2. Rumah tangga adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik, dan biasanya makan bersama dari satu
dapur. Makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari- hari bersama menjadi satu BPS, 2010.
3. Pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga Y adalah total biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan pangan yang dibeli oleh rumah tangga,
dinyatakan dalam uang rupiah pada periode waktu satu bulan. 4. Kepala rumah tangga adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga
yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari- hari rumah tangga tersebut. 5. Pendapatan kepala rumah tangga X
1
adalah jumlah seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh kepala rumah tangga dan istri apabila istri bekerja, yang
dinyatakan dalam uang rupiah pada periode waktu satu bulan. 6. Jumlah anggota rumah tangga X
2
adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, terdiri dari kepala rumah tangga,
istri, anak dan anggota keluarga lainnya yang masih menjadi tanggungan kepala rumah tangga, yang dinyatakan dalam satuan jiwa.
7. Pendidikan kepala rumah tangga X
3
adalah pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh seorang kepala rumah tangga, yang dinyatakan dalam satuan
tahun. 8. Lamanya berumah tanggausia perkawinan X
4
adalah usia perkawinan dari awal terbentuk hingga pada saat penelitian, dinyatakan dalam satuan tahun.
9. Jumlah subsidi beras miskin raskin X
5
adalah jumlah beras subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada rumah tangga yang berhak perbulannya,
yang dinyatakan dalam satuan Kg.
3.3. Metode Analisis Data
3.3.1. Analisis Korelasi Pearson
Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis korelasi pada SPSS 17 untuk data pada lampiran 1 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Klik Analyze. 2. Pilih Correlate, Bivariate.
3. Masukkan semua variabel ke dalam kotak Variables. 4. Pada bagian Correlation Coefficients, pilih Pearson.
5. Pada bagian Test of Significance pilih Two-tailed α= 5.
6. Pilih ok. Interpretasi Output
Tabel 3.2. Correlations
X1 X2
X3 X4
X5 Y
X1 Pearson Correlation
1 .437
-.158 -.009
.013 .644
Sig. 2-tailed .005
.331 .955
.934 .000
N 40
40 40
40 40
40 X2
Pearson Correlation .437
1 -.024
.163 .666
.648
Sig. 2-tailed .005
.885 .316
.000 .000
N 40
40 40
40 40
40 X3
Pearson Correlation -.158
-.024 1
-.369 -.016
.082
Sig. 2-tailed .331
.885 .019
.921 .616
N 40
40 40
40 40
40 X4
Pearson Correlation -.009
.163 -.369
1 .151
-.162
Sig. 2-tailed .955
.316 .019
.352 .317
N 40
40 40
40 40
40 X5
Pearson Correlation .013
.666 -.016
.151 1
.171
Sig. 2-tailed .934
.000 .921
.352 .290
N 40
40 40
40 40
40 Y
Pearson Correlation .644
.648 .082
-.162 .171
1 Sig. 2-tailed
.000 .000
.616 .317
.290 N
40 40
40 40
40 40
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Data Diolah.
Universitas Sumatera Utara
Dari output di atas dapat diperoleh : 1. Koefisien korelasi antara pendapatan kepala rumah tangga X
1
dengan pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga miskin Y adalah sebesar 0,644
yang berarti hubungan antara variabel X
1
dan Y erat dan signifikan. Signifikansi koefisien korelasi tersebut ditandai dengan nilai signifikansi
Sig.2-tailed lebih kecil dari α 0,000 0,05.
2. Koefisien korelasi antara jumlah anggota rumah tangga X
2
dengan pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga miskin Y adalah sebesar 0,648
yang berarti hubungan antara variabel X
2
dan Y erat dan signifikan. Signifikansi koefisien korelasi tersebut ditandai dengan nilai signifikansi
Sig.2-tailed lebih kecil dari α 0,000 0,05.
3. Koefisien korelasi antara pendidikan kepala rumah tangga X
3
dengan pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga miskin Y adalah sebesar 0,082
yang berarti hubungan antara variabel X
3
dan Y sangat tidak erat dan tidak signifikan. Signifikansi koefisien korelasi tersebut ditandai dengan nilai
signifikansi Sig.2-tailed lebih besar dari α 0,616 0,05.
4. Koefisien korelasi antara lama berumah tanggausia perkawinan X
4
dengan pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga miskin Y adalah sebesar -0,162
yang berarti hubungan antara variabel X
4
dan Y sangat tidak erat dan tidak signifikan. Signifikansi koefisien korelasi tersebut ditandai dengan nilai
signifikansi Sig.2-tailed lebih besar dari α 0,317 0,05.
5. Koefisien korelasi antara jumlah subsidi beras miskin X
5
dengan pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga miskin Y adalah sebesar 0,171 yang berarti
hubungan antara variabel X
5
dan Y sangat tidak erat dan tidak signifikan. Signifikansi koefisien korelasi tersebut ditandai dengan nilai signifikansi
Sig.2-tailed lebih besar dari α 0,290 0,05.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2. Uji Asumsi Klasik