161
Palm acid oil adalah asam lemak yang berasal dari CPO yang telah mengalami proses netralisasi dengan soda kaustik dan dilanjutkan dengan proses pengasaman dengan
asam sulfat. Palm acid oil memiliki kandungan FFA sebesar 50 dengan total kadar lemak maksimum 95.
13. Crude Palm Kernel Fatty Acid
Crude palm fatty acid adalah asam lemak yang diperoleh sebagai hasil sampingan dari rafinasi lengkap minyak inti sawit PKO dan fraksi-fraksinya. Kadar FFA-nya
minimum 70. Dari produk-produk tersebut yang memegang peranan penting dalam perdagangan
dunia adalah minyak sawit, minyak inti sawit dan beberapa produk olahan lanjutan dari minyak sawit antara lain Olein, Stearin, Fatty Acid dan sebagainya.
4.1.2. Perkebunan Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman tropis yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai nahan baku untuk industri minyak makan, kosmetik dll. tanaman
kelapa sawit tumbuh subur di kawasan tropis seperti di Asia Tenggara, Afrika dan Amerika Latin. Sejalan dengan pesarnya konsumsi minyak sawit CPO dunia sejak akhir
tahun 1970-an, perkebunan kelapa sawit berkembang pesat secarara signifikan. Perkembangan lahan kelapa sawit dilakukan secara agresif di sejumlah Negara produsen
seperti Indonesia, Malaysia, Nigeria, Thailand, Kolombia, dan Papua New Guinea.
4.1.3. Produksi dan Pangsa Pasar Minyak Sawit CPO Indonesia
Universitas Sumatera Utara
162
Indonesia merupakan eksportir minyak sawit kedua terbesar di dunia setelah Malaysia pada periode 2002-2008. Namun porsi jumlah ekspor Indonesia cenderung
meningkat. Pada tahun 2002 total ekspor minyak sawit baru mencapai 6,49 juta ton dan pada tahun 2005 total ekspor minyak sawit telah mencapai 10,44 juta ton atau meningkat
hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 4 tahun. Sedangkan pada tahun 2009, ekspor minyak sawit Indonesia telah mencapai 16,2 juta ton.
Tabel 4.1. Perkembangan Produksi, Ekspor dan Impor Minyak Kelapa Sawit Indonesia
Tahun 000 Ton Uraian
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Opening Stocks
1.837 746 764 642 694 755 881 601 Produksi 9.370
10.600 12.380
14.100 16.050
17.270 19.330
20.500 Ekspor 6.490
7.370 8.996
10.436 12.540
12.650 14.470
16.290 Impor
17 10 13 22 31 25 20 22 Closing
Stocks 746 764 642 694 755 881 601 4.833 Sumber:
Badan Pusat Statistik BPS
, 2010
Universitas Sumatera Utara
163
5.000 10.000
15.000 20.000
25.000 30.000
35.000 40.000
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
Ekspor Indonesia Ekspor Dunia
Pert. Ekspor Ind Ekspor Indonesia
6.490 7.370
8.996 10.436
12.540 12.650
14.470 Ekspor Dunia
19.415 21.911 24.244 26.502 29.996 29.867 33.620 Pert. Ekspor Ind
31,38 13,56
22,06 16,01
20,16 0,88
14,39 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Sumber: Badan Pusat Statistik BPS, 2010
Gambar 4.2. Perkembangan Ekspor Indonesia, Ekspor Dunia Pertumbuhan Ekspor Indonesia 2002-2008
Dari total ekspor CPO Indonesia di tahun 2002 yaitu 6,4 juta ton, sebesar 1,7 juta ton adalah untuk India, diikuti untuk Uni Eropa 1,4 juta ton, China 0,7 juta ton. Pada
tahun 2009, total ekspor telah meningkat menjadi sebesar 16,2 juta ton, dimana tujuan ekspor utama yaitu Uni Eropa sebesar 3,6 juta ton, kemudian di susul oleh India sebesar
3,09 juta ton, China 2,9 juta ton dan Pakistan 1,2 juta ton. 4.2.
Perkembangan Produk Turunan CPO Uni Eropa 4.2.1.
Perkembangan Minyak Makan Uni Eropa
Menurut data Oil World, produksi minyak makan edible oil Uni Eropa menurun dari 17,08 juta ton di tahun 2000 menjadi menjadi 16,8 juta ton pada tahun 2003.
Kemudian mulai tahun 2004 produksi minyak makan edible oil Uni Eropa meningkat
Universitas Sumatera Utara
164
dari 16,9 juta ton pada tahun 2004 hingga mencapai 18,9 juta ton pada tahun 2009. Berikut Perkembangan Produksi Minyak Makan Edible Oil Uni Eropa dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
Source: Oil World Annual MBOP, 2010
Gambar 4.3. Produksi Minyak Makan Uni Eropa 000 Ton
Peningkatan ini seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Uni Eropa yang secara langsung dapat meningkatkan kebutuhan akan minyak makan Uni Eropa.
4.2.2. Perkembangan Biodiesel Uni Eropa