Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

1. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. 2. Jika nilai Asymp. Sig 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Tabel 4.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 101 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.69800099 Most Extreme Differences Absolute .092 Positive .036 Negative -.092 Kolmogorov-Smirnov Z .928 Asymp. Sig. 2-tailed .355 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa Asymp. Sig 2-tailed adalah 0,355 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regrasi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas Situmorang, 2010: 100. Pemeriksaan terhadap gejala Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pancar yaitu grafik yang merupakan diagram pancar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi. 1. Model Grafik Hipotesis: 1. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pancar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Gambar 4.8 Scatterplot Universitas Sumatera Utara Dari grafik Scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 2. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan: 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.505 1.579 1.586 .116 nilainilaiekonomis -.061 .090 -.069 -.678 .500 psikologis -.071 .078 -.095 -.901 .370 sosial .124 .083 .165 1.497 .138 fungsional -.079 .071 -.120 -1.113 .268 a. Dependent Variable: absut Dari Tabel 4.11 terlihat bahwa dengan jelas tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolute Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara .4. 43 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar independen. Tabel 4.12 Pengujian Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF Constant 2.231 2.434 .917 .362 nilainilaiekonomis .174 .139 .111 1.247 .215 .958 1.043 psikologis .332 .121 .252 2.749 .007 .895 1.118 sosial .256 .128 .192 2.002 .048 .821 1.219 fungsional .284 .110 .243 2.586 .011 .856 1.169 a. Dependent Variable: loyalitas Sumber: Hasil penelitian diolah, 2011 Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas, dan jika tolerance 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas. Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan tolerance 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinieritas dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

4.5 Analisis Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3 51 125

Analisis pengaruh persepsi kualitas dan hambatan berpindah (switching barrier) terhadap loyalitas konsumen pengguna minyak pelumas Top 1 pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan

2 41 72

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara)

5 47 79

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier)Terhadap Loyalitas Pelanggan Handphone Nokia Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan

1 65 103

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Simpati Telkomsel (Studi Kasus Pada Siswa Sma Negeri 2 Medan

5 73 70

Pengaruh Hambatan Berpindah (Switching Barrier) terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu CDMA Esia.

0 3 27

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA HANDPHONE NOKIA.

1 1 76

PENGARUH KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA HANDPHONE NOKIA

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA HAMBATAN BERPINDAH (SWITCHING BARRIER) DENGAN MINAT PEMBELIAN ULANG (REPURCHASE INTENTION) PELANGGAN KARTU IM3 PADA MAHASISWA JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 11

Pengaruh kepuasan pelanggan, kepercayaan pelanggan dan switching cost terhadap loyalitas pelanggan handphone Nokia N73 : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Merican, Yogyakarta terhadap handphone Nokia N73 - USD Repository

0 1 126