0,909902, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan ini tidak mengalami gejala multikolinearitas.
Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan persamaan PDRB ini memenuhi lima asumsi dasar pada bab tiga, yaitu tidak
mengalami ganguan ekonometrika, baik itu heteroskedastisitas, autokorealsi, dan multikolinearitas.
5.3. Analisis Hubungan antara Faktor-faktor dengan PDRB
5.3.1. Investasi
Variabel investasi yang digunakan pada penelitian ini berasal dari data yang diperoleh dari BKPM yang merupakan total dari Penanaman Modal Dalam Negeri
PMDN dan Penanaman Modal Asing PMA. Pada Tabel 5.1, koefisien parameter pada variabel X1 investasi sebesar 0,171969, artinya kenaikan satu persen pada
jumlah investasi yang ditanam menyebabkan peningkatan sebesar 0,171969 persen terhadap PDRB Kota Tangerang, asumsi ceteris paribus. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa jumlah investasi yang ditanam mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertunbuhan PDRB Kota Tangerang, maka apabila pemerintah memperhatikan
pertumbuhan investasi ini dengan berbagai kebijakan maka akan memberikan sumbangsih yang besar terhadap PDRB Kota Tangerang, asumsi ceteris paribus.
Pada Tabel 5.1, terlihat bahwa probabilitas variabel investasi sebesar 0,0728. Hal ini menandakan bahwa nilai investasi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap PDRB dengan tingkat taraf nyata sepuluh persen. Berdasarkan hasil estimasi bahwa nilai investasi berpengaruh nyata terhadap PDRB.
Sumber : BKPM
Gambar 5.1. Investasi Kota Tangerang 1995-2009
Gambar 5.1. menunjukkan pergerakan investasi Kota Tangerang dari tahun 1995-2009. Investasi yang termasuk dalam penelitian ini adalah total dari investasi
domestik atau Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan investasi asing atau Penanaman Modal Asing PMA. Dapat dilihat pada gambar, bahwa pergerakan
investasi yang terjadi di Kota Tangerang masih sangat fluktuatif. Pada dasarnya penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi.
Perubahan laju pertumbuhan investasi tersebut memengaruhi tinggi rendahnya pembangunan ekonomi di Kota Tangerang. Oleh karena itu, Kota Tangerang
berupaya menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi tersebut agar masuk ke dalamnya.
Investasi baik asing maupun domestik akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui proses industrialisasi, guna meningkatkan ekspor barang manufaktur
dan memenuhi kebutuhan pasar domestik substitusi impor. Proses industrialisasi
diharapkan dapat berkembang bersamaan dengan proses alih teknologi, alih kepemilikan, perluasan kesempatan kerja yang disertai dengan peningkatan keahlian
dan keterampilan. Namun, dalam proses tersebut harus dihindari dominasi perekonomian nasional oleh modal asing. Oleh karena itu, untuk menjaga nilai dari
investasi tersebut sangat penting karena investasi yang baik dapat menentukan suatu sektor itu dapat berkembang di masa yang akan datang. Peranan pemerintah Kota
Tangerang juga sangat diperlukan untuk menjaga investasi supaya dapat berkembang dengan baik.
5.3.2. Jumlah Tenaga Kerja