Faktor-faktor yang Menentukan Agenda Khalayak

dikatakan kebutuhan khalayak akan informasi belum terpenuhi oleh suatu media. Agenda khalayak juga ditentukan oleh beberapa faktor. Winter 1972 Descartes 2004 menjelaskan bahwa terdapat beberapa kondisi yang diduga berperan dalam menimbulkan variasi hubungan antara agenda media dan agenda publik. Kondisi- kondisi ini dapat berasal dari stimulus efek komunikasi yaitu penyajian media, dan dapat bersumber dari khalayak atau publik. Sifat-sifat stimulus menunjukkan karakteristik issues, yaitu: 1 jarak issue, yaitu apakah issue itu langsung atau tidak langsung dialami individu, 2 lama terpaan, yaitu apakah issue tersebut baru muncul atau mulai pudar, 3 kedekatan geografis, yaitu apakah issue itu bertingkat lokal atau nasional, dan 4 sumber, yaitu apakah disajikan oleh media yang kredibel ataukan media yang tidak kredibel.

2.1.4.3 Faktor-faktor yang Menentukan Agenda Khalayak

Khalayak radio yang lebih sering disebut sebagai pendengar memiliki karakteristik yang berbeda yang dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diukur melalui jenis kelamin, umur, pendidikan, dan status pekerjaan. Faktor eksternal dibedakan menjadi motivasi mendengarkan siaran radio dan tingkat keterdedahan terhadap radio Puspitasari 2009. 1. Faktor Internal a. Jenis kelamin Jenis kelamin merupakan pembagian khalayak berdasarkan faktor biologis. Faktor internal jenis kelamin ini terbagi dua, yaitu laki-laki dan perempuan. b. Umur Satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Misalnya, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. c. Pendidikan Tingkat pendidikan khalayak dapat dikelompokkan yaitu SD, SMP, SMA, Diploma, dan Sarjana. d. Status pekerjaan Status pekerjaan khalayak dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu bekerja dan tidak bekerja. Khalayak dikatakan bekerja apabila bekerja di luar rumah dan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah. Khalayak dapat dikatakan tidak bekerja apabila menganggur, pelajar, mahasiswa, serta ibu rumah tangga karena dianggap lebih banyak melakukan aktivitas di dalam rumah. e. Motivasi mendengarkan siaran radio Motif mendengarkan radio adalah faktor yang menjadi pendorong bagi khalayak untuk mendengarkan radio, bisa berupa kebutuhan akan informasi, hiburan maupun karena pergaulan lingkungan khalayak atau sosialisasi. 2. Faktor Eksternal a. Tingkat keterdedahan terhadap radio Tingkat keterdedahan terhadap radio meliputi 1 jenis siaran yang didengarkan, 2 durasi mendengarkan, dan 3 frekuensi mendengarkan. Jenis siaran yang didengarkan adalah jenis siaran yang disukai oleh khalayak dalam memilih siaran yang menurut khalayak penting. Jenis siaran dibedakan menjadi dua, yaitu siaran langsung dan siaran mendalam. Durasi mendengar siaran radio adalah total waktu yang digunakan khalayak dalam mendengar siaran radio baik dalam hitungan hari, minggu, ataupun bulan. Frekuensi mendengarkan radio adalah intensitas atau tingkat keseringan khalayak dalam mendengarkan radio baik dalam hitungan hari, minggu, atau pun bulan. Khalayak dengan karakteristik internal ataupun eksternal yang berbeda akan memiliki keakraban familiarity, penonjolan pribadi personal salience, dan kesenangan favorability yang berbeda terhadap suatu berita. Tentunya hal tersebut juga akan menimbulkan opini yang berbeda pula. Isu-isu yang dibahas antara anggota masyarakat biasanya akan melibatkan khalayak yang memiliki kesamaan pada karakteristik khalayak, baik karakteristik pada faktor eksternal atau pun faktor internal. Khalayak yang memiliki kesamaan karakteristik relatif akan memiliki keakraban familiarity atau penonjolan pribadi personal salience atau kesenangan favorability yang relatif sama pula. Ketika terbangun subuah perbincangan mengenai suatu berita atau isu yang diangkat oleh media, maka terciptalah agenda publik. Penggunaan media massa merupakan salah suatu sarana yang efektif dalam proses pembentukan opini publik public opinion dan mengembangkan persepsi masyarakat Hapsari 2008.

2.1.5 Hasil Penelitian Terdahulu