Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP dan Number Heads Together NHT
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat,
bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim dengan
tiga langkah yaitu : a
Pembentukan kelompok; b
Diskusi masalah;
c
Tukar jawaban antar kelompok Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan model pembelajaran Number Heads Together terdapat perbedaan nya yaitu model
pembelajaran Missouri Mathematics Project lebih pada ke lembar tugas proyek nya, tugas proyek ini dimaksudkan untuk memperbaiki komunikasi,
penalaran, keterampilan membuat keputusan dan keterampilan dalam memecahkan masalah. Tugas proyek ini dapat dilakukan secara individu
pada langkah seatwork atau secara berkelompok pada langkah latihan terkontrol sehingga tugas proyek ini merupakan suatu tugas yang
meminta siswa untuk menghasilkan sesuatu konsep baru dari dirinya sendiri. Sedangkan model pembelajaran Number Heads Together yaitu
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
4. Model Pembelajaran Konvensional Metode Ceramah a. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional Metode Ceramah
Model pembelajaran konvensional adalah pengajaran yang diberikan guru kepada sejumlah peserta didik secara bersama-sama dengan cara
yang telah biasa dipakai. Menurut Jamarah, “Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang
dapat dikatakan tradisional atau disebut juga metode ceramah karena sejak dulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran.”
20
Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia, bahwa metode ceramah merupakan metode yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-
petunjuk sementara ada audien yang bertindak sebagai pendengar.
21
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru, guru biasanya belum merasa puas manakala
dalam proses pelaksanaan pembelajaran tidak melakukan ceramah, demikian dengan peserta didik mereka akan belajar manakala guru yang
memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang
20
Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 97.
21
Agus Sulistyo, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Widyatama, 2005, h. 101.
berceramah berarti ada proses belajar, tidak ada guru berarti tidak ada belajar.
22
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran konvensional pada penelitian ini merupakan suatu
model pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan suatu bahan dan informasi kepada peserta didik, yang tekniknya dilakukan
secara lisan dan bertahap. Pada pembelajaran konvensional ini peserta didik hanya medengarkan materi yang di sampaikan guru, sehingga
peserta didik tidak dapat mengungkapkan ide-ide dan gagasan baru yang dimiliki. Guru sebagai pengajar memberikan materi tanpa memperhatikan
peserta didik apakah paham dengan materi yang disampaikan. Proses pembelajaran di sekolah kurang tepat bila hanya menggunakan model
pembelajaran konvensional. Beberapa ciri-ciri model pembelajaran konvensional yaitu :
1 Guru mudah menguasai kelas. 2 Guru bicara peserta didik mendengarkan.
3 Menyebabkan peserta didik menjadi pasif. 4 Guru selalu memonitor dan mengoreksi tiap-tiap ucapan peserta didik.
5 Guru adalah penentu jalannya pembelajaran. 6 Guru yang menentukan tema atau topik.
7 Guru menilai hasil belajar peserta didik.
8
Bila digunakan terlalu lama mengakibatkan bosan.
23