Prosedur Kerja Kampanye Bangga

2.2. Kampanye Bangga Untuk Konservasi

Kampanye Bangga dapat digunakan jika kita membutuhkan dukungan yang lebih kuat dari masyarakat dalam upaya-upaya konservasi, membutuhkan konstituen setempat untuk menjaga dan merawat tempat-tempat yang dilindungi serta memanfaatkannya secara berkelanjutan, membutuhkan alat bantu untuk penyuluhan dan perubahan perilaku yang dapat direplikasi dan diterapkan untuk mencapai tujuan konservasi, membutuhkan akses terhadap praktisi lingkungan di seluruh dunia, dan juga membutuhkan pelatihan tingkat lanjut mengenai pemasaran sosial. Semua kebutuhan tersebut dapat terpenuhi jika Kampanye Bangga dijalankan dengan kerja keras serta penuh dedikasi. Di Indonesia kebutuhan alat bantu untuk perubahan perilaku sangat tinggi. Banyak penduduk yang tinggal di sekitar kawasan lindung tidak memahami bagaimana mereka dapat membantu dalam menyelamatkan alam. Oleh karena itu Rare dengan Kampanye Bangga mengkhususkan diri dalam membangun dukungan masyarakat terhadap konservasi dan mengubah perilaku yang merusak alam. Kampanye ini disebut Kampanye Bangga karena mendorong masyarakat untuk memiliki kebanggaan dan melindungi aset alam yang mereka miliki dan tidak ada di tempat lain. Dalam melaksanakan programnya Kampanye Bangga menggunakan teknik pemasaran sosial. Model Kampanye Bangga selalu menggunakan spesies flagship sebagai pembawa pesan kampanye. Spesies flagship akan dipilih oleh masyarakat dan akan menjadi simbol kebanggaan lokal. Penggunaan spesies kunci sebagai maskot akan membantu memberikan emosi yang sangat kuat yaitu kebanggaan Rare 2006.

2.3. Prosedur Kerja Kampanye Bangga

Prinsip dalam menjalankan Kampanye Bangga adalah penerapan konsep manajemen adaptif dalam merancang, melaksanakan, dan memantau program konservasi Salafsky dan Margolouis 1998. Oleh karena itu Kampanye Bangga terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Ketiga tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: I. Tahap Perencanaan, tahap perencanaan meliputi: 1 Kajian Pustaka dan Analisa Kawasan Kajian pustaka dilakukan oleh manajer kampanye untuk memahami dengan lebih baik kawasan dan berbagai hal yang berlangsung di kawasan. Penekanan khusus dibuat dengan pemahaman kepada siapa yang menjadi pemain utama dan kegiatan apa yang dilakukan. Salah satu hasil dari proses ini adalah matriks analisa stakeholder yang mengidentifikasikan pemain utama dan kepentingannya terhadap kawasan Salafsky dan Margolouis 2008. Keterlibatan masyarakat dari awal perencanaan program Kampanye Bangga adalah mutlak. Hal ini untuk menjamin bahwa ide dan gagasan yang muncul dari bawah dapat terakomodasikan. Selain itu keterlibatan aktif masyarakat juga dapat membangun dukungan dan komitmen luas untuk bertindak. Lokakarya pemangku kepentingan atau pertemuan stakeholder Stakeholder Workshop merupakan salah satu forum yang dipakai untuk dapat menampung keterlibatan masyarakat. Dalam stakeholder workshop, ide, masukan dan suara dari berbagai kelompok yang berkepentingan dirangkum menjadi gagasan kolektif Rare 2006. Tahapan yang paling penting adalah mendapatkan anggota masyarakat yang dapat mewakili kepentingan masyarakat keseluruhan. Isu representasi mengemuka terutama karena dengan segala keterbatasan yang dimiliki sangatlah tidak mungkin melibatkan seluruh anggota masyarakat. Apalagi jika dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan kompleksitas sosial budaya masyarakatnya. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk membantu dalam menilai kepentingan dan keterwakilan anggota kelompok masyarakat yang dilibatkanRare 2006. Pendekatan ini menitikberatkan kepada isu dan motif yang dibawa oleh seorang peserta, serta konsekuensi dan sumbangan potensial yang dapat diberikan untuk program secara keseluruhan. Keluaran dari analisa stakeholder adalah suatu matriks yang disebut dengan matriks analisa stakeholder. Berdasarkan matriks ini, peserta pertemuan stakeholder ditentukan. Tidak semua peserta atau individu atau wakil kelompok masyarakat yang ada di dalam matriks ini akan dilibatkan. Terutama jika kepentingannya dan sumbangannya sudah dapat diwakili oleh peserta lain Salafsky dan Margolouis 1998. 2 Pertemuan Stakeholder Pertama Matriks stakeholder dipakai untuk menentukan dan mengundang kelompok atau individu ke dalam suatu pertemuan stakeholder. Dalam pertemuan ini para stakeholder bekerjasama dengan difasilitasi oleh manajer kampanye untuk mengembangkan Model Konseptual Concept Model dari ancaman kunci yang ada. Pertemuan ini akan menghasilkan sebuah Model Konseptual, Pemeringkatan Ancaman, serta Kandidat maskot dan slogan bagi Kampanye Bangga. Model Konseptual Concept Model adalah suatu diagram dari satu set hubungan antara faktor-faktor tertentu yang diyakini memberi dampak terhadap atau menghantar ke suatu kondisi target. Model Konseptual yang baik adalah: a Menampilkan sebuah gambaran situasi di lokasi target. b Menunjukkan perkiraan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi target. c Hanya menghadirkan faktor yang relevan. d Didasarkan atas data atau informasi yang dapat dipercaya. e Merupakan hasil kerja tim. Berikut ini adalah ilustrasi sebuah Model Konseptual: Gambar 2 Ilustrasi Model Konseptual Kondisi Target adalah situasi yang ingin dipengaruhi melalui kegiatan kampanye. Kondisi target sama dengan variabel dependen dalam analisis ilmiah, yang artinya kondisi target adalah faktor Y dalam logika matematika dimana Y adalah faktor yang dipengaruhi Siregar 2008. Contoh kondisi target seperti Hutan Lindung Indah, Hutan Jantho, dan lain lain. Faktor Langsung adalah faktor-faktor atau ancaman yang langsung mempengaruhi kondisi target. Contoh faktor langsung adalah perburuan, kebakaran, atau penebangan. Target Kondisi Faktor Langsung Faktor Langsung Faktor Langsung Faktor Tidak Langsung Faktor Tidak Langsung Faktor Kontribusi Faktor Tidak Langsung Faktor Tidak Langsung adalah faktor-faktor atau ancaman yang mendasari atau menyebabkan terjadinya ancaman tidak langsung. Contoh faktor tidak langsung adalah kemiskinan, kurang pengetahuan, kurang kesadaran, kebiasaan. Faktor Kontribusi atau Faktor Tambahan adalah faktor yang tidak diklasifikasikan sebagai ancaman langsung maupun tidak langsung tetapi ikut mempengaruhi kondisi target. Contoh faktor kontribusi adalah cuaca, dan nilai sosial budaya. Dalam pertemuan stakeholder kondisi target ditetapkan oleh manajer kampanye. Kemudian manajer kampanye meminta kepada para stakeholder mengidentifikasikan faktor langsung, faktor tidak langsung, dan faktor kontribusi. Setelah semua faktor diidentifikasikan maka manajer kampanye memfasilitasi para pemangku kepentingan untuk melakukan pemeringkatan terhadap ancaman langsung Pemeringkatan Matriks. Pemeringkatan dibatasi hanya pada 3 prioritas berdasarkan komponen Area, Intensitas, dan Kepentingan. Metode ini memungkinkan manajer kampanye menggabungkan sudut pandang sejumlah pemangku kepentingan lokal dalam penilaian manajer kampanye. Metode ini mirip dengan pemungutan suara. Ilustrasi Tabel rangking ancaman dapat dilihat dalam tabel 1. Tabel 1. Ilustrasi rangking ancaman Ancaman Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Total suara Rangking Penebangan III II I 6 2 Kebakaran II IIII II 8 1 Perburuan I II II 5 3 Penggembalaan I I I 3 3 Tahap selanjutnya dalam pertemuan stakeholder adalah manajer kampanye meminta setiap stakeholder mengajukan satwa liar yang merupakan spesies terancam punah dan menjadi kebanggaan masyarakat lokal yang akan menjadi maskot Kampanye Bangga. Dalam Kampanye Bangga maskot sama seperti dengan logo dalam pemasaran komersil. Logo atau maskot berfungsi untuk membangun asosiasi antara masyarakat target dengan pesan-pesan kunci kampanye Rare 2006. 3 Diskusi Kelompok Terfokus Focus Group Discussion Diskusi Kelompok Terfokus adalah diskusi yang direncanakan dengan hati- hati untuk mengetahui tanggapan atau perasaan orang atas suatu masalah isu, pelayanan, atau komoditas. Dalam Kampanye Bangga, manajer kampanye akan memfasilitasi serangkaian diskusi kelompok terfokus bersama masyarakat target untuk mendiskusikan prioritas ancaman langsung yang telah diidentifikasikan dalam pertemuan stakeholder pertama. Kelompok dalam diskusi terfokus ini akan membantu manajer kampanye memahami sikap dan pendapat populasi sasaran tentang ancaman-ancaman langsung di kawasan mereka. Kelompok diskusi terfokus akan memberikan data kualitatif yang penting bagi manajer kampanye dalam membuat perencanaan Kampanye Bangga. Tabel 2 akan memperlihatkan kelebihan dan kekurangan diskusi kelompok terfokus sebagai sebuah instrumen untuk mengumpulkan data kualitatif. Tahapan dalam melaksanakan diskusi kelompok terfokus adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah dan bentuk diskusi terfokus yang ingin diselenggarakan. 2. Menghimpun peserta untuk pertemuan kelompok terfokus. 3. Menentukan moderator dan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan kunci. 4. Menyelenggakan diskusi kelompok terfokus. 5. Menganalisis hasil diskusi kelompok terfokus. 6. Membuat laporan singkat dari pertemuan kelompok terfokus. Kelompok diskusi terdiri dari 3 kelompok yang masing-masing akan mendiskusikan 3 isu ancaman langsung di kawasan. Tabel 2 Kelebihan dan keterbatasan Diskusi Kelompok Terfokus Diskusi Kelompok Terfokus Kelebihan Keterbatasan Peralatan mudah, fleksibel, dan murah Jika moderator tidak memfasilitasi dengan baik maka akan ada peserta yang akan memonopoli diskusi. Dapat dianalisis dalam waktu singkat. Sulit memilah calon peserta secara acak. Moderator dapat menghimbau peserta diskusi membahas isu sensitif sehingga sentimen yang tersembunyi dapat dijajaki secara mendalam. Moderator membutuhkan banyak sekali keterampilan, pengalaman dan kebijaksanaan. Dapat direkam dan ditranskripsikan sehingga mudah dimengerti oleh orang awam.Rekaman dapat dilihat berulang-ulang dan menampilkan perasaan marah, sedih, ragu-ragu atau kekuatanketegasan. Terkadang sulit untuk menghimpun peserta dan membutuhkan waktu lama untuk merayu peserta mau terlibat dalam diskusi dan saling berbagi perasaan dan pemikiran atas isu-isu sensitif. 4 Survei Pra Kampanye Survei adalah alat untuk mengenal populasi sasaran. Survei adalah salah satu metode penelitian yang dipilih untuk mempelajari masyarakat yang menghuni daerah sasaran Kampanye Bangga. Melalui survei manajer kampanye dapat memperoleh informasi kuantitatif dari masyarakat sasaran. Informasi-informasi kualitatif yang diperoleh dari diskusi kelompok terfokus sangat kaya dan subjektif sehingga perlu dicounter melalui metode survei. Survei yang dilakukan dalam Kampanye Bangga adalah Survei KAP Knowledge, Attitude, Practice yaitu survei yang bertujuan mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sasaran. Tahapan dalam melaksanakan Survei Pra Kampanye adalah: a. Menetapkan karakteristik populasi sasaran Kampanye Bangga. b.Menetapkan tujuan survei. c. Mempersiapkan pertanyaan survei. d.Pertanyaan survei dipersiapkan dengan menggunakan informasi-informasi yang diperoleh dari studi literatur, pertemuan stakeholder pertama, dan diskusi kelompok terfokus. e. Melakukan pre uji atas pertanyaan survei yang telah dipersiapkan. f. Menetapkan sampling contoh dari populasi sasaran. g.Dengan keterbatasan waktu dan dana maka tidak mungkin melakukan wawancara dengan seluruh anggota populasi sehingga perlu diambil sampel yang mampu mewakili populasi sasaran. Sampel yang baik tidak tergantung pada besar atau kecilnya jumlah sampel tetapi sampel yang baik adalah sampel yang dapat mewakili populasi seluruhnya. Cara terbaik untuk memperoleh sampel adalah dengan sistem acak. Acak berarti setiap orang dalam populasi sasaran mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih masuk ke dalam sampel. Metode pengambilan sampel dalam Kampanye Bangga adalah Simple Random Sampling Sampel Acak Sederhana. h.Menetapkan ukuran sampel. Dalam menetapkan ukuran sampel harus diperhatikan beberapa hal yaitu: a Jika populasi sasaran besar dan beragam suku, agama, bahasa maka dibutuhkan sampel yang lebih besar untuk mewakili populasi. b Jika populasi sasaran relatif kecil dan seragam suku, agama, bahasa,budaya maka sampel kecil sudah cukup. Semakin besar ukuran sampel semakin kecil kemungkinan kesalahan terjadi. Lazimnya hal ini dinyatakan dengan interval kepercayaan Confidence Interval. Untuk menghitung ukuran sampel kita dapat memanfaatkan situs http:www.surveysystem.comsscalc.htm . Untuk mendapatkan ukuran sampel maka kita harus mengetahui total populasi sasaran, derajat kepercayaan yang diinginkan pada banyak Kampanye Bangga para manajer kampanye menggunakan derajat kepercayaan 95, dan interval kepercayaan yang diinginkan sebagian jajak pendapat atau program kampanye menggunakan interval kepercayaan 3 -5 . i. Memilih pewawancara dan melakukan wawancara Karakteristik seorang pewawancara yang baik mencakup: a berkepribadian menyenangkan yang membantu membuat responden merasa tenang dalam latar yang mungkin baru atau tidak nyaman baginya, b tata kramanya profesional, tidak seolah-olah “superior” terhadap atau memandang rendah para responden, c seorang pendengar yang baik, yaitu seseorang yang dapat menunjukkan perhatian terhadap jawaban responden tanpa menampakkan perasaan pribadinya tentang tanggapan itu. j. Menetapkan kelompok kontrol. 5 Pertemuan Stakeholder Kedua Setelah pelaksanaan diskusi kelompok terfokus dan survei KAP maka manajer kampanye melakukan revisi Model Konseptual. Para stakeholder diundang kembali dalam pertemuan stakeholder kedua untuk membantu mengidentifikasikan sasaran kampanye yang fokusnya kepada perubahan pengetahuan dan kesadaran yang dapat mempengaruhi ancaman kuncinya. 6 Menetapkan Tujuan dan Sasaran SMART Setelah mendapatkan Model Konseptual dan telah teridentifikasi ancaman- ancaman langsung serta membuat peringkat ancaman maka sekarang manajer kampanye telah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi target. Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut: a Menetapkan tujuan Kampanye Bangga, tujuan adalah ringkasan umum tentang keadaan yang diinginkan yang sedang dituju oleh Kampanye Bangga. b Menetapkan sasaran SMART, suatu sasaran yang baik adalah yang memenuhi kaidah SMART Specificspesifik, Measurabledapat diukur, Action-oriented berorientasi kepada tindakan, RealisticRealistis, dan Time bound terikat waktu. Sasaran SMART ini kemudian dikaitkan dengan rencana pemantauan dengan suatu indikator yang jelas. Aktivitas dirancang dengan suatu tahapan untuk mencapai sasaran tersebut. Sasaran tersebut kemudian dikaji peserta dalam pertemuan stakeholder kedua. c Mengembangkan kegiatan dalam Kampanye Bangga. Kegiatan merupakan tindakan atau tugas spesifik yang dilakukan untuk mencapai setiap sasaran SMART. Kegiatan yang baik adalah cocok dengan kriteria sebagai berikut: a Terkait, yaitu terkait langsung dengan pencapaian suatu sasaran yang spesifik. b Terfokus, yaitu merangkum tugas-tugas spesifik yang perlu dilakukan. c Layak dikerjakan, yaitu dapat diselesaikan dalam keadaan sumber daya dan kendala proyek. d Tepat guna, yaitu dapat diterima dan cocok dengan kerangka norma-norma budaya, sosial dan hayati setempat yang spesifik. Setelah mengembangkan kegiatan maka ada beberapa informasi khusus yang harus ditulis dalam setiap kegiatan yaitu: a Mengapa melakukan kegiatan ini? Informasi ini menjelaskan bagaimana kegiatan berkaitan dengan sasaran. b Bagaimana kegiatan tersebut dapat dilaksanakan? Informasi ini menjelaskan daftar yang perlu dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. c Siapa yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut? Informasi ini menjelaskan siapa yang bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan tersebut. d Kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan? Informasi ini menjelaskan tanggal yang ditargetkan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut. e Dimana kegiatan tersebut akan dilakukan? Informasi ini menjelaskan dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan. f Asumsi yang mendasari. Daftar asumsi dibuat untuk melihat hal apa saja yang mendasari kegiatan tersebut dilakukan. g Prasyarat. Informasi ini menjelaskan tugas dan acara yang perlu terjadi sebelum kegiatan tersebut dilakukan. 7 Menyusun Rencana Kerja Rencana kerja adalah sebuah dokumen lengkap dari keseluruhan informasi yang diperoleh dalam tahapan perencanaan. Rencana kerja menjadi dasar pelaksanaan Kampanye Bangga selama 1 tahun Rare 2006. II. Tahap Pelaksanaan Kampanye Bangga Jika rencana kerja telah disusun maka dilaksanakanlah Kampanye Bangga selama periode 1 tahun serta melaksanakan survei pasca kampanye di akhir periode kampanye untuk mengevaluasi kegiatan kampanye yang sudah dijalankan Dalam tahap ini juga dilihat indikator-indikator yang mengarah pada perubahan perilaku masyarakat sasaran Rare 2006. III. Tahap Pengolahan dan Analisis Data Tahap mengolah dan menganalisis data untuk mengkaji efektivitas kampanye yang sudah dilaksanakan.

2.4. Hasil yang Pernah Dicapai oleh Kampanye Bangga