atau gagasan-gagasan orang lain serta mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
3 Membantu peserta didik agar dapat bekerja sma dengan orang lain, dan menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala
kekurangannya. 4 Membantu peserta didik untuk lebih bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya. 5 Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.
6 Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial. Meskipun demikian, pada pembelajaran number heads together ini
memiliki kelemahan sebagai berikut: 1 Kemungkinan nomor yang dipanggil, akan dipanggil lagi oleh guru.
2 Karena keterbatasan waktu, biasanya tidak semuaa anggota kelompok dipanggil oleh guru.
3 Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran, dan waktu.
4 Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutukan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
5 Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang dibahas meluas sehingga banyak yang tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
6 Saat diskusi kelas terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan peserta didik yang lain menjadi pasif.
19
3. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP dan Number Heads Together NHT
Model Missouri Mathematics Project MMP merupakan suatu model pembelajaran yang didesain untuk membiasakan siswa terhadap latihan-
latihan agar membantu siswa lebih mudah memahami materi yang dijelaskan guru, yang terdiri dari lima langkah, yaitu review, pengembangan, latihan
terkontrol, seatwork, dan penugasan. Karateristik dari model pembelajaran MMP adalah Lembar Tugas Proyek.
Menurut Israni menyatakan bahwa tugas proyek ini dimaksudkan untuk memperbaiki komunikasi, penalaran, keterampilan membuat keputusan dan
keterampilan dalam memecahkan masalah. Tugas proyek ini dapat dilakukan secara individu pada langkah seatwork atau secara berkelompok pada
langkah latihan terkontrol sehingga tugas proyek ini merupakan suatu tugas yang meminta siswa untuk menghasilkan sesuatu konsep baru dari dirinya
sendiri. Tugas proyek ini diharapkan untuk: 1 Memungkinkan siswa menjadi kreatif dalam mengintegasikan
pengetahuan dan keterampilan yang berbeda-beda. 2 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan pertanyaan
mereka sendirian mencoba menjawabnya,
19
Ibid, h. 84-85.
3 Memberikan siswa masalah-masalah sebagai cara alternatif mendemonstrasikan pembelajaran dan kompetensi siswa,
4 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi secara positif dan bekerja sama dengan teman sekelasnya, dan
5 Memberikan forum bagi siswa untuk berbagi pengetahuan dan kepandaian mereka dengan siswa lainnya.
Sepintas nampak bahwa model pembelajaran MMP hampir sama dengan pembelajaran konvensional, namun jika ditelaah lebih dalam ada
perbedaan antara model pembelajaran MMP dengan pembelajaran konvensional. Menurut Rohaeti mengemukakan perbedaan tersebut pada
tabel berikut:
Tabel 2.1 Aspek Perbedaan Model Pembelajaran
Aspek Perbedaan Pembelajaran
Konvensional Pembelajaran MMP
Pengembangan konseppenyampaian
materi. Materi
dominan disampaiakan
oleh guru
secara keseluruhan
Materi disampaikan
oleh guru atau siswa melalui
diskusi maupun
kolaborasi antara guru dan siswa
Pengelolaan kelas Pembelajaran klasikal
tidak ada
pembentukan kelompok belajar
Pembelajaran kelompok
siswa dibagi
menjadi beberapa
kelompok belajar
Sumber pembelajaran Dominan
hanya menggunakan
Teksbook Teksbook,
lembar tugas proyek latihan
terkontrol, latihan
mandiri dan PR Interaksi belajar
Interaksi belajar
terbatas hanya guru Interaksi belajar lebih
luas yaitu guru dengan