153
C. Dasar Teori
Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen aglutinogen yang
terdapat di dalam sel darah merah dan juga menemukan antibodi aglutinin yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam antigen yang ditemukan
tersebut. Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk
transfusi darah dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada orang
yang mem erlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses transfusi darah diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya
yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi darah dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka
parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu operasi
Prawirohartono, 1995. Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena
pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah Samsuri, 2004.
154 Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Genotype Golongan Agutinogen Aglutinin
OO O
- anti-A dan anti-B
OA AA A
A anti-B
OB BB B
B anti-A
AB AB
A dan B -
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A mengalami penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut
adalah A atau AB. Jika darah tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau O. Apabila diuji dengan serum aglutinin B
terjadi penggumpalan, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau AB. Akan tetapi jika tidak menggumpal, maka kemungkinan orang tersebut
bergolongan darah A atau O.
D. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunkan dalam praktikum ini antara lain: Alat
Bahan 3 Tabung reaksi
2 labu elemeyer 5 pipet tetes
1 Kertas golongan darah Serum anti A dan B
Darah
155
E. Cara Kerja