Fungsi Radio Siaran Radio .1

tidak hanya dialami dari sisi kuantitas radio siaran, tetapi juga dari sisi kualitas siaran dengan diperkenalkannya System Frequency Modulation FM sebagai penyempurnaan System Amplitude Modulation AM yang diperkenalkan oleh Prof. E. H. Amstrong pada tahun 1933. Sistem yang baru ini menghasilkan kualitas suara yang diterima pendengar Fideliti-nya lebih tinggi. Keuntungan sistem FM dibanding dengan AM adalah, 1 dapat menghilangkan interference gangguan, pencampuran yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik, 2 dapat meningkatkan interference yang disebabkn dua stasiun yang mengudara pada gelombang yang sama, 3 dapat menyiarkan suara sebaik- baiknya bagi telinga manusia yang sensitif Setiawan 2003. Perkembangan teknologi radio berjalan terus terbukti tahun 1997 di Eropa muncul sistem baru yang dikenal dengan Digital Audio Broadcasting DAB. Sistem ini memancarkan audio yang dimasukkan ke data komputer sebagaimana rekaman Compact Disk. Sistem ini meningkatkan kualitas suara dan membuat signal-signal radio tidak mudah kehilangan kekuatan suaranya. Signal digital juga memasukkan informasi tentang sumber dan isi musik sehingga kita dapat menyetel radio seperti yang kita harapkan. Sistem Digital Audio Broadcasting ini di Indonesia sudah mulai dipergunakan sekalipun baru oleh stasiun radio yang tergolong sudah mapan Setiawan 2003.

2.1.1.2 Fungsi Radio

Radio memiliki sejumlah fungsi, seperti mentransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur Astuti 2008. Schraam 1964 Siagian 2000 berpendapat bahwa dalam masyarakat yang sedang berkembang, informasi dapat berperan dalam banyak hal, yaitu untuk mengawasi dan melaporkan kembali the watchman role, membantu dalam memutuskan kebijaksanaan, mengarahkan dan mengatur the policy role, dan mendidik anggota-anggota baru dalam masyarakat, membawa dan membekali mereka dengan keahlian dan kepercayaan yang sesuai dengan masyarakat tersebut the teacher role. Radio bisa mengambil model komunikasi apa saja dalam menyampaikan pesannya. Entah itu model satu arah, maupun dua arah. Model satu arah mengasumsikan radio sebagai komunikator tunggal yang menyampaikan pesan kepada khalayak pasif, sedangkan model dua arah memposisikan radio sebagai komunikator yang melakukan interaksi timbal balik dengan khalayak aktif Astuti 2008. Media komunikasi massa lainnya memiliki kekuatan tersendiri. Lima kekuatan utama radio menurut Astuti 2008 adalah sebagai berikut: 1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki. Selain itu, untuk mempermudah atau mempertajam segmen atau ceruk sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa lainnya. 2. Radio bersifat mobile dan portable. Orang bisa menjinjing radio kemana saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga radio relatif jauh lebih murah dibandingkan media lain. 3. Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa menembus ruang-ruang dimana media lain tidak bisa masuk, misalnya di dalam mobil. Walaupun kini televisi telah menjadi salah satu asesoris mobil, tetap radio menjadi bagian tak terpisahkan dari mobil. 4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan. 5. Radio bersifat sederhana: sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya tak serumit media lain, dan sederhana isinya. Tidak diperlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan, orang bisa mendengarkan radio sambil menggarap pekerjaan lain. Mendengarkan radio tidak diperlukan kemampuan baca dan abstraksi tingkat tinggi.

2.1.1.3 Jenis Program Radio