Metode Penelitian Setting Novel Princess Masako

1.5.2. Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca mengenai psikologi tokoh dalam karya sastra. 2. Bagi penulis dan pembaca melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan mengenal lebih dekat keluarga kekaisaran Jepang. 3. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Sastra Jepang sebagai referensi tentang analisis novel.

1.6. Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Koentjaraningrat 1976:30, mengatakan bahwa penelitian yang bersikap deskriptif yaitu memberi gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu. Dalam penelitian ini penulis menguraikan dan menjelaskan secermat mungkin masalah-masalah yang terdapat dalam novel Princess Masako karangan Ben Hills dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Teori-teori tersebut adalah teori semiotika dan teori psikologis khususnya teori kognisi depresi Aaron Beck. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode studi kepustakaan library research, adapun teknik pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan penelitian ini, kemudian membaca dan menganalisis masalah-masalah yang ada dengan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL PRINCESS

MASAKO, TOKOH MASAKO, DAN TEORI KOGNISI DEPRESI AARON BECK

2.1. Setting Novel Princess Masako

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hiubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan Abrams dalam Nurgiyantoro, 1995 : 216 . Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis terhadap pembaca, menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Pembaca dengan demikian merasa dipermudah untuk menggunakan daya imajinasinya, di samping memungkinkan untuk berperan serta secara kritis sehubungan dengan pengetahuannya tentang latar. Unsur latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu, dan sosial. ketiga unsur itu walau masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan secara sendiri, pada kenyataannya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya Nurgiyantoro, 1995 : 227. Universitas Sumatera Utara

a. Latar Tempat