50 untuk menilai kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran untuk perbaiakan
pada pertemuan selanjutnya. Metode pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan sikap
ilmiah siswa. Untuk mengetahui jelasnya pengaruh metode praktikum virtual terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa dapat digambarkan melalui diagram
kerangka berpikir sebagai berikut:
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang telah dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Berdasarkan uraian rumusan
masalah, deskripsi teori, dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis penelitian ini yaitu:
1. Hipotesis penelitian untuk pengaruh praktikum virtual terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa.
H : Tidak terdapat pengaruh praktikum virtual terhadap peningkatan sikap ilmiah
siswa kelas XI pada materi Sistem Peredaran Darah di SMA Negeri 6 Bandar Lampung. µ
≠ µ
1
H
1
: Terdapat pengaruh praktikum virtual terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa kelas XI pada materi Sistem Peredaran Darah di SMA Negeri 6 Bandar
Lampung. µ = µ
1
Pengaruh Metode Praktikum Virtual
Sikap Ilmiah Siswa
51 2. Hipotesis Statistik
H : µ
1 =
µ
2
H
1
: µ
1 ≠
µ
2
Keterangan : µ
1
= Rata-rata metode Praktikum Virtual. µ
2
= Rata-rata sikap ilmiah. 3. Hipotesis penelitian untuk kontribusi antara metode praktikum virtual terhadap
peningkatan sikap ilmiah siswa. “Metode praktikum virtual berkontribusi terhadap peningkatan sikap ilmiah siswa.”
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian Weak Eksperimental Design. Weak experiment Design merupakan jenis
desain yang tidak memiliki atau tidak dibangun dengan menggunakan variabel kontrol yang dapat mempengaruhi variabel dependent.
54
Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependent variabel terikat itu bukan semata-mata dipengaruhi
oleh variabel independent variabel bebas. Oleh karena itu, weak experiment design dikatakan sebagai jenis penelitian lemah sehingga perlu ditambahkan kelas replikasi
atau kelas pengulangan untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Seperti yang dikatakan Fraenkel dan Wallen pada desain penelitian Weak
Experiment Design dan One group pretest-postest Design menggunakan kelas replikasi untuk memperkuat penelitian dan peneliti tidak akan tahu jika terdapat
perbedaan antara pretest dan postest, sehingga jika terjadi perubahan antara pretest dan postest maka dapat diyakinkan bahwa perubahan tersebut terjadi karena adanya
54
Jack R. Fraenkel dan Norman E Wallen, How To Design And Evaluate Research In Education Seventh Edition, New York : Mc Graw Hill, 2008 h. 265.