Sejarah Kampanye Bangga Kampanye Bangga Untuk Konservasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Kampanye Bangga

Pada akhir tahun 1970 Departemen Kehutanan Saint Lucia Kepulauan Karibia hangat mendiskusikan isu pendidikan lingkungan. Pada saat itu pihak departemen menyatakan bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar masyarakat tidak lagi menghancurkan hutan dan mau menyelamatkan satwa yang terancam punah. Namun Departemen Kehutanan tidak memiliki banyak dana untuk pendidikan lingkungan sehingga mereka memutuskan untuk membuat poster. Poster dibuat tanpa melakukan penelitian terhadap masyarakat target, tanpa mengetahui apakah poster menjadi alat yang tepat dalam menyampaikan pesan, dan tidak memiliki sebuah panduan yang dapat membantu dalam merancang sebuah poster yang mampu memberikan motivasi agar masyarakat dapat melakukan aksi demi perubahan yang nyata. Belajar dari pembuatan poster yang tidak efektif tersebut membuat mereka mencoba metode-metode baru yang pada akhirnya menjadi sebuah metodologi yang disebut dengan Kampanye Bangga Rare Rare 2006. Saat itu Kampanye Bangga berhasil meraih dukungan publik terhadap perlindungan burung nuri terancam punah Amazona versicolor. Burung nuri ini berhasil dideklarasikan sebagai burung nasional dan diperkuat status perlindungannya dengan undang-undang. Pada tahun 1992 lembaga konservasi dunia IUCN menyatakan bahwa sejarah konservasi di Saint Lucia telah menjadi model bagi negara Karibia lainnya dan menjadi sebuah pencapaian yang tidak ada bandingannya di manapun di seluruh dunia. Saat ini metodologi Kampanye Bangga telah berkembang di seluruh Amerika Latin, Pasifik, Afrika, dan Asia. Saat ini Rare telah menyelesaikan hampir 100 kampanye di 44 negara yang dilaksanakan oleh pemimpin lokal yang dilatih dan didukung sepenuhnya oleh Rare International. Rare adalah lembaga internasional yang memiliki misi konservasi spesies yang terancam serta ekosistem-ekosistem penting di seluruh dunia dengan membangkitkan inspirasi orang untuk kemudian bersedia merawat dan melindungi alam Rare 2006.

2.2. Kampanye Bangga Untuk Konservasi

Kampanye Bangga dapat digunakan jika kita membutuhkan dukungan yang lebih kuat dari masyarakat dalam upaya-upaya konservasi, membutuhkan konstituen setempat untuk menjaga dan merawat tempat-tempat yang dilindungi serta memanfaatkannya secara berkelanjutan, membutuhkan alat bantu untuk penyuluhan dan perubahan perilaku yang dapat direplikasi dan diterapkan untuk mencapai tujuan konservasi, membutuhkan akses terhadap praktisi lingkungan di seluruh dunia, dan juga membutuhkan pelatihan tingkat lanjut mengenai pemasaran sosial. Semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi jika Kampanye Bangga dijalankan dengan kerja keras serta penuh dedikasi. Di Indonesia kebutuhan alat bantu untuk perubahan perilaku sangat tinggi. Banyak penduduk yang tinggal di sekitar kawasan lindung tidak memahami bagaimana mereka dapat membantu dalam menyelamatkan alam. Oleh karena itu Rare dengan Kampanye Bangga mengkhususkan diri dalam membangun dukungan masyarakat terhadap konservasi dan mengubah perilaku yang merusak alam. Kampanye ini disebut Kampanye Bangga karena mendorong masyarakat untuk memiliki kebanggaan dan melindungi aset alam yang mereka miliki dan tidak ada di tempat lain. Dalam melaksanakan programnya Kampanye Bangga menggunakan teknik pemasaran sosial. Model Kampanye Bangga selalu menggunakan spesies flagship sebagai pembawa pesan kampanye. Spesies flagship akan dipilih oleh masyarakat dan akan menjadi simbol kebanggaan lokal. Penggunaan spesies kunci sebagai maskot akan membantu memberikan emosi yang sangat kuat yaitu kebanggaan Rare 2006.

2.3. Prosedur Kerja Kampanye Bangga