pengendalian dan pemberantasan hama serta penyakit, konsultasi hama dan penyakit, informasi tentang hama dan penyakit; 3 lingkungan pertanian, meliputi
gambaran kerusakan lingkungan pertanian akibat bencana banjir, angin, erosi, serta perubahan iklim dan cuaca; 4 sosial ekonomi pertanian pemberitaan yang
mencakup kesejahteraan petani dan kondisi sosial ekonomi petani, serta pembagian kerja petani; 5 komoditas pertanian merupakan pemberitaan
mengenai penurunan dan kenaikan produksi pertanian padi, jagung, gula, kakao, ikan ternak, dan lain-lain, varietas unggul, penemuan jenis dan bentuk tanaman
atau komoditas yang baru dikenal; 6 produk pertanian pembertitaan tentang hasil-hasil olahan poduk pertanian susu, yoghurt, nugget, dan lain-lain; 7
pangan dan gizi, mencakup pengolahan pangan dan ketahanan pangan serta pengaruhnya bagi tubuh manusia yang bersumber dari hasil pertanian tanaman,
ternak dan perikanan; 8 bisnis pertanian merupakan pemberitaan yangg didalamnya menggambarkan produksi hingga pemasaran produk pertanian dan
harga-harga produk pertanian; 9 sarana dan prasarana pertanian, meliputi berbagai hal yang mendukung proses produksi pertanian bibit, pestisida, pupuk,
irigasi, bendungan, dan lain-lain; 10 komunikasi dan informasi pertanian, mencakup penyuluhan pertanian, serta penyampaian informasi-informasi
mengenai tokoh-tokoh pertanian, dunia satwa dan hewan peliharaan; 11 kehutanan pemberitaan mengenai kondisi hutan, hasil hutan, habitat hewan hutan,
industri kehutanan dan lain-lain.
2.1.3 Agenda Setting Siaran Radio
2.1.3.1 Konsep Agenda Setting
Pendekatan agenda setting dikembangkan oleh Maxwell E. McComb dan Donald Shaw. Agenda setting adalah komunikasi yang mencoba menjelaskan
pengaruh media massa terhadap struktur kognitif individu. Adanya hubungan antara peliputan tentang isu-isu yang penting oleh media massa dengan penilaian
relatif oleh publik terhadap pentingnya isu-isu tersebut McCombs dan Shaw 1972 dalam Rakhmat 2005.
Konsep agenda setting menurut Benard C. Cohen dalam tulisannya The Press and Foreign Policy pada tahun 1963 adalah berita di media massa tidak
secara langsung mempengaruhi pemikiran khalayak terhadap masalah politik, namun berpengaruh kepada subjek apa saja yang akan dipikirkan oleh khalayak
Descartes 2004. Menurut teori agenda setting, dinyatakan bahwa media tidak mempengaruhi sikap khalayak, namun media berpengaruh terhadap apa yang
dipikirkan khalayak. Media mempengaruhi persepsi khalayak tentang hal yang dianggap penting. Singkatnya, media memilih informasi dan berdasarkan
informasi dari media, khalayak akan membentuk persepsi tentang peristiwa Rakhmat 2005. Teori agenda setting mengasumsikan adanya hubungan positif
antara perhatian media dan perhatian khalayak pada suatu peristiwa Rakhmat 2005.
Fungsi dalam agenda setting, dikenal beberapa model. Kusuma 1991 Descartes 2004 menjelaskan bahwa model pertama adalah pengenalan. Model
ini dibuat berdasarkan hipotesis bahwa khalayak mengenali adanya suatu berita atau topik berdasarkan liputan media massa, jika media tidak meliput suatu
peristiwa tertentu maka publik tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut. Model kedua adalah model kemenonjolan, model ini berada ditengah-tengah model
pengenalan dan model prioritas, model ini menggambarkan bahwa berita atau topik yang dianggap penting oleh media akan menggambarkan bahwa berita atau
topik yang dianggap penting oleh media akan dianggap penting oleh publik sebagai berita yang penting. Sebaliknya jika media tidak menganggap penting
suatu berita maka publik juga menganggap berita tersebut sebagai berita tidak penting.
Model ketiga adalah model prioritas, yang merupakan bentuk ekstrim dari model pengenalan. Menurut model prioritas, media memutuskan urutan berita
atau topik menurut kepentingannya dalam penyajiannya. Selanjutnya agenda peristiwa tersebut diterima oleh publik, dimana urutan agenda yang dimiliki
publik relatif sama dengan urutan agenda yang disajikan media. Pada beberapa studi, untuk mengukur prioritas suatu berita dilakukan dengan beberapa cara.
Sebagian besar menentukan prioritas berita dengan melihat waktu tayang, seberapa dalam pembahasan dilakukan oleh penyiar, dan frekuensi pengangkatan
tema suatu berita.
Agenda merupakan seleksi terhadap berita yang ada agar suatu berita menjadi lebih penting dibandingkan dengan berita lain DeFleur dan Denis 1985
dalam Descartes 2004. Terdapat tiga macam agenda, yaitu 1 agenda media, yaitu prioritas media dalam meliput suatu berita kejadian, 2 agenda publik, yaitu
tingkat perbedaan penonjolan suatu berita menurut opini publik dan pengetahuan mereka, 3 agenda kebijakan, menggambarkan berita dan kebijakan yang
dikemukakan oleh politikus McQuail dan Wimdahl 1995 dalam Suwanda 2009. Littlejohn 1992 dalam Descartes 2004 menyatakan bahwa agenda
setting mempunyai dua tingkatan. Pada tingkatan pertama media membuat suatu permasalahan menjadi penting, dan tingkatan kedua menentukan bagian mana dari
permasalahan itu yang lebih penting, dua tingkatan tersebut berperan penting dalam konsep agenda setting. Konsep ini dibagi menjadi tiga bagian, bagian
pertama dari proses tersebut adalah berita apakah yang akan diliput media. Bagian kedua, berita tersebut mempengaruhi cara pemikiran khalayak, dan membentuk
agenda publik. Bagian ketiga, pada akhirnya agenda publik akan mempengaruhi agenda kebijakan. Jadi agenda media mempengaruhi agenda publik, dan agenda
publik mempengaruhi agenda kebijakan. Namun, dalam pembahasan selanjutnya hanya akan berfokus pada agenda media dan agenda publik.
2.1.3.2 Agenda Media