32 15. percobaan seterusnya dilanjutkan pada sampel darah pasien selanjutnya
Gambar 15. Praktikum Golongan darah
B. Sikap Ilmiah
Sikap adalah sebagai kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu.
38
Untuk menanamkan, memupuk dan membina sikap dan moral siswa maka sikap siswa perlu ditumbuhkembangkan sejak dini ke arah hal-hal yang bersikap
positif dalam kehidupan manusia dengan menjunjung tinggi sistem dan moral yang
38
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 114
33 berlaku dalam masyarakat dan agama untuk dikaitkan dan dianalogikan dengan
kandungan nilai dan moral dalam bahan ajar yang di ambil dari fenomena alam.
39
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan suatu respon atau tindakan yang timbul dari keyakinan diri mengenai suatu objek atau
situasi yang dihadapi oleh orang tersebut. Sikap merupakan konstelasi komponen- komponen kognitif, afektif dan konaktif yang saling berinteraksi dalam memahami,
merasakan,dan berprilaku terhadap suatu objek. Untuk mengetahui sikap suatu objek maka perlu dilihat diri reaksi orang tersebut dalam tiga komponen yaitu kognitif,
afektif dan konaktif. Menurut LaPierre, sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan
antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.
40
Secara lebih terperinci, Rahmat menyimpulkan beberapa pendapat ahli dan menetapkan lima ciri yang menjadi karakteristik sikap seseorang:
41
1. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, bepikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai.
2. Sikap mempunyai daya pendorong. 3. Sikap relatif lebih menetap.
4. Sikap mengandung aspek evaluatif.
39
Herminawati, “Pembelajaran Biologi Bermuatan Nilai Pada Konsep ekosistem Untuk
Meningkatkan Hasil Bela jar dan Sikap Siswa”Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2012, h.
17.
40
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya Edisi 2, Jakarta: Pustaka Belajar, 2013, h. 5
41
Wayan Sunartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 2001, h. 275
34 5. Sikap timbul melalui pengalaman, tidak dibawa sejak lahir, sehingga sikap dapat
diperteguh atau diubah melalui proses belajar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda. Al- Qur’an surat Al-Qalam ayat 3-4 bahwa Allah
SWT berfirman:
Artinya: Dan sesungguhnya engkau tetap beroleh pahala yang amat besar, yang tidak putus-putus, sebagai balasan bagi menjalankan ajaran Islam. Dan bahawa
sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang amat mulia.
42
Al- Qur’an surat Al-Qalam ayat 3-4 menjelaskan tentang akhlak mulia
perilaku terpuji. Kita sebagai umatnya seharusnya dapat mengambil pelajaran untuk bersikap baik terhadap orang lain. Seperti halnya pada dunia pendidikan, guru yang
menjadi tauladan dan membetuk sikap terpuji bagi siswa. “Menurut Athur A Carin sikap ilmiah adalah scientific attitude is apostive or
negative sentiment or mental state, that is learned and organized through experience on the affective and conative responses of an individual toward some
other individual, object, or event. Artinya sikap ilmiah adalah keadaan mental positif atau negatif yang dipelajari dan disusun melalui tanggapan afektif dari
seseorang terhadap orang lain, benda atau terhadap kejadian”.
43
42
Al-Hikmah, Al- Qur’an dan Terjemahan, Bandung: Diponegoro, 2010 h 564
43
Arthur A Carin, Building a Foundation For Scientific and Tecnological Literacy, Colombus: Merril Publishing Company, 1997, h. 14-17
35 Adapun beberapa indikator sikap ilmiah yang diadaptasi dan dikembangkan
dari Framework Arthur A. Carin antara lain:
44
1. Ingin Tahu Ingin tahu adalah sikap yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengarnya. 2. Mengutamakan Bukti
Merupakan sikap atau tindakan yang menyimpulkan permasalahan berdasarkan bukti dan fakta yang ada dilapangan.
3. Bekerja sama Bekerja sama adalah sikap yang selalu berupaya membantu dan meringankan
beban atau masalah yang ada secara bersama dengan anggota yang lainnya. 4. Skeptis Tidak Mudah Percaya
Skeptis merupakan sikap tidak percaya apapun terhadap suatu hal secara langsung sebelum ada fakta yang membuktikannya.
5. Mau Menerima Perbedaan Menerima perbedaan adalah sikap saling menghargai perbedaan yang ada.
6. Berpikir Kritis Merupakan pola berpikir dengan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logis
untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari bukti-bukti yang dimiliki. Dari beberapa indikator sikap ilmiah tersebut, peneliti akan melakukan
penelitian yang merujuk pada Faramework Arthur A. Carin yaitu memiliki rasa ingin
44
Arthur A Carin, Ibid, h. 14-17
36 tahu, mengutamakan bukti, bekerja sama, skeptis, berpikir kritis dan menerima
perbedaan, karena sikap ini sesuai dengan metode pembelajaran yang peneliti gunakan yaitu praktikum virtual yang mengutamakan kerja sama dan pemikiran yang
terbuka dalam memecahkan permasalahan.
C. Kajian Materi Sistem Peredaran Darah Sebagai Wadah Penelitian