BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, standar kesusastraan yang dimaksud adalah penggunaan kata-kata yang indah,
gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik Zainuddin, 1992 : 99, sedangkan
menurut Semi dalam http:asemmanis.wordpress.com20091003pengertian- sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli Sastra adalah suatu bentuk dan hasil
pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai medianya. Artinya, karya sastra akan selalu dekat
dengan kehidupan manusia dengan bahasa sebagai media penyampaiannya. Menurut Aminuddin 2000 : 66, fiksi adalah kisahan atau cerita yang
diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita. Dapat dikatakan bahwa sebuah karya sastra adalah replika
kehidupan nyata. Walaupun berbentuk fiksi, misalnya cerpen, novel, dan drama, persoalan yang disodorkan oleh pengarang tak terlepas dari pengalaman
kehidupan nyata sehari-hari. Hanya saja dalam penyampaiannya, pengarang sering mengemasnya dengan gaya yang berbeda-beda dan syarat pesan moral bagi
kehidupan manusia.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Moeliono 1988 : 618 dijelaskan bahwa novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa di dalam suatu novel
terdapat suatu kesatuan yang utuh yang mampu menampilkan cerita yang menarik dan mendalam dengan memaparkan secara detail isi dari suatu cerita.
Novel sebagai salah satu karya sastra fiksi memiliki dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dalam novel yang akan ditelaah
adalah tokoh. Aminuddin 2000 : 79, mengatakan bahwa tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu
menjalin sebuah cerita. Walaupun tokoh yang terdapat dalam sebuah karya sastra merupakan tokoh ciptaan pengarang, ia tetap seorang tokoh yang hidup secara
wajar sebagaimana kehidupan manusia yang terdiri dari darah dan daging, yang mempunyai pikiran dan perasaan. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang
berpengaruh besar dalam terbentuknya bangun cerita dari suatu karya sastra. Salah satunya adalah unsur psikologis.
Psikologis tokoh yang terdapat dalam karya sastra fiksi merupakan hak seorang pengarang untuk menampilkan bagaimana psikologis tokohnya sehingga
terdapat keserasian dan kesesuaian antara tokoh dan jalan cerita yang dibuat oleh pengarang tersebut. Psikologis tokoh dapat kita lihat dari karakter tokoh di dalam
cerita fiksi tersebut. Novel sebagai bagian bentuk sastra, merupakan jagad realita yang di
dalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat manusia tokoh. Realita sosial, realita psikologis, realita religius merupakan tema-tema
Universitas Sumatera Utara
yang sering kita dengar ketika seseorang menjadikan novel sebagai realita kehidupan. Secara spesifik realita psikologis sebagai misal, adalah kehadiran
fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh tokoh utama ketika merespons atau bereaksi terhadap diri dan lingkungan. Sebagai contoh gejala yang penulis
temukan pada tokoh utama novel “PRINCESS MASAKO” yang bernama Masako. Novel ini adalah cerita tentang kehidupan nyata putri mahkota
kekaisaran Jepang yang merupakan istri dari putra mahkota Naruhito. Masako adalah rakyat biasa yang akhirnya dipinang oleh putra mahkota kaisar Jepang.
Banyak sekali penyesuian yang harus dijalani masako ketika menjadi anggota keluarga istana yang baru. Ditambah lagi masako merupakan wanita Jepang yang
sudah lama tinggal di luar negri karena ayahnya adalah seorang diplomat. Selain itu masako juga lama mengecap pendidikan di luar negri. Dan setelah menerima
pinangan dari sang pangeran ia harus hidup mengikuti semua aturan istana yang penuh dengan peraturan kuno yang sangat kaku. Padahal Masako adalah seorang
wanita yang bebas. Keberadaan Masako di istana saat telah menjadi putri mahkota menimbulkan reaksi dari berbagai pihak dan hal ini membuat sang putri
tertekan sehingga mengalami gangguan secara psikologis. Dalam novel ini tokoh utama cerita rela mengubah semua tata cara
kehidupannya yang awalnya seorang wanita karier sukses yang merupakan wanita jepang yang sangat modern harus berubah menjadi wanita kuno yang harus
tunduk pada semua peraturan istana yang sangat kaku demi mengabdi kepada sang suami Pangeran Naruhito. Pilihan yang benar-benar membuat Masako harus
meninggalkan semua mimpi dan karier yang sudah dicapai dengan susah payah. Akan tetapi dia tetap menjalaninya walaupun harus mengalami hambatan dalam
Universitas Sumatera Utara
penyesuaian dirinya di istana timur. Selain itu banyak tekanan-tekanan yang diterima tokoh utama dari lingkungan barunya sehingga timbul tingkah laku yang
tidak biasa sehingga memberi dampak terhadap anggota keluarga istana, pejabat istana, serta juga masyarakat Jepang sendiri. Hal inilah yang membuat penulis
tertarik untuk menganalisis dan membahas novel ini lebih dalam lagi. Novel Princess Masako adalah novel yang menceritakan tentang kehidupan
Putri Masako dan seluruh anggota istana secara terbuka atau dapat dikatakan blak- blakan. Hal ini membuat novel Princess Masako dilarang terbit di Jepang. Karena
tokoh-tokoh dalam novel tersebut merupakan orang-orang yang sangat dihormati oleh masyarakat Jepang dan tidak layak jika kehidupan pribadi mereka yang
kurang baik dibicarakan di depan umum secara terbuka. Novel Princess Masako ditulis oleh seorang pemuka jurnalis investigasi asal
Australia yang bernama Ben Hills. Awalnya ditulis dalam bahasa inggris dan kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Pengarang menulis novel
ini dengan mewawancarai orang-orang yang dekat dengan anggota keluarga istana dan juga mengumpulkan berbagai informasi dari koran maupun majalah yang
memuat berita tentang kehidupan istana. Suatu karya yang kontroversial namun diminati oleh pembacanya di berbagai belahan dunia sehingga menjadi salah satu
novel international bestseller. Dalam novel ini juga digambarkan bagaimana tatanan kehidupan rumah tangga kekaisaran yang sangat penting untuk menambah
wawasan penulis dan pembaca tentang kebudayaan Jepang. Oleh karena itu penulis menganggap hal ini penting untuk dibahas di dalam skripsi ini dengan
melihat dari sisi psikologis tokoh utama dengan judul “ Analisis Psikologis Tokoh Utama Masako Dalam Novel ‘Princess Masako’ karya Benn Hills”.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Perumusan Masalah