170
4.4. Pendapatan Perkapita Uni Eropa
Bila dianggap sebagai satu kesatuan, Uni Eropa memiliki pendapatan perkapita pada tahun 2000 sebesar 19.461 USD dengan jumlah penduduk 482.767.710 jiwa.
Kemudian meningkat menjadi 29.570 USD dengan jumlah penduduk 499.703.311 jiwa pada tahun 2009. Ekonomi UE diharapkan tumbuh lebih jauh dalam dekade berikutnya
sejalan dengan lebih banyak negara bergabung dalam persatuan ini dan terlebih lagi negara-negara baru ini biasanya lebih miskin dari rata-rata UE, dan oleh karena itu
diharapkan pertumbuhan GDP yang cepat akan membantu dinamika Uni Eropa. Meskipun begitu pertumbuhan ekonomi Uni Eropa diperkirakan tumbuh sekitar 0,3 di tahun
kedepan. Berikut pendapatan perkapita Uni Eropa dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Sumber: Eurostat, 2010
Gambar 4.6. Pendapatan Perkapita Uni Eropa USD
Ekonomi UE diharapkan tumbuh lebih jauh dalam dekade berikutnya sejalan dengan lebih banyak negara bergabung dalam persatuan ini dan terlebih lagi negara-
negara baru ini biasanya lebih miskin dari rata-rata UE, dan oleh karena itu diharapkan
Universitas Sumatera Utara
171
pertumbuhan GDP yang cepat akan membantu dinamika Uni Eropa. Meskipun begitu pertumbuhan ekonomi Uni Eropa diperkirakan tumbuh sekitar 0,3 di tahun kedepan.
4.5. Perkembangan Harga Minyak Mentah Dunia
Selama periode November – Desember 2010, rata‐rata harga minyak dunia jenis WTI berada pada kisaran 82,28 USD per barel sampai dengan 90,97 USD per barel dan
rata‐rata harga minyak dunia jenis BRENT berada pada kisaran 83,51 USD per barel sampai dengan 93,17 USD per barel. Pergerakan harga minyak tersebut lebih tinggi jika
dibandingkan dengan rata‐rata harga minyak jenis yang sama pada periode September – Oktober 2010 yang berada pada kisaran 73,97 USD per barel sampai dengan 83,03 USD
per barel untuk jenis WTI dan 75,53 USD per barel sampai dengan 84,01 USD per barel untuk jenis BRENT. Secara rata‐rata, harga minyak jenis WTI dan BRENT pada bulan
November – Desember 2010 masing‐masing berada pada titik harga 86,72 USD per barel dan 88,42 USD per barel.
Kenaikan harga minyak dunia pada periode November – Desember 2010 dibandingkan dengan periode sebelumnya, diakibatkan oleh perubahan beberapa faktor
yang terkait dengan harga minyak di pasar internasional. Faktor‐faktor tersebut diantaranya pertumbuhan ekonomi negara‐negara di kawasan Asia, Cuaca Ekstrim yang
melanda Benua Eropa, pesisir pantai timur Amerika bagian utara, dan Australia yang oleh sebagian pihak dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap keberlangsungan produksi dan
penawaran komoditas minyak.
Universitas Sumatera Utara
172
Naiknya permintaan bahan bakar pemanas selama musim dingin di Eropa merupakan salah satu sentimen positif yang menyebabkan harga minyak terus meningkat.
Berdasarkan catatan, cuaca ekstrim dingin di Eropa yang berdampak terhadap pembatalan beberapa jadwal penerbangan pada akhir tahun 2010, telah memicu kekhawatiran
masyarakat dunia terhadap keberlangsungan pasokan energi, utamanya minyak. Cuaca ekstrim dingin yang diikuti oleh hadirnya badai salju yang diberitakan sebagai cuaca
ekstrim terparah dalam satu dekade terakhir yang diikuti oleh kekhawatiran masyarakat dunia secara meluas semakin mendorong harga minyak pada level yang lebih tinggi.
Sementara itu, tingginya permintaan komoditas minyak di Asia, akibat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di hampir sebagian besar negara‐negara Asia juga
merupakan sentimen positif yang menyebabkan harga minyak terus meningkat. Kondisi lain yang menyebabkan harga minyak terus bergerak naik adalah kesepakatan
negara‐negara OPEC. Meski permintaan komoditas minyak diperkirakan terus meningkat akibat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan Asia dan akibat adanya cuaca
ekstrim, dalam pertemuan OPEC di Quito Ekuador pada Desember 2010, negara‐negara anggota OPEC sepakat untuk mempertahankan kuota produksi sebesar 24,845 juta barel
per hari. Di sisi lain, dibukanya kembali pipa utama yang mengalirkan minyak mentah dari
Kanada ke Amerika Serikat dengan kapasitas 670 ribu barel per hari sepertiga ekspor minyak Kanada ke Amerika Serikat mulai November 2010, ternyata belum mampu
menstabilkan dan menekan laju peningkatan harga minyak dunia. Hal tersebut
Universitas Sumatera Utara
173
dikarenakan dengan terjadinya cuaca ekstrim di beberapa belahan benua Amerika, tambahan pasokan minyak tersebut belum mampu memenuhi lonjakan permintaan bahan
bakar pemanas heating oil. Selain itu, kondisi perekonomian Uni Eropa yang cenderung masih lemah dan
belum bangkit dari krisis utang Yunani dan Irlandia, juga berkontribusi terhadap melonjaknya harga minyak dunia. Dengan terjadinya kasus gagal bayar surat utang negara
di beberapa negara Uni Eropa tersebut, para investor yang sebelumnya berinvestasi di sektor finansial pasar modal tidak sedikit yang mengalihkan investasinya pada
komoditas minyak. Kondisi inilah yang berkontribusi terhadap kecenderungan meningkatnya harga minyak pada penghujung 2010.
Selain faktor‐faktor fundamental, kondisi sosial‐politik dunia juga ikut mewarnai dan berkontribusi terhadap kecenderungan peningkatan harga minyak dunia pada periode
2010. Beberapa kasus sosial‐masyarakat seperti pemogokan yang terjadi di Prancis sehingga mengakibatkan ditutupnya kilang‐kilang minyak, dan turunnya pasokan minyak
dari Atlantik Utara pada akhir 2010 juga telah mengakibatkan harga minyak dunia terus meningkat. Pemogokan di Perancis tersebut berdampak terhadap menurunya pasokan
komoditas minyak dunia. Oleh karenanya, pasca pemogokan tersebut, harga minyak dunia terus meningkat.
Trend kenaikan harga minyak dunia periode November‐Desember 2010 tersebut diikuti oleh peningkatan harga minyak Indonesia ICP. Pada periode yang sama,
pergerakan ICP Indonesia Crude Price berada pada kisaran 84,26 USD per barel sampai
Universitas Sumatera Utara
174
dengan 95,85 USD per barel. Jika dibandingkan dengan periode September – Oktober 2010, rata‐rata ICP Indonesia Crude Price periode November – Desember 2010
meningkat dari rata‐rata 77,72 USD per barel menjadi rata‐rata 89,25 USD per barel. Peningkatan ICP tersebut lebih disebabkan oleh sentimen positif akibat terus
meningkatnya harga minyak dunia yang disebabkan oleh perubahan beberapa faktor fundamental dan non fundamental sebagaimana telah diuraikan. Berikut perkembangan
harga minyak mentah dunia brent dapat dilihat pada Gambar 4.7.
Sumber: IMF, EIA, 2010
Gambar 4.7. Harga Minyak Mentah Dunia
Brent USDBarrel
4.6. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD