Universitas Sumatera Utara
penghargaanreward kepada bidan desa yang berprestasi dan memberikan sanksipunishment kepada bidan desa yang tidak tinggal di desa.
5.2 Pengaruh Umur terhadap Kinerja Bidan Desa
Menurut Hasibuan 2007 umur dapat memengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Karyawan yang muda umumnya
mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, kreatif, tetapi mudah bosan, kurang tanggung jawab, cenderung absen, dan turn over tinggi. Karyawan yang lebih tua
kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, bertanggung jawab, dan turn over nya rendah.
Hasil penelitian dengan uji regresi logistik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara umur terhadap kinerja bidan desa p=0,180 0,05.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chairiah 2008 yang menunjukkan bahwa umur tidak memiliki hubungan yang signifikan
dengan kinerja bidan desa. Umur tidak berpengaruh terhadap kinerja bidan desa karena masing-masing bidan desa baik tua maupun muda melaksanakan pekerjaan
dengan pola yang sama, mengharapkan penghargaan, dengan adanya penghargaan tersebut kinerja mereka akan meningkat. Hal ini terjadi pada semua bidan desa tanpa
melihat dari faktor umur. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Murdani 2011 di Kecamatan Jeunieb Kabupaten Biureun yang menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kinerja bidan desa dimana
disebutkan bahwa dengan bertambahnya umur bidan desa memberikan pengaruh
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
yang baik bagi peningkatan kinerja bidan desa. Penelitian ini juga tidak sejalan dengan teori Gibson 1987 yang menyatakan bahwa umur memiliki hubungan yang
positif dengan kinerja, dimana semakin tua umur karyawan maka semakin tinggi kinerjanya.
5.3 Pengaruh Pendidikan terhadap Kinerja Bidan Desa
Menurut Siagian 2002, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin besar kesempatan untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan untuk
menduduki suatu jabatan tertentu. Demikian pula halnya dengan tingkat pendidikan bidan desa yang dapat memengaruhi kinerja bidan desa. Hal ini didukung oleh
pendapat Robbins 2006, yang menyatakan bahwa karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, masa kerja, dan kemampuan akan
memengaruhi kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
pendidikan dengan kinerja bidan desa dengan nilai p =0,2300,05. Hal ini terjadi karena pendidikan bidan desa sebagian besar sudah pada tingkat DIII. Hal ini
menunjukkan bahwa secara kompetensi keilmuan untuk menjadi bidan desa, mayoritas responden telah memiliki latar belakang keilmuan yang sesuai dengan
pekerjaan tersebut. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kanestren 2009 tentang kinerja perawat di RS Pertamina Jaya yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan variabel pendidikan terhadap kinerja perawat.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarni 2009 tentang kinerja perawat di RS Sukanto yang menunjukkan tidak adanya
pengaruh pendidikan terhadap kinerja perawat. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnawati 2011 terhadap kinerja perawat di rawat
inap RS Haji yang menunjukkan tidak adanya pengaruh pendidikan terhadap kinerja perawat.
5.4 Pengaruh Lama Kerja terhadap Kinerja Bidan Desa