Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kebijakan Penempatan Bidan Desa

Universitas Sumatera Utara tinggal, status perkawinan, dan pelatihan , dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa dalam program Kesehatan Ibu dan Anak KIA di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah apakah ada pengaruh karakteristik individu umur, pendidikan, lama kerja, tempat tinggal, status pekerjaan, status perkawinan, dan pelatihan , dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa dalam program Kesehatan Ibu dan Anak KIA di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu umur, pendidikan, lama kerja, tempat tinggal, status perkawinan, dan pelatihan , dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap kinerja bidan desa dalam program Kesehatan Ibu dan Anak KIA di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak antara lain : 1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada Bidan Koordinator KIA Kabupaten Langkat, Bidan Koordinator KIA Puskesmas di Kecamatan Secanggang, dan Kepala Puskesmas di Kecamatan Secanggang dalam mengevaluasi dan meningkatkan kinerja bidan desa. 2. Bagi Tenaga Kesehatan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada tenaga kesehatan khususnya bidan desa untuk meningkatkan kinerja dalam program KIA. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat dan dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian lebih lanjut, terutama penelitian yang berkaitan dengan pemberdayaan bidan desa dalam mengatasi masalah kematian ibu dan bayi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebijakan Penempatan Bidan Desa

Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal serta bertugas melayani masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan di wilayah kerjanya yang meliputi satu sampai dua desa. Bidan desa bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas setempat Leimena, 1994. Kebijakan penempatan bidan desa telah dimulai diterapkan pada tahun 1989 yang pelaksanaannya berlandaskan kepada Surat Edaran Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat No. 429BinkesmasDJIII1989 tanggal 29 Maret 1989 . Untuk mendukung kebijakan ini dilaksanakan pendidikan bidan berasal dari lulusan Sekolah Perawat Kesehatan SPK 3 tahun, kemudian dikenal istilah Program Pendidikan Bidan Satu Tahun. Tempat pendidikan bidan satu tahun ini ditentukan pada Sekolah Perawat Kesehatan pemerintah dan swasta yang ditunjuk. Lulusan angkatan pertama program pendidikan bidan langsung diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS, sedangkan lulusan selanjutnya sehubungan dengan kebijakan pemerintah yang menerapkan pertumbuhan pegawai menjadi zero growth personal, maka untuk selanjutnya bidan diangkat menjadi Pegawai Tidak Tetap PTT sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 871MenkesSKVIII1994 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengangkatan Bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap. Masa bakti bidan desa adalah tiga tahun dan boleh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara diperpanjang tiga tahun lagi. Setelah masa bakti selesai, bidan desa dapat melamar menjadi pegawai negeri. Sofyan dkk, 2006. Penempatan bidan desa diselenggarakan langsung oleh pemerintah pusat. Para bidan yang ingin menjadi bidan desa yang berstatus sebagai bidan PTT dapat mengikuti seleksi di Dinas Kesehatan KabupatenKota sesuai dengan alokasi kebutuhan bidan PTT yang telah ditetapkan. Para bidan PTT yang direkrut akan dialokasikan ke seluruh provinsi dan kabupaten termasuk di Kabupaten Langkat. Bidan PTT tersebut selanjutnya ditempatkan di desa-desa termasuk di desa terpencil. Penghasilan yang diterima bidan sebagai bidan PTT langsung dibayar oleh pemerintah pusat setiap bulannya dan untuk bidan desa yang bertugas di desa terpencil mendapat tambahan penghasilaninsentif dari pemerintah. Bidan desa yang ditempatkan di Kabupaten Langkat sebagian besar berasal dari luar desa. Penempatan bidan desa diatur langsung oleh pemerintah pusat. Oleh karena itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat tidak mempunyai wewenang penuh atas bidan desa tersebut. Dan karena tidak berasal dari desa, bidan desa tersebut banyak yang tidak tinggal di desa tempat bertugas. 2.2 Tujuan Penempatan Bidan Desa 2.2.1 Tujuan Umum