terwaralaba membeli hak untuk sepenuhnya menggunakan semua elemen operasi bisnis terpadu Zimmerer and Scarborough, 2008.
Keuntungan dari membeli waralaba adalah mendapatkan peluang memiliki bisnis dengan relatif cepat karena menggunakan produk dan nama dagang yang
sudah terkenal. Suatu waralaba biasanya mencapai titik impas lebih cepat daripada bisnis mandiri, kebanyakan waralaba belum mencapai titik impas dalam waktu 6
sampai 18 bulan. Terwaralaba juga memanfaatkan pengalaman pewaralaba, yang pada kenyataannya pengalaman itulah yang dibeli oleh terwaralaba dari
pewaralaba, karena banyak wirausahawan yang masuk dalam bisnis mandiri banyak membuat kesalahan Zimmerer and Scarborough, 2008.
B. Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata, yaitu: Analisis dan Laporan Keuangan: Analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit
menjadi berbagai unit terkecil; Laporan Keuangan adalah Neraca, Laba Rugi dan Arus Kas dana. Kalau digabungkan, Analisis Laporan Keuangan adalah:
”Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat” Harahap, 1998.
1. Rasio Keuangan
Rasio Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya sehingga
kita dapat menilai hubungan antara pos tadi dan dapat membandingkan dengan rasio lainnya sehingga dapat memberikan penilaian Harahap, 1998.
Salah seorang penulis yaitu Courties dalam Harahap 1998 memberikan kerangka rasio keuangan secara kategorik sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Rasio Keuangan Courties Courties dalam Harahap 1998 melihat tiga aspek penting dalam
menganalisa laporan keuangan, yaitu sebagai berikut a.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
digambarkan oleh Return On Investment ROI. Dan ROI ini digambarkan lebih rinci lagi oleh Rasio Profit Margin dan Capital Turn Over.
b. Management Performance
adalah rasio yang menilai prestasi manajemen. Ia melihat dari sisi kebijakan kredit, persediaan, administrasi, dan struktur
harta dan modal. c.
Solvency adalah kemampuan perusahaan melunasi kewajibannya. Solvency
ini digambarkan oleh arus kas baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio rentabilitas atau profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumberdaya yang ada. Beberapa rasio rentabilitas yang dapat digunakan adalah:
a. Margin Laba Profit Margin
Pendapatan Bersih Margin Laba Profit Margin
: Penjualan
Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini
semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan mendapatkan laba cukup baik.
b. Return on Aset
Laba Bersih Return on Aset
: Total Aktiva
Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa
aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba. c.
Laba Bersih dibandingkan Jumlah Karyawan Sebagai perusahaan jasa dimana asset utama perusahaan adalah
karyawan, maka sangat relevan untuk mengukur kemampuan karyawan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Laba Bersih Rasio Laba Bersih terhadap
Jumlah Karyawan :
Jumlah Karyawan
2. Analisis Pulang Pokok Break Even Analysis