Latar sosial Analisis Psikologis Tokoh Utama Masako Dalam Novel “Princess Masako” Karya Benn Hils.

Berdasarkan cuplikan pada novel, digambarkan bahwa kisah ini berlangsung pada pagi hari di musim tsuyu pada musim panas, tepatnya pada bulan Juni 1993. Pagi yang mencekam dan merupakan pusat perhatian khalayak ramai.

c. Latar sosial

Latar sosial berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks, dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara bersikap dan lain-lain. Di samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkuatan, misalnya kalangan bawah, menengah, atau atas. Cuplikan halaman 4 Begitu melangkahkan kaki ke dalam lingkaran istana, ia akan memasuki dunia protokoler yang tertutup dan ketat, dan menjalani ritual agama- sebuah lingkungan kerajaan abad pertengahan yang di dalamnya ia harus selalu membungkuk dengan sudut tepat 60 derajat-kapan saja ia bertemu para ipar dan kepada suaminya terutama di hadapan publik yang dikenal sebagai “Tuan Istana Timur”. Satu-satunya peran dalam hidupnya adalah peran seorang pasangan yang patuh dan sungguh-sungguh, yang selalu berjalan tiga langkah di belakang sang suami. Tugas satu-satunya adalah menghasilkan seorang putra Universitas Sumatera Utara yang akan menjadi ahli waris tahta Kekaisaran Bunga Krisan. Setiap langkahnya akan dimonitor, setiap kata-kata yang diucapkan bagi publik disortir para pria berbaju hitam, pejabat kunaicho, Pengurus Rumah Tangga Kekaisaran, sebuah birokrasi yang mengurus dan mengendalikan kehidupan keluarga Kekaisaran Jepang. Latar sosial dari kisah pada novel “Princess Masako” terjadi pada kalangan atas atau kalangan bangsawan di Jepang. Adapun interaksi sosial yang terjadi yaitu antara anggota keluarga Kekaisaran Jepang, para pejabat kunaicho, dan pengurus rumah tangga istana. Diceritakan Masako yang bukan dari kalangan bangsawan Jepang, kini harus masuk dan menyesuaikan diri ke dalam keluarga kekaisaran yang kaku dan merupakan dunia protokoler. Kini semua tingkah laku dan kegiatannya sehari-hari diatur oleh para pengurus rumah tangga kekaisaran. Jauh berbeda dari kehidupannya sebelum menikah dengan Putra Mahkota Kekaisaran Jepang.

2.2. Realitas Kehidupan Masako