dianggap hanya sebagai suatu jaminan utang semata-mata sehingga eksekusi secara mendaku memang tidak dibenarkan sebagaimana juga halnya eksekusi atas
jaminan utang jenis lainnya dan memang sudah seharusnya demikian. Akan tetapi, di lain pihak, institusi hukum fidusia ini dianggap sebagai suatu penyerahan hak
milik secara kepercayaan. Maksudnya, objek fidusia tersebut sudah berpindah kepemilikannya kepada kreditur, sementara pihak kreditur menyerahkan
penguasaan atas benda tersebut kepada pihak debitur secara kepercayaan. Dengan demikian, kepemilikan benda tersebut sudah beralih kepada pihak pemberi utang
kreditur. Jika semua pihak konsekuen terhadap berlakunya sistem penyerahan hak milik secara kepercayaan ini, maka karena benda tersebut sudah menajdi
milik pihak kreditur, mestinya larangan mendaku dalam eksekusi tidak perlu ada.
e. Eksekusi Fidusia Terhadap Barang Perdagangan dan Efek Yang Dapat Diperdagangkan
Jika benda yang menjadi objek fidusia merupakan benda perdagangan atau efek yang dapat dijual di pasar atau di bursa, maka eksekusi barang tersebut
menurut Pasal 31 dari Undang-Undang Fidusia Nomor 42 Tahun 1999 dapat dilakukan dengan cara penjualan di pasar atau di bursa, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku untuk pasar atau bursa tersebut. Misalnya, jika barang tersebut berupa saham dari perusahaan terbuka yang diperdagangkan di bursa efek, dengan
mengikuti peraturan di bursa yang bersangkutan dan ketentuan yang diberlakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM atau berbagai peraturan pasar
modal lainnya. Setiap janji untuk melaksanakan eksekusi dengan cara yang bertentangan dengan Pasal 31 tersebut akan batal demi hukum.
Universitas Sumatera Utara
f. Eksekusi Fidusia Lewat Gugatan Biasa
Seperti telah dijelaskan bahwa model-model eksekusi Jaminan Fidusia menurut Undang-Undang Fidusia Nomor 42 Tahun 1999 Pasal 29 adalah:
- Secara fiat eksekusi dengan memakai titel eksekutorial, yakni
lewat suatu penetapan pengadilan;
- Secara parate eksekusi, yakni dengan menjual tanpa perlu
penetapan pengadilan di depan pelelangan umum;
-
Dijual di bawah tangan oleh pihak kreditur sendiri.
Sekalipun tidak disebutkan cara eksekusi fidusia lewat gugatan biasa dalam Undang-Undang Fidusia Nomor 42 tahun 1999, tetapi tentunya pihak
kreditur dapat menempuh prosedur eksekusi biasa lewat gugatan biasa ke pengadilan. Sebab, keberadaan Undang-Undang Fidusia dengan model-model
eksekusi khusus tidak untuk meniadakan hukum acara yang umum, tetapi untuk menambah ketentuan yang ada dalam hukum acara umum. Tidak ada indikasi
sedikitpun dalam Undang-Undang Fidusia, khususnya tentang cara eksekusi, yang bertujuan meniadakan ketentuan hukum acara umum tentang eksekusi umum
lewat gugatan biasa ke Pengadilan Negeri yang berwenang. Terlebih lagi, keberadaan model-model eksekusi khusus dalam Undang-Undang Fidusia Nomor
42 Tahun 1999 justru bertujuan mempermudah dan membantu pihak kreditur untuk menagih piutangnya yang mempunyai jaminan fidusia dengan jalan
mengeksekusi jaminan fidusia tersebut. Salah satunya karena eksekusi fidusia lewat gugatan biasa memakan waktu yang lama serta dengan prosedur yang
Universitas Sumatera Utara
berbelit-belit, dan ini sangat tidak praktis dan tidak efisien bagi eksekusi jaminan fidusia.
g. Eksekusi Fidusia Menurut Undang-undang Rumah Susun Nomor 16 Tahun 1985