commit to user
Bunga modal investasi adalah nilai atas bunga modal yang dimiliki oleh produsen. Perhitungan bunga modal investasi ini
berdasarkan suku bunga pinjaman Bank BRI pada bulan Juli 2010 yaitu sebesar 1,93 per bulan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan
penelitian pada bulan Juli 2010.
b. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh produsen ikan asin yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah produksi
ikan asin yang dihasilkan. Biaya variabel ikan asin terdiri dari biaya bahan baku utama, biaya bahan baku pelengkap, biaya pengemasan,
dan biaya transportasi. Berikut data mengenai biaya variabel pada usaha pengolahan ikan asin di Kabupaten Cilacap.
Tabel 24. Rata-rata Biaya Variabel pada Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kabupaten Cilacap
No. Jenis Biaya
Variabel Rata-rata Rpbulan
Persentase
1. Bahan Baku Utama Ikan
14.306.666,67 92,20
2. Bahan Baku Pelengkap Garam
811.111,33 5,23
4. Pengemasan 68.833,33
0,44 5. Transportasi
330.150,00 2,13
Jumlah 15.516.761,33 100,00
Sumber: Analisis Data Primer Berdasarkan Tabel 24 diketahui bahwa besarnya biaya variabel
yang dikeluarkan per bulan rata-rata sebesar Rp 15.516.761,33. Biaya variabel terbesar yang dikeluarkan pada usaha pengolahan ikan asin di
Kabupaten Cilacap adalah biaya bahan baku utama ikan, besarnya per bulan rata-rata Rp 14.306.666,67 92,20. Jenis ikan yang digunakan
untuk bahan baku pembuatan ikan asin terdiri dari berbagai macam dengan harga yang bervariasi, yaitu Jambal Rp 10.000,00kg, Tiga
Wajah Rp
2.500,00kg, Bilis
Rp 1.500,00kg,
Pari Rp 5.000,00kg, Teri Rp 4.000,00kg, Layur Rp 3.000,00kg,
Lendra Rp 2.500,00kg, Tanjan Rp 2.000,00kg, Semenit Rp 2.000,00kg, Kunir Merah Rp 2.200,00kg, dan Bentong
Rp 6.500,00kg. Tinggi rendahnya biaya bahan baku utama ikan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga ikan segar. Jika harga ikan
commit to user
segar meningkat dapat berdampak pada tingginya biaya bahan baku ikan segar yang akan dikeluarkan oleh produsen dan sebaliknya, jika
harga ikan segar menurun, maka biaya bahan baku ikan segar yang dikeluarkan juga menurun.
Bahan pelengkap yang digunakan dalam usaha pengolahan ikan asin adalah garam, dengan perbandingan 1 : 3 terhadap berat ikan.
Besarnya biaya bahan pelengkap garam yang dikeluarkan rata-rata per bulan adalah Rp 811.111,33 5,23. Garam sebagai bahan
pelengkap digunakan untuk mengasinkan ikan. Garam yang digunakan pada usaha pengolahan ikan asin di Kabupaten Cilacap adalah garam
krosok yang berasal dari Pati, dibeli dengan harga Rp 500,00kg. Biaya bahan pelengkap garam merupakan biaya variabel terbesar kedua. Hal
ini dikarenakan garam merupakan komponen bahan pelengkap yang penting bagi usaha pengolahan ikan asin.
Biaya pengemasan adalah biaya variabel terendah yang dikeluarkan oleh produsen. Biaya pengemasan rata-rata per bulan
adalah Rp 68.833,33 0,44. Jenis kemasan yang digunakan oleh produsen terdiri dari berbagai macam yaitu plastik, kardus, keranjang
bambu dan kertas semen. Jenis kemasan tersebut dipilih karena praktis dan mampu menjaga kualitas ikan asin agar tetap kering dan tidak
mudah rusak. Namun, kemasan ikan asin yang digunakan tersebut kurang menarik karena sebagian besar kemasan produk ikan asin di
Kabupaten Cilacap tidak berlabelbermerk. Sebagian besar produsen tidak memberikan label atau merk pada produknya karena para
produsen menganggap bahwa tanpa labelmerk, produknya telah dapat dikenali konsumen melalui percakapan masyarakat dari mulut ke
mulut sehingga produknya dapat laku terjual dan memiliki jumlah pelanggan yang tidak sedikit.
Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh produsen rata-rata per bulan sebesar Rp 330.150,00 2,13. Rata-rata biaya transportasi per
bulan yang dikeluarkan oleh produsen digunakan untuk biaya
commit to user
transportasi dalam pembelian bahan baku ikan. Jenis transportasi yang digunakan oleh produsen adalah becak, pick uptruk dan motor.
c. Biaya Total