tanggungan sebagai salah satu objek hak tanggungan. Kesimpulannya, hak atas tanah yang dapat dibebani hak tanggungan adalah:
75
- Hak Milik;
- Hak Guna Usaha;
- Hak Guna Bangunan;
- Hak Pakai;
- Hak Milik atas satuan rumah susun.
Proses eksekusi hak tanggungan merupakan proses menjual benda yang merupakan objek hak tanggungan ketika utang debitur pemberi hak tanggungan
sudah tidak dibayar pada waktu jatuh tempo. Beberapa eksekusi hak tanggungan adalah sebagai berikut:
76
a. Eksekusi dengan Jalan Mendaku
Istilah “mendaku” di sini kira-kira dimaksudkan sebagai “menjadikanku yang mempunyainya”. Sehingga yang dimaksud dengan eksekusi hak tanggungan
secara mendaku adalah eksekusi hak tanggungan dengan cara mengambil barang objek hak tanggungan untuk dijadikan milik kreditur secara langsung tanpa
melewati transaksi apapun. Undang-Undang Hak Tanggungan melarang eksekusi hak tanggungan
secara mendaku ini. Pasal 20 ayat 4 dari undang-undang tersebut menyatakan antara lain, bahwa setiap eksekusi selain dari yang dibenarkan dalam undang-
undang itu batal demi hukum null and void. Sedangkan model eksekusi yang dibenarkan oleh Undang-Undang Hak Tanggungan adalah eksekusi dengan fiat
75
Ibid, hal. 163.
76
Munir Fuady, op.cit, hal. 90-92.
Universitas Sumatera Utara
eksekusi, eksekusi melalui kantor lelang tanpa perlu campur tangan pengadilan, eksekusi dengan penjualan langsung oleh kreditur, dan masih dimungkinkan
meskipun memang tidak diatur dalam undang-undang tersebut eksekusi lewat pengadilan melalui gugatan perdata biasa. Memang, di negara yang beradab mana
pun di dunia ini eksekusi jaminan utang dengan jalan mendaku dilarang oleh hukum.
b. Eksekusi dengan Jalan Menjual Bawah Tangan secara Langsung
Objek hak tanggungan dapat dieksekusi secara parate eksekusi mengeksekusi tanpa lewat pengadilan dengan cara menjual benda objek hak
tanggungan secara langsung oleh kreditur di bawah tangan, asalkan terpenuhi syarat-syarat untuk itu. Menurut Undang-Undang Hak Tanggungan Nomor 4
tahun 1996 Pasal 20 ayat 2 dan 3, syarat-syarat agar suatu objek hak tanggungan dapat dieksekusi secara langsung di bawah tangan adalah sebagai
berikut: 1.
Dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pemberi dan penerima hak tanggungan. Perlu diketahui bahwa pemberian persetujuan atau
kespakatan tersebut dapat dilakukan oleh para pihak baik pada saat diikatkan hak tanggungan, pada saat berlangsungnya hak tanggungan,
maupun pada saat menjelang prosesn eksekusinya;
2. Jika dengan cara penjualan di bawah tangan tersebut dicapai harga
tertinggi yang menguntungkan para pihak;
3. Diberitahukan secara tertulis oleh pemberi danatau penerima fidusia
kepada pihak-pihak yang berkepentingan;
Universitas Sumatera Utara
4. Diumumkan dalam sedikit-sedikitnya dua surat kabar yang beredar di
daerah bersangkutan danatau media massa setempat.
5. Pelaksanaan penjualan dilakukan setelah lewat waktu 1 satu bulan
sejak diberitahukan secara tertulis oleh pemberi danatau pemegang
hak tanggungan.
6. Tidak ada pihak yang menyatakan keberatan. Perlu pula diketahui
bahwa pihak pemberi hak tanggungan yang semula sudah menyetujui proses eksekusi secara langsung ini tentu di kemudian hari tidak dapat
mengubah pendapatnya dengan mengajukan keberatan terhadap proses
eksekusi itu. c. Eksekusi dengan Menjual Lelang Sendiri oleh Krediturnya Tanpa
Ikut Campur Tangan Kantor Lelang
Meskipun tidak ditegaskan dalam Undang-Undang, eksekusi objek hak tanggungan dapat juga dilakukan dengan jalan menjual lelang sendiri oleh
krediturnya, tanpa ikut campur tangan kantor lelang maupun pengadilan. Cara penjualan seperti ini dapat dianggap sebagai salah satu varian dari
eksekusi secara parate mengeksekusi tanpa lewat pengadilan dengan cara menjual benda objek hak tanggungan tersebut langsung oleh kreditur secara di
bawah tangan, asalkan terpenuhi syarat-syarat untuk itu sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996 Pasal 20 ayat 2
dan 3.
Universitas Sumatera Utara
d. Eksekusi dengan Jalan Menjual Lewat Kantor Lelang Tanpa Perlu Campur Tangan Pengadilan