Kerangka Teori Pendekatan Masalah

commit to user penelitian diatas dapat diterapkan dalam penentuan hipotesis penelitian ini. Meskipun penelitian-penelitian diatas memberikan keuntungan dan telah efisien, akan tetapi usaha-usaha tesebut tetap mempunyai kemungkinan adanya kerugian, yang artinya usaha yang dijalankan tetap mengandung risiko.

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah

Usaha pengolahan ikan asin merupakan salah satu industri berbasis pengolahan hasil perikanan yang dilakukan secara tradisional dan sederhana. Namun, adanya tingkat risiko yang cukup tinggi dalam usaha pengolahan ikan asin maka diperlukan analisis usaha. Seorang pengusaha akan selalu menjalankan usahanya untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu, pembuatan keputusan yang tepat perlu dilakukan agar dapat menekan tingkat risiko dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya total yang dikeluarkan. Analisis biaya dimanfaatkan oleh pengusaha dalam mengambil suatu keputusan. Biaya adalah nilai korbanan yang dicurahkan dalam proses produksi. Proses produksi disebut sebagai suatu proses berupa input ikan segar diubah menjadi output ikan asin. Biaya total usaha pengolahan ikan asin merupakan jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan, yang meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Rumus biaya total secara matematis adalah: TC = TFC + TVC Di mana: TC = biaya total usaha pengolahan ikan asin rupiah TFC = total biaya tetap usaha pengolahan ikan asin rupiah TVC = total biaya variabel usaha pengolahan ikan asin rupiah Menurut Soekartawi et al 1987, biaya tetap fixed cost adalah biaya yang tidak ada kaitannya dengan jumlah barang yang diproduksi. Biaya tetap menjadi sangat penting ketika seorang pengusaha memikirkan tambahan investasi, seperti peralatan, tenaga kerja, mesin atau bangunan. Biaya tidak tetap adalah biaya yang berubah apabila luas usahanya berubah. Dengan commit to user demikian biaya tetap pada usaha pengolahan ikan asin di Kabupaten Cilacap yang dikeluarkan terdiri dari penyusutan alat, bunga modal investasi dan biaya tenaga kerja. Sedangkan biaya variabel pada usaha pengolahan ikan asin di Kabupaten Cilacap yang dikeluarkan terdiri dari biaya bahan baku, biaya pelengkap, biaya pengemasan dan biaya transportasi. Penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel tersebut kemudian merupakan biaya total. Proses produksi pada pengolahan ikan asin dapat memberikan dampak terhadap penerimaan yang diterima oleh pengusaha ikan asin. Menurut Soekartawi 1995, penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Secara matematis, rumus penerimaan adalah sebagai berikut: TR = Q x P Di mana: TR = penerimaan total usaha pengolahan ikan asin rupiah Q = jumlah produksi ikan asin kilogram P = harga ikan asin rupiah Pengusaha yang rasional akan senantiasa berusaha mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan penggunaan input yang seminimal mungkin. Menurut Soekartawi et al 1987 keuntungan adalah selisih antara penerimaan total dan biaya-biaya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: π = TR – TC di mana: π = keuntungan usaha pengolahan ikan asin rupiah TR = penerimaan total usaha pengolahan ikan asin rupiah TC = biaya total usaha pengolahan ikan asin rupiah Selain berusaha mencapai keuntungan yang maksimal, pengusaha juga memperhatikan efisiensi usaha. Efisiensi usaha dihitung dengan menggunakan RC rasio yaitu membandingkan besarnya penerimaan dengan biaya total. Penilaian efisiensi usaha memiliki kriteria-kriteria antara lain yaitu RC 1 berarti usaha pengolahan ikan asin yang dijalankan sudah efisien; RC = 1 commit to user berarti usaha pengolahan ikan asin mencapai titik impas dan RC 1 berarti usaha pengolahan ikan asin yang dijalankan tidak efisien. Secara matematis efisiensi dirumuskan sebagai berikut: Efisiensi = C R keterangan : R = penerimaan usaha pengolahan ikan asin rupiah C = biaya total usaha pengolahan ikan asin rupiah Dalam setiap usaha yang dijalankan, pengusaha akan menghadapi risiko atas kegiatan usaha tersebut. Risiko dapat dihitung secara statistik, yaitu dengan menggunakan ukuran keragaman variance atau simpangan baku standar deviation, secara matematis dirumuskan sebagai berikut: 1 2 − − ∑ = n E Ei V keterangan: V = simpangan baku Ei = keuntungan usaha pengolahan ikan asin yang diterima produsen rupiah E = keuntungan rata-rata usaha pengolahan ikan asin rupiah n = jumlah produsen ikan asin orang Hubungan antara simpangan baku dengan keuntungan rata-rata diukur dengan koefisien variasi CV dan batas bawah keuntungan L. Rumus koefisien variasi adalah: CV = V E keterangan: CV = koefisien variasi usaha pengolahan ikan asin V = simpangan baku usaha pengolahan ikan asin E = keuntungan rata-rata usaha pengolahan ikan asin rupiah Semakin besar nilai koefisien variasi menunjukkan bahwa risiko yang harus ditanggung oleh produsen semakin besar dibanding dengan keuntungannya. Batas bawah keuntungan L menunjukkan nilai nominal yang commit to user terendah yang mungkin diterima oleh produsen. Rumus batas bawah keuntungan adalah: L = E – 2 V keterangan: L = batas bawah keuntungan usaha pengolahan ikan asin rupiah V = simpangan baku usaha pengolahan ikan asin rupiah Apabila nilai L ≥ 0, maka produsen tidak akan mengalami kerugian. Sebaliknya jika nilai L 0 maka dapat disimpulkan bahwa dalam setiap proses produksi ada peluang kerugian yang akan dialami produsen. Besarnya keuntungan yang diharapkan E menggambarkan jumlah rata-rata keuntungan yang diperoleh produsen dalam setiap periode produksi. Sedangkan nilai V simpangan baku merupakan besarnya fluktuasi keuntungan yang mungkin diperoleh atau dengan kata lain merupakan besarnya risiko yang harus ditanggung oleh para produsen. Nilai koefisien variasi dan batas bawah keuntungan L secara tak langsung menyatakan aman tidaknya modal yang ditanam dari kemungkinan mendapatkan kerugian. Nilai CV ≤ 0,5 atau L ≥ 0 menyatakan bahwa produsen tidak akan mengalami kerugian dan nilai CV 0,5 atau L 0 berarti ada peluang kerugian yang akan dialami produsen Hernanto, 1993. Berdasarkan uraian teori di atas dapat digambarkan kerangka teori pendekatan masalah sebagai berikut: commit to user Gambar 2. Skema Kerangka Teori Pendekatan Masalah Analisis Usaha Pengolahan Ikan Asin di Kabupaten Cilacap

D. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel