F. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:
1. Masalah Penelitian Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah perbandingan model
pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP dengan Number Heads Together NHT terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik. 2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP dan Number Heads Together NHT
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik.
3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 9
Bandar Lampung. 4. Wilayah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. 5. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini adalah saat peserta didik duduk di kelas VII semester genap tahun pelajaran 20152016.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP yaitu model
pembelajaran yang menuntut peserta didik agar lebih aktif dalam proses pembelajarannya. Pada model ini terdapat 5 tahap pembelajaran yaitu
pendahuluan, pengembangan, latihan terkontrol, kerja mandiri, dan penugasan.
2. Model Pembelajaran Number Heads Together NHT yaitu model pembelajaran yang mencakup 5 tahap proses pembelajaran yaitu
penomoran, pengajuan pertanyaan, berfikir bersama, pemberian jawaban, pemberian tugas.
3. Model pembelajaran konvensional adalah merupakan pengajaran yang diberikan guru kepada sejumlah peserta didik secara bersama-sama, yang
cara penyampainnya biasanya guru menerangkan di depan kelas dan peserta didik mendengarkan lalu mencatat materi.
4. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis yaitu suatu proses dimana pembelajaran menemukan perpaduan rumus, aturan, konsep yang sudah
dipelajari sebelumnya dan selanjutnya diterapkan untuk memperoleh cara pemecahan masalah dalam situasi yang baru dan proses belajar yang baru.
5.
Kemandirian belajar adalah perilaku peserta didik dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung pada
orang lain, dalam hal ini adalah peserta didik tersebut mampu melakukan belajar sendiri, dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu