREDIT MODAL
KERJA A. Pengertian Dan Dasar Hukum Kredit Modal Kerja
Kredit Modal Kerja KMK merupakan jenis kredit yang digolongkan menurut penggunaannya, dimana kredit modal kerja working capital credit
dapat disebut juga sebagai kredit eksploitasi, yaitu kredit yang ditujukan untuk penggunaan pembiayaan kebutuhan dunia usaha akan modal kerja berupa
persediaan bahan baku, persediaan produk akhir, barang dalam proses produksi, serta piutang, sedangkan jangka waktunya berlaku pendek. Di Indonesia jenis
kredit modal kerjaeksploitasi ini boleh dikatakan sudah dilakukan sejak lama, yaitu sejak tahun 1950-an.
52
Menurut Bastian dan Suhardjono kredit modal kerja memiliki jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun bisa diperpanjang sesuai kebutuhan
yang dapat dimanfaatkan untuk membiayai stok barang, piutang dagang, pembelian bahan baku ataupun kebutuhan modal kerja perusahaan lainnya. Untuk
kredit modal kerja, bank menyediakan fasilitas kredit modal kerja bagi usaha skala kecil plafon kredit sampai dengan Rp 500 juta dan usaha skala menengah
plafon kredit di atas Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar. Kredit modal kerja yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan produksi, baik peningkatan kuantitatif
maupun kualitatif.
53
52
Muhammad Djumhana, op. cit, hal. 430.
53
http :id.shvoong.combusiness-managementinvesting2145807-pengertian-kredit- modal-kerja, diakses 26 November 2013.
Universitas Sumatera Utara
Dasar Hukum pemberian kredit modal kerja pada PT Bank Mandiri Tbk Cabang Medan yaitu:
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, dimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 2 yaitu
bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
- Peraturan Bank Indonesia Nomor 1422PBI2012 tentang
Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Kategori atau jenis kredit modal kerja yang terdapat pada PT Bank
Mandiri Tbk Cabang Medan yaitu:
54
1. Kredit Modal Kerja Revolving
Adalah fasilitas kredit modal kerja yang diberikan baik dalam rupiah maupun valuta asing untuk memenuhi modal kerja yang habis dalam
satu siklus usaha dengan jangka waktu maksimal 1 tahun namun dapat diperpanjang.
54
Hasil Wawancara dengan Jaya Satria, Team Leader Business Banking Centre Bank Mandiri Medan, tanggal 13 Desember 2013.
Universitas Sumatera Utara
2. Kredit Modal Kerja Aflopend Non Revolving
Adalah kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha.
3. Kredit Modal Kerja Kontraktor
Adalah kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja khusus bagi usaha jasa kontraktor yang habis dalam satu siklus usaha.
Ketentuan atau syarat untuk mendapatkan kredit modal kerja pada PT Bank Mandiri Tbk Cabang Medan yaitu:
- Memiliki dokumen legalitas pemohon antara lain, KTP, Kartu
keluarga, dan Akta Nikah apabila telah menikah. -
Memiliki dokumen legalitas usaha yang terdiri dari, Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahannya, SIUP Surat Izin Usaha
Perdagangan, SITU Surat Izin Tempat Usaha, TDP Tanda Daftar Perusahaan, NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak.
- Memiliki fixed asset sebagai agunan
- Usaha telah berjalan minimal 2 tahun.
B. Pengikatan Jaminan 1. Jaminan Fidusia