Jumlah Tenaga Kerja Analisis Hubungan antara Faktor-faktor dengan PDRB

diharapkan dapat berkembang bersamaan dengan proses alih teknologi, alih kepemilikan, perluasan kesempatan kerja yang disertai dengan peningkatan keahlian dan keterampilan. Namun, dalam proses tersebut harus dihindari dominasi perekonomian nasional oleh modal asing. Oleh karena itu, untuk menjaga nilai dari investasi tersebut sangat penting karena investasi yang baik dapat menentukan suatu sektor itu dapat berkembang di masa yang akan datang. Peranan pemerintah Kota Tangerang juga sangat diperlukan untuk menjaga investasi supaya dapat berkembang dengan baik.

5.3.2. Jumlah Tenaga Kerja

Faktor jumlah tenaga kerja yang dihitung adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Dalam hal ini data jumlah tenaga kerja dilihat per tahun dari tahun 1995 sampai tahun 2009. Menurut hipotesis dikatakan bahwa faktor jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap PDRB Kota Tangerang, sehingga dapat dikatakan bahwa secara makro peningkatan PDRB tersebut sebagian dipengaruhi oleh peningkatan jumlah tenaga kerja. Pada Tabel 5.1, terlihat bahwa koefisien parameter pada variabel jumlah tenaga kerja sebesar 2,867433. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara jumlah tenaga kerja dengan pertumbuhan PDRB Kota Tangerang. Artinya bahwa peningkatan pada jumlah tenaga kerja sebesar satu persen menyebabkan kenaikan sebesar 2,867433 persen terhadap PDRB Kota Tangerang. Begitu juga sebaliknya, penurunan pada jumlah tenaga kerja sebesar satu persen menyebabkan penurunan pada PDRB Kota Tangerang sebesar 2,867433 persen. Hasil estimasi menunjukkan bahwa probabilitas variabel jumlah tenaga kerja sebesar 0,0000. Nilai ini lebih kecil dari taraf nyatanya sebesar sepuluh persen atau 0,1, hal ini menunjukkan variabel jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan PDRB Kota Tangerang. Semakin banyak jumlah tenaga kerja maka semakin besar produktifitas dari perusahaan. Permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat upah, teknologi, serta produktivitas tenaga kerja. Sumber : Dinas Tenaga Kerja Gambar 5.2. Jumlah Tenaga Kerja Kota Tangerang 1995-2009 Berdasarkan Gambar 5.2, dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kerja di kota Tangerang cukup stabil namun peningkatannya masih belum begitu optimal mengingat variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan karena menigkatkan produktifitas. Dengan demikian pemerintah Kota Tangerang harus mengupayakan peningkatan permintaan tenaga kerja dengan memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhinya. Selain tingkat upah, permintaan tenaga kerja juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti teknologi, produktifitas tenaga kerja, dan kualitas tenaga kerja. Penggunaan teknologi dalam perusahaan akan memengaruhi berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Kecanggihan teknologi saja belum tentu mengakibatkan penurunan jumlah tenaga kerja. Karena dapat terjadi kecanggihan teknologi akan menyebabkan hasil produksi yang lebih baik, namun kemampuannya dalam menghasilkan produk dalam kuantitas yang sama atau relatif sama. Yang lebih berpengaruh dalam menentukan permintaan tenaga kerja adalah kemampuan mesin untuk menghasilkan produk dalam kuantitas yang jauh lebih besar dari pada kemampuan manusia. Selanjutnya, jumlah tenaga kerja yang diminta dapat ditentukan oleh berapa tingkat produktivitas dari tenaga kerja itu sendiri. Apabila untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu dibutuhkan lima puluh karyawan dengan produktivitas standar yang bekerja selama sembilan bulan. Namun dengan karyawan yang produktivitasnya melebihi standar, proyek tersebut dapat diselesaikan oleh dua puluh lima karyawan dengan waktu sembilan bulan. Pembahasan mengenai kualitas berhubungan erat dengan pembahasan mengenai produktivitas. Karena dengan tenaga kerja yang berkualitas akan menyebabkan produktivitasnya meningkat. Kualitas tenaga kerja ini tercermin dari tingkat pendidikan, keterampilan, pengalaman, dan kematangan tenaga kerja dalam bekerja.

5.3.3. Upah Tenaga Kerja