commit to user
c. Biaya rata-rata dan biaya marginal. Biaya rata-rata adalah hasil bagi
antara biaya total dengan jumlah produk yang dihasilkan. Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan petanipengusaha
untuk mendapatkan tambahan satu satuan produk pada suatu tingkat produksi tertentu.
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan di sektor industri pengolahan dapat dirinci atas biaya bahan baku, biaya bahan lain,
biaya sewa kapital dan biaya jasa-jasa. Jumlah dari keempat macam biaya ini dinamakan biaya masukan. Nilai keluaran dikurangi biaya masukan
disebut nilai tambah. Di samping itu, tentu saja dikeluarkan biaya tenaga kerja yang terdiri atas gaji, upah serta berbagai macam tunjangan dan
bonus. Biaya tenaga kerja merupakan bagian dari nilai tambah yang dihasilkan oleh suatu industri. Biaya masukan ditambah biaya tenaga kerja
kemudian membentuk biaya total. Selisih antara nilai keluaran dan biaya total merupakan keuntungan kotorprofit bruto Dumairy, 1996.
6. Penerimaan
Menurut Soekartawi 1995, penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi
berhubungan negatif dengan harga, artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan.
Semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggi harga per unit produksi yang bersangkutan, maka penerimaan total
yang diterima produsen akan semakin besar. Sebaliknya jika produk yang dihasilkan sedikit dan harganya rendah maka penerimaan total yang
diterima produsen semakin kecil Soejarmanto dan Riswan, 1994.
7. Keuntungan
Menurut Lipsey et al 1990 laba adalah selisih antara pendapatan yang diterima dari penjualan dengan biaya kesempatan dari sumberdaya
yang digunakan. Definisi yang lain masih menurut Lipsey et al, laba sebagai kelebihan penerimaan revenue atas biaya-biaya yang dikeluarkan.
commit to user
Menurut Lipsey et al 1990, keuntungan adalah selisih antara pendapatan yang diterima dari penjualan dengan biaya kesempatan dari
sumberdaya yang digunakan. Definisi yang lain masih menurut Lipsey dkk, keuntungan sebagai kelebihan penerimaan revenue atas biaya-biaya yang
dikeluarkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
π = TR – TC atau π = Q x P – TFC + TVC
dimana : π
= keuntungan
TR Total Revenue = penerimaan total
TC Total Cost = biaya total usaha
Q Quantity = jumlah produksi
P Price = harga
TFC Total Fixed Cost = total biaya tetap
TVC Total Variable Cost = total biaya variabel
8. Efisiensi
Efisiensi menurut ekonomi terkait dengan penggunaan biaya. Metode yang paling efisien menurut ekonomi ialah metode yang paling
kecil biayanya. Efisiensi menurut ekonomi tergantung pada harga-harga faktor produksi dan pada efisiensi teknologi terkait dengan penggunaan
masukan dalam arti fisik. Jika output yang dihasilkan sama, maka proses yang terbaik adalah yang menggunakan masukan yang paling sedikit atau
dengan kata lain, proses yang secara teknis
paling efisien
Lipsey dan Steiner, 1986. Besarnya efisiensi dapat diukur menggunakan RC ratio. RC
adalah singkatan dari Return Cost Ratio atau dikenal sebagai perbandingan nisbah antara penerimaan dan biaya. Secara matematik, hal ini dapat
dituliskan sebagai berikut : Efisiensi
= RC
Keterangan :
R =
Penerimaan C
= Biaya
commit to user
Kriteria yang digunakan dalam penentuan efisiensi usaha adalah: RC
1 berarti usaha yang dijalankan sudah efisien, RC
= 1 berarti usaha yang dijalankan mencapai titik impas RC 1 berarti usaha yang dijalankan tidak efisien Soekartawi, 1995.
RC ratio adalah perbandingan antara penerimaan total dengan biaya total. Semakin besar RC ratio maka akan semakin besar pula
keuntungan yang diperoleh petani. Hal ini dapat dicapai bila petani mengalokasikan faktor produksi dengan lebih efisien Soekartawi, 2001.
Suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis efisiensi teknis kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi
yang maksimum. Dikatakan efisiensi harga atau efisiensi alokatif kalau nilai dari produk marginal sama dengan harga faktor produksi yang
bersangkutan dan dikatakan efisiesi ekonomi kalau usaha pertanian tersebut mencapai efisiensi teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga
Soekartawi, 2003.
9. Risiko