2.12.5. Koefisien Determinasi Ganda
Koefisien korelasi ganda atau disebut juga koefisien determinasi ganda lebih banyak digunakan untuk menguji seberapa jauh garis regresi penaksir sesuai dengan
pengamatan yang diperoleh. Menurut Drapper dan Smith 1992, hal: 87, adalah
suatu ukuran besarnya keragaman amatan Y di sekitar rataanya yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi. Koefisien determinasi ganda dapat dihitung dengan
menggunakan rumus yaitu :
=
∑ −
∑ −
= 1
− ∑
− ∑
− 2.7
dengan :
∑ −
= jumlah kuadrat regresi JKR ∑
− = jumlah kuadrat total JKT
∑ −
= jumlah kuadrat sisa JKS
Pada analisis regresi estimasi cenderung tinggi overestimate, maka untuk
memperoleh ketepatan digunakan nilai yang disesuaikan Adjusted
dirancang untuk mengurangi bias tersebut, dihitung dengan cara :
=
−
1
− − −
1 = 1
−
1
− −
1
− 2.8
dengan :
= koefisien determinasi ganda yang disesuaikan = koefisien determinasi ganda
= jumlah variabel bebas n
= jumlah sampel
Universitas Sumatera Utara
2.12.6. Uji F Uji simultangabungan
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau
α = 0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak: H
:
= =
=
⋯
= = 0,
pendapatan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, lamanya berumah
tangga dan jumlah subsidi beras miskin raskin yang diterima secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap pengeluaran konsumsi
pangan rumah tangga miskin. H
1
: tidak semua dari
= 1,2,3, …,
adalah nol, pendapatan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga,
lamanya berumah tangga dan jumlah subsidi beras miskin raskin yang diterima secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran
konsumsi pangan rumah tangga miskin. Rumus:
F
hitung
= 1
− − −
1 k
=
− −
1
2.9
dengan :
= koefisien determinasi ganda = jumlah variabel bebas
= jumlah sampel = jumlah kuadrat regresi
= jumlah kuadrat sisa
Dalam hal ini, F
hitung
dibandingkan dengan F
tabel
dengan tingkat kepercayaan confidence interval
95 atau α = 5 dengan ketentuan, jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak. Dalam hal lain, tolak H .
Universitas Sumatera Utara
2.12.7. Standar Eror Estimasi